Firman Tuhan Sebagai Teladan Kehidupan

Selain rasa sukacita dan damai Natal di bulan Desember, ada harapan akan keselamatan yang dinantikan oleh seluruh umat Kristiani di mana pun berada. Demikian juga halnya dengan para kaum ibu di gereja kesukuan GBKP (Gereja Batak Karo) yang ada di Psr. 2 Titi Rante-Medan.

Pada 16 Desember 2018, pukul 14:00 WIB, sebagai langkah awal untuk memperbaharui kembali sikap hidup dan karakter kaum ibu yang identik dengan hobinya membicarakan orang lain alias bergosip. Agar mulai belajar untuk menata ulang hati dan pikirannya dengan terang kebenaran firman Tuhan

Dengan tema dari Bahasa Suku Karo, “Tangkas Me Perukuren Si Terbuni” yang artinya “Terangilah Pemikiran yang Tersembunyi” yang diuraikan oleh Pdt. Natallidna Tarigan, M.Th, memotivasi kaum ibu GBKP Psr. 2, agar menempatkan Firman Tuhan di dalam hati dan pikiran sebagai teladan kehidupan di dalam berpenampilan, berbicara dan berprilaku. Dengan harapan agar setiap umat Kristiani saat berada di mana pun bisa menjadi berkat bagi orang lain dan nama Tuhan pun terpuji.

Kaum ibu GBKP yang akrab dengan sebutan formilnya dengan panggilan MORIA, yang hadir saat itu mendapatkan pencerahan sebagai kado Natal yang penuh makna pembaharuan di penghujung tahun 2018 ini.  Dan siap tampil menyongsong tahun 2019 sebagai MORIA yang luar biasa di tengah-tengah kehidupan keluarganya dan juga di antara jemaat Tuhan di tengah-tengah gereja-Nya.

Rangkaian perayaan Natal yang sederhana namun berkesan dengan luar biasa di sore hari itu, akhirnya tiba dipenghujung acara dan para MORIA menutupnya dengan mengabadikan kebersamaan mereka bergaya di depan kamera, dengan tersenyum bahagia. Haleluya, Maranatha. (Rambah)