Belajar dari Kehidupan Fita, Pramugari Lion Air JT 610

Kebumen, eBahana

Fita Damayanti Simarmata (22), Pramugari Lion Air JT 610 terlahir bukan sebagai anak sulung. Ia merupakan anak ke 3 dari 5 bersaudara pasangan J. Simarmata (47) dan Mani Manik (53). Namun, ia rela mengambil tanggung jawab besar dengan penuh antusias mewujudkan impian untuk membahagiakan orangtua.

Menurut Pdt. Yosafat Affar, anak lulusan SD Penabur Kebumen ini, memiliki kesan yang mendalam. Fita merupakan jemaat yang sangat aktif baik dalam kegiatan gereja maupun kegiatan diluar gereja.

Wanita kelahiran Tegal, 3 Juli 1996, yang bercita-cita menjadi Polwan ini tidak pernah putus asa dalam menggali potensi dirinya, baik dalam dunia tarik suara, altlet basket Kabupaten Kebumen, hingga menjadi pramugari.

Ketika masih sekolah, Fita dan orangtuanya hidup sangat sederhana di rumah kontrakan. Demi mencukupi kebutuhan keluarga dan menyekolahkan anak-anak, orangtuanya sampai harus menanggung banyak utang. Mengingat ayahnya hanyalah seorang buruh bangunan dan ibunya yang berjualan di pasar.

“Meskipun pekerjaan ini penuh risiko, tetapi demi membahagiakan orangtua Fita rela menjalaninya. Fita selalu meminta dukungan doa kepada saya. Ya, setelah 3 tahun bekerja sebagai pramugari Fita bisa membantu orangtuanya dengan membeli satu unit rumah di Kebumen. Ketaatan dan kesetiaannya kepada Tuhan membuat Fita dan keluarga semakin diberkati,” ungkap Pdt. Yosafat Affar. Naf