

Sudah lebih dari sepekan Gunung Api Merapi yang terletak di Kabupaten Sleman, Magelang, Boyolali, Klaten, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah dengan posisi geografis di Latitude -7.542°LU, Longitude 110.442°BT dan memiliki ketinggian 2968 mdpl memperlihatkan aktivitasnya.
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyampaikan bahwa Rabu, 1 Desember 2021 pukul 20.00 WIB tercatat di seismogram dengan amplitudo 62 mm dan durasi 186 detik Gunung Merapi terlihat mengeluarkan guguran awan panas. Jarak luncur ±2,2 km ke arah barat daya.
Guguran awan panas kembali terjadi pada pukul 21.04 WIB tercatat di seismogram dengan amplitudo 41 mm dan durasi 702 detik. Jarak luncur ±3 km ke hulu Kali Bebeng. Saat ini arah angin ke timur dan berdasarkan informasi terpantau adanya hujan abu tipis di wilayah Boyolali. “Info dari grup pantauan Merapi, ada hujan abu tipis di Mriyan, Boyolali. Namun menunggu release resmi dari BPBD,” tulis BPPTKG di Twitter resminya.
Sementara itu Magma Indonesia pada website resminya juga menyampaikan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal 3 km ke arah sungai Woro dan sejauh 5 km ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, Dan Putih. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Magma Indonesia juga menyebutkan bahwa Merapi berada pada status level III alias SIAGA. Untuk itu masyarakat dihimbau agar: