Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

A Man Called Ahok, Biopic Perihal Parenting dalam Keluarga




Pada 8 November 2018 hari ini, film biografi / biopic berjudul ‘A Man Called Ahok’ akan tayang di seluruh bioskop Indonesia. Dengan menggandeng artis Daniel Mananta, Denny Sumargo, Ferry Salim, Chew Kim Wah, dan beberapa pemain lainnya, serta terilhami dari buku karya Rudi Valinka, yakni ‘A Man Called Ahok’, biopic ini menyoroti kehidupan sosok Basuki Tjahja Purnama atau Ahok sejak masih kecil hingga menikah, dan menjadi gubernur. Film yang berfokus merekam hubungan antara Ahok dan ayahnya ini menceritakan bagaimana pola asuh ayah Ahok, Indra Tjahaja Purnama (Tjoeng Kiem Nam) dalam mendidik anak-anaknya.

Daniel Mananta yang memerankan tokoh Ahok di film ini mengaku takut salah ketika harus melakukan adegan kedekatan antara Ahok dan ayahnya. Apalagi selama ini Daniel tidak pernah melihat interaksi antara Ahok dan ayahnya. Jemaat The Collective Church di Jakarta tersebut mengaku sempat menyambangi Ahok di penjara Mako Brimob, Depok, untuk mempertanyakan beberapa hal. Daniel pun akhirnya menemukan titik terang untuk berperan di film ‘A Man Called Ahok’ dari perbincangannya bersama Ahok. Pernyataan langsung dari Ahok adalah bagian terpenting dalam proses produksi film secara keseluruhan yang bisa menguatkan Daniel dalam berakting.

“Memang ada pertanyaan yang saya tanyakan langsung, gimana perlakuan ayah Ahok pada beliau dan bagaimana seorang Ahok menanggapi ayahnya. Karena di budaya orang Tionghoa tuh, ngomong balik ke ayah itu tabu banget. Tapi, di film ini kelihatan memang ayah dan Ahok, mereka itu adu argumennya banyak banget. Tapi Pak Ahok bilang, ‘Saya kalau di rumah tuh kalau mau ngomong balik ya ngomong saja. Yang penting, yang mau disampaikan itu kita yakin benar’. Jadi, di keluarga Pak Ahok memang selalu ada adu argumen, tapi positif. Setelah gue dengar itu, itu mempengaruhi akting gue di film ini secara keseluruhan. Di film ini kita jadi tahu didikan di keluarga Pak Ahok  zaman dulu agar karakter masing-masing anak dibentuk. Film ini bagus untuk parenting, silakan ambil positifnya saja,” kata Daniel dilansir dari kumparan.com (05/11/2018).

Berikut surat lengkap Ahok yang dibacakan Nicholas, putera sulung Ahok sebagai pengantar masyarakat Indonesia dalam menonton biopic tentang dirinya.

Terima kasih kepada semua cast dan crew yang telah bekerja keras membuat film A Man Called Ahok. Sebuah film tentang hubungan antara anak dan ayah dalam mewujudkan mimpi dan visi. Sebagai film pertama tentang hidup saya di Belitung Timur kiranya bisa menjadi inspirasi yang berguna bagi generasi penerus bangsa.

Saya ucapkan sukses, suka cita, dan doa saya yang terbaik agar film yang akan dirilis tahun ini dapat ditonton oleh seluruh masyarakat.

Salam dari Mako Brimob, BTP.dbs.MK.

 

 

 



Leave a Reply