Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

Tips Bisnis atau Kerja Sampingan




Punya pekerjaan sampingan memang tidak mudah. Jika tidak dikelola dengan bijak bisa mengakibatkan dampak kontraproduktif.

Simak tips berikut ini.

1. Posisi Mapan

Sebelum menjalankan kerja atau bisnis sampingan, pastikan dulu apakah posisi Anda di
perusahaan memungkinkan untuk menjalankannya. Posisi pekerja teknis, kecil kemungkinannya. Jika Anda masih dalam posisi teknis, lebih baik perhitungkan dulu masak-masak jika ingin kerja sampingan. Intensitas pekerjaan bagian teknis biasanya tinggi, waktu kerja ketat. Salah-salah Anda ditegur, bahkan dipecat. Karena konsentrasi dan tenaga Anda terkuras karena kerja sampingan. Lain halnya dengan posisi manajer yang secara umum sudah tidak memiliki keterikatan waktu kerja. Namun jika penerapan ketatnya jam kerja juga berlaku bagi manajer, sebaiknya dipertimbangkan terlebih dahulu.

2. Hindari Conflict of Interest

Pilih kerja sampingan yang tidak sejenis dengan bisnis di perusahaan tempat Anda bekerja.
Jika sejenis, akan terjadi persaingan antara Anda dengan perusahaan, dan berujung kepada hubungan yang tidak harmonis. Pilih bidang yang Anda kenal. Misalnya Anda senang dan hobi menjahit. Anda bisa terima jahitan atau memproduksi barang-barang jahit yang mungkin disukai orang lain.

3. Jangan Berbuat Curang
Gunakan waktu kerja sampingan di luar jam kantor. Kendati kerja sampingan memang begitu mengasyikan, namun ingat, pekerjaan utama Anda jangan sampai terbengkalai. Anda dapat memanfaatkan waktu luang dan akhir pekan Anda. Jangan mencuri waktu kerja kantor. Kalau Anda bermaksud jualan di kantor, cari waktu istirahat atau sebelum dan sesudah jam kerja. Dengan cara ini tak ada yang merasa terganggu dengan aktivitas Anda. Bagaimana pun Anda harus tetap fokus menyelesaikan target pekerjaan utama Anda.

4. Cermat Mengelola Pengeluaran
Jangan sampai besar pasak daripada tiang. Milikilah modal yang cukup. Hindari melakukan gali lobang tutup lobang. Banyak kasus usaha sampingan tersendat karena masih banyak
tunggakan-tunggakan pajak, angsuran, dan kasus hutang yang tidak terbayar. Akibatnya, akan berimbas kepada roda bisnis Anda, bisa jadi gaji karyawan yang seharusnya Anda berikan sesuai haknya, terpotong atau tertunda gara-gara uang habis untuk membayar
tunggakan, dan tetek bengek lainnya. Tindakan seperti itu membuat karyawan Anda lari dari pekerjaan.

5. Buat Perencanaan Matang
Gunakan penghitungan bisnis dengan cermat. Biasanya lantaran terlalu bersemangat, seorang jadi kurang cermat dalam hal penghitungan. Jangan gunakan asumsi. Asumsi lebih baik diuji dulu. Jika penghitungan meleset, maka akan berdampak buruk bagi usaha yang sedang Anda rintis. Mintalah saran kepada pakar-pakar bisnis, dan banyak membaca buku
tentang entrepreneur.

6. Dukungan Keluarga
Sebelum menjalankan bisnis tersebut, lebih baik ceritakanlah kepada isteri atau suami. Hal itu untuk menghindari salah paham karena waktu untuk keluarga berkurang lantaran Anda giat bisnis. Selain itu dukungan secara moral dari keluarga cukup mendorong Anda untuk bersemangat dalam menjalaninya. Tapi ingat, jangan terlalu memforsir diri. Ketika usaha berkembang dengan bagus, upayakan juga jangan tengggelam terus menerus dalam usaha/bisnis ini. Beri waktu pada diri Anda untuk beristirahat dan memanjakan diri. Hal ini
untuk menghidarkan diri dari stress.

7. Siap Hadapi Risiko
Semua pekerjaan mempunyai risiko yang harus ditanggung. Begitu pula dengan bisnis sampingan. Risiko tersebut antara lain risiko rugi, alias bangkrut. Jika bangkrut, maka itu menjadi konsekuensi seseorang dalam membuka usaha. Namun demikian bukan berarti orang yang berhasil memiliki usaha sampingan juga sukses dalam kariernya. Bisa jadi ia harus meninggalkan usaha sampingannya karena sangat mengganggu pekerjaan utama di
perusahaan. Atau sebaliknya, jika usaha sampingan memaksanya untuk fulltime dan meninggalkan karier Anda di tempat kerja sebelumnya. Lebih parah lagi adalah risiko dipecat gara-gara menurunnya produktivitas dibarengi usaha sampingannya yang bangkrut. Sudah jatuh tertimpa tangga. Abed



Leave a Reply