Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

SEX: Love or Lust




Problem Seksual

Dr. Andik Wijaya, M.Rep.Med. – Seksolog

Komisi Nasional Perlindungan Anak melakukan penelitian terhadap 4.500 pelajar SMP-SMU di beberapa kota, dan menemukan 97% pernah nonton film porno; 93,7% pernah berciuman, petting, dan oral seks; 62,7% pelajar SMP mengaku sudah tidak perawan; 21,2% pelajar SMU mengaku pernah aborsi.

Kisah tragis Amnon dan Tamar yang tercatat dalam 2 Samuel 13:1-39 menolong kita memahami fenomena ini.
Ada hal-hal saling mendukung yang menyebabkan tragedi tersebut. Salah satunya Sexual Desire dalam diri
Amnon (ayat 1-2). Ketertarikan seksual adalah hal yang normal pada hampir semua orang. Tidak ada yang salah dalam situasi ini. Remaja memang mulai bisa tertarik seksual pada lawan jenisnya. Dalam situasi ini, remaja perlu ditolong untuk memahami apa yang terjadi dan mengerti perbedaan antara cinta, seks, dan nafsu.

Amnon dan Tamar tidak beruntung, karena ada 3 hal yang mengakibatkan mereka memilih dan melakukan hal yang salah dalam hidup mereka.

Pertama, Amnon memilih bersahabat dengan remaja yang tidak mengerti kebenaran (ayat 3–5). Sahabat adalah hal yang penting dalam kehidupan remaja. Sahabat yang baik dan mengenal kebenaran berpengaruh positif pada remaja. Sebaliknya, sahabat yang tidak mengenal kebenaran
berpengaruh sangat negatif. Remaja perlu diberi ketrampilan untuk dapat memilih sahabat yang baik.

Kedua, Amnon hidup dalam lingkungan yang permisif. Hal ini tampak jelas pada ayat 7. Perintah Daud kepada Tamar seperti yang diingini Amnon menunjukkan bahwa Daud sebagai ayah dan raja tidak peka terhadap jebakanjebakan dosa seksual. Ketidakpekaan Daud pada jebakan dosa seksual menjadikan dia sangat permisif
dalam mengontrol pergaulan anak-anaknya.

Ketiga, Amnon bertemu dengan remaja putri yang kompromis,sebagaimana diceritakan dalam ayat 8. Tamar
adalah remaja putri yang baik dan cenderung lugu. Tamar mungkin berpikir, di luar sana semua orang
baik-baik, tidak ada yang jahat. Tamar adalah korban dari orangtua dan lingkungan yang permisif. Sangat besar kemungkinan dia tidak pernah diajari untuk waspada pada jebakan-jebakan dosa seksual dalam pergaulan remaja. Sehingga dia sangat mudah diperdaya oleh pemuda licik seperti Amnon. Bahkan ketika bahaya sudah di depan mata Tamar memilih untuk tetap bersikap santun dan tanpa perlawanan yang berarti (ayat 9-14).

Orangtua, sekolah, dan gereja harus mengajarkan sikap dan tindakan hidup yang tegas, tanpa kompromi. Berani melakukan perlawanan, menghindari berbagai jebakan dosa seksual, selalu mengingat dan waspada bahwa banyak orang jahat di luar sana. Sikap yang baik, santun, harus diimbangi dengan kewaspadaan berbagai bahaya yang mengancam.

Setelah terjadi hubungan seks pranikah, Amnon malah membenci Tamar. Akibatnya, Absalom membenci dan membunuh Amnon. Dosa seksual, air mata, dan darah terus mengalir dalam kehidupan keluarga Daud. Sebuah tragedi yang seharusnya bisa dicegah. Anda pun bisa mencegah tragedi seperti ini terulang dalam keluarga saudara.

Bila remaja Anda telah jatuh cinta, pastikan mereka memiliki sahabat-sahabat yang baik. Orangtua, sekolah, gereja bisa menjadi sahabatsahabat yang baik. Pastikan orangtua, sekolah, dan gereja terus-menerus
menyampaikan regulasi dan standard kekudusan seksual kepada mereka. Tolonglah agar mereka memiliki
sikap dan tindakan hidup yang tidak berkompromi terhadap dosa seksual. Pada 13 Februari 2009, Yada Institute bersama XBTNetwork Surabaya, menyelenggarakan Valentine SexTalk, dengan tema “SEX: Love or Lust – The Story of Amnon and Tamar”. Youth Revival-Seminar ini akan bergerak ke 50 kota sepanjang tahun 2009 untuk menjangkau 100.000 anak muda hidup kudus bagi Kristus. Jadilah bagian dari XBTMovement – Gerakan Transformasi Perilaku Seksual.



Leave a Reply