Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

Eko Endarto: TIDAK ASAL BELI BARANG DISKON




Shalom, Pak Eko,
Menjelang hari raya keagamaan, libur nasional, atau tutup tahun banyak program diskon bertaburan di toko-toko. Sudah tentu saya tergoda. Bagaimana supaya dana yang saya miliki bisa efektif dan tidak asal beli? Bagaimana kita tahu bahwa barang yang dijual tersebut betul-betul ada diskon? Sangat mengiurkan sekali.  (Mery di Jakarta)

Jawaban:

Shalom Merry,
Senang mendapatkan email dari Anda. Memang fenomena diskon salah satu yang menarik. Februari ada diskon Valentine, Maret mungkin ada diskon persiapan sekolah. Kemudian Agustus ada diskon 17 Agustus, hari kemerdekaan. Dan masih banyak diskon lainnya, termasuk diskon tutup toko dan pembukaan toko.

Benar yang disampaikan Merry, kita harus pintar berbelanja agar tidak tergoda dan membeli yang tidak perlu. Pada dasarnya godaan terjadi karena kita tidak mentaati komitmen, dan juga cara berbelanja kita yang membuat kita tergoda. Untuk itu beberapa tips ini bisa menjadi panduan untuk berbelanja:

1. Belanja kebutuhan bukan keinginan

Mungkin ini adalah kata dan tips standar yang sudah sering Merry dengar, tapi apakah kita sudah menjalankannya dan mengerti dengan benar? Barang kebutuhan bukan berarti barang yang murah, jelek dan tidak bermerek. Sebagai contoh; baju adalah kebutuhan dan baju bermerek adalah suatu keinginan. Ini adalah pendapat masa lalu. Sebab untuk mereka yang berprofesi membutuhkan baju bermerek, pembelian ini bukan suatu kesalahan. Misalnya seorang marketing yang dengan baju bermerek-nya membuat dirinya lebih percaya diri dan membuat dia memiliki lebih banyak klien. Pembelian ini bukan keinginan tapi kebutuhan.

2. Bawa dan taati catatan

Ini cara paling sederhana, saat keluar dari rumah untuk berbelanja, sebaiknya membawa catatan dan bukan hanya mengingat barang yang akan dibeli. Dan buat prioritas apa saja yang harus dibeli terlebih dahulu dari list belanja. Sesampainya di pusat perbelanjaan, langkah pertama adalah mengunjungi toko tempat penjualan barang yang akan dibeli dahulu. Jangan jalan-jalan dulu. Sebab banyak terjadi orang yang rencananya beli baju ternyata saat pulang membawa baju, celana, sepatu dan tas.

3. Bawa uang tunai bila tidak bisa menahan diri

Bila berbelanja, sebaiknya membawa uang belanja secukupnya saja plus uang transport untuk pergi dan pulang dalam bentuk tunai. Tinggalkan kartu kredit dan ATM-nya. Dengan demikian tertutup peluang berbelanja melebihi budget yang sudah dianggarkan dari rumah. Dengan cara ini kita tidak akan berani untuk membeli barang lain selain kebutuhan kita. Kalau memang ternyata ada sisa dana, barulah kita bisa membelanjakan untuk barang lainnya.

Benar, tidak mudah untuk mengetahui apakah barang itu benar-benar diskon atau enggak. Dengan rayuan angka yang kadang kala sangat tidak realistis menurut logika kita, misalnya, “diskon 90%”, “harga Rp1 juta sekarang hanya Rp350 ribu”, pasti kita akan mudah percaya bahwa itu adalah potongan harga yang tinggi.

Biasanya barang itu didiskon karena:

1. Tidak Sempurna

Untuk ini Merry harus teliti sebelum membeli. Periksa dan lihat kondisi barang yang dibeli.

2. Out of date (lewat musim)

Kalau ini yang terjadi maka Merry harus siap barang yang dibeli mungkin tidak lagi sesuai dengan zaman.

3. Bermasalah

Nah, ini juga sering terjadi, pedagang menjual barangnya dengan harga sangat murah karena tersandung masalah. Misalnya menjual CD bajakan, sepatu atau sandal tidak asli (memalsu merek), dsb.

Jangan lupa dalam proses membeli, lakukan perbandingan produk dan harga dengan tempat lain.

 



Leave a Reply