CARA MENGHADAPI KAWIN CAMPUR
1. Secara Kitab Suci memang tidak boleh kawin campur.
2. Bila pasangan kekasih sudah saling mencintai, cobalah untuk menurunkan fase hubungan ke fase persahabatan. Pasangan diberi waktu setahun sampai dua tahun untuk mencari kekasih yang seiman. Pada tahap fase persahabatan, masing-masing akan membuka diri dengan siapa saja.
3. Ketika memasuki fase persahabatan, jangan lupa baik anak dan orangtua untuk membawa permasalahan tersebut dalam doa.
4. Bila ternyata harus menikah dengan yang tidak seiman, orangtua sebaiknya menyikapi dengan bijaksana.
5. Orangtua sebaiknya jangan langsung kecewa bila anaknya menikah dengan orang yang beda iman. Tetaplah menunjukkkan relasi pascakonvensional, menunjukkan orang Kristen yang dewasa kepada si menantu yang beda iman.
6. Pasangan kawin campur juga harus bersikap pascakonvensional.
7. Berkonsultasilah kepada konselor saat sedang menghadapi masalah, sehingga bisa mendapatkan jalan keluar terbaik.
8. Bila ada masalah, jangan berkonsultasi kepada sahabat, sebab sahabat tidak dibekali ilmu psikologi sehingga solusi yang ditawarkan bisa salah.
