Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

Bagaimana Cara Mengubah Hati Keras Jadi Lembut?




eBahana.com – Dalam teori DISC, secara garis besar temperamen manusia terbagi dalam 4 kecenderungan sifat, yaitu Dominan (Kolerik), Intim (Sanguin), Stabil (Plegmatik), dan Cermat (Melankolik). Perlu dipahami bahwa tiap jenis temperamen itu memiliki sisi positif dan negatif. Apabila firman dan Roh Kudus menjamah dan mengubah hati seseorang, sisi negatif dari masing-masing temperamen akan hilang secara bertahap.

Misal, beberapa sifat negatif yang menonjol dari tipe Dominan antara lain, pemarah, kejam, keras, dan
kurang peduli perasaan orang lain. Nah, ketika orang tipe “D” seperti ini dijamah Tuhan, akan terjadi perubahan sifat, hal-hal negatif itu akan luntur dan sebaliknya dia akan belajar sabar, mengasihi, lembut hati dan peduli terhadap penderitaan orang lain. Sementara sisi positifnya, ambil contoh: sifat “Strong Will” atau kemauan yang kuat dari orang Dominan, oleh kasih karunia Tuhan, itu akan tumbuh dan terarah untuk hal-hal yang mulia, misalnya kemauan yang kuat dalam mencari Tuhan dan pantang menyerah.

Meningkatkan kualitas dan kuantitas doa merupakan langkah awal bagi solusi yang praktis dan logis untuk mengatasi masalah Anda. Hanya Tuhan yang mampu menghapus sisi negatif temperamen seseorang. oleh karena itu, saya akan berikan beberapa tips yang mau tidak mau berkaitan dengan doa.

1. Otoritas “Dalam Tinggal Tenang dan Percaya”
Ketika Anda terbentur dengan sikap dominan dan otoriter dari istri, jangan terpengaruh dan terpancing untuk
bereaksi keras lawan keras. Ingat akan firman: “Dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu” (Yes 30:15). Ketika Anda ‘tenang dan percaya’, bukan Anda, tetapi Tuhanlah yang sedang menghadapi dan bepekara
dengan istri Anda. “Tuhan akan berperang untuk kamu dan kamu akan diam saja” (Kel. 14:14).

2. Lawanlah dengan “Roh yang berlawanan”
Dalam Matius 5:38-48 (Khotbah di bukit) Tuhan Yesus mengajarkan prinsip “kelembutan mengalahkan kekerasan”. Inilah prinsip “Menang dengan cara Allah”. (Rm. 12:21).

3. Masuk dalam Doa Syafaat Intensif dan Peperangan Rohani.
Sebagai “imam” dalam keluarga, Anda bertanggung jawab untuk bersyafaat bagi seisi rumah Anda (istri dan anak). Doa dari suami yang benar apabila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya – pasti akan berhasil menghapus sisi negatif temperamen buruk istri. (Yak. 5:16B).

Selain doa syafaat, Anda perlu mempraktikkan Doa Peperangan. Kalau doa syafaat berarti Anda datang
menghadap Allah dan memohon kepada-Nya, doa peperangan berarti dengan otoritas yang Tuhan berikan, Anda berkata-kata untuk mengikat dan melepaskan! (Mat. 16:19; 18:18).

Ada waktu untuk berkata-kata pada Tuhan (dalam doa syafaat), tapi ada waktu untuk berkata-kata pada gunung batu di hadapan Anda (baca: Mrk. 11: 23).

Oleh Pdt. Drs Ec. Theofilus Hendra Santosa, Gembala Sidang Gereja Baitani Kahal Semarang.



Leave a Reply