Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

Agar Orang Percaya Tidak Serupa Seperti Joshua Harris dan Marty Sampson ‘Hillsong’




“Karena itulah kuperingatkan engkau untuk mengobarkan karunia Allah yang ada padamu oleh penumpangan tanganku atasmu. Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban.” (2 Timotius 1: 6-7)

Yogyakarta, eBahana.com – Gairah dan motivasi erat kaitannya dengan antusiasme dalam diri seseorang dalam meraih sesuatu atau mengejar seseorang. Ketika kehilangan satu diantaranya, manusia dengan cepat kehilangan minat dan fokus terhadap sesuatu yang dilakukan. Soal pekerjaan, hubungan, keluarga, lingkungan, pengelolaan konflik atau bahkan iman kepada Tuhan Yesus.

Saat gairah dan motivasi kepada Tuhan hilang, maka seseorang akan limbung dan mulai kehilangan iman.

Kondisi tersebut dapat dialami oleh semua orang Kristen. Meskipun sudah dilabeli ‘orang terkudus’ dalam panggilan hidupnya, pendeta maupun pemimpin gereja manapun bisa saja menjadi sasaran kehilangan iman ini.

Kasus terbaru yang kita dengar adalah soal pengakuan tertulis pemimpin pujian sekaligus pencipta lagu Kristen yang tergabung dalam band rohani Hillsong United, Marty Sampson. Sampson mengumumkan dirinya ‘kehilangan’ iman. Marty pun viral diberitakan meninggalkan keyakinan agama Kristen setelah memposting pembaruan Instagram yang kemudian dihapus secara tiba-tiba dan dilaporkan “tidak ada lagi”.

Menanggapi berbagai tanggapan publik, Marty mencoba mengklarifikasi keyakinannya melalui media The Christian Post. Marty mengatakan bahwa saat ini tidak “meninggalkan” keyakinannya dalam Kristus, tetapi dirinya sedang mengalami kegoyahan iman. Bahwa Marty sedang dalam proses mencari kebenaran, sekaligus mempertanyakan agama kristen.

Sebelum pemberitaan mengenai Sampson ‘Hillsong’ mencuat, penulis dan mantan pendeta Joshua Harris sudah terlebih dahulu viral diberitakan media-media kristen internasional. Pengumuman soal perceraian dan bahkan dukungannya terhadap komunitas LGBTQ menjadi pertanyaan besar bagi gereja dan pemimpin-pemimpin gereja. Dan sangat disayangkan, pada Minggu, 4 Agustus 2019 lalu, Harris membagikan beberapa postingan di Instagramnya yang menunjukkan partisipasinya dalam pesta LGBTQ di Kanada.

Kenapa Harris berubah sedemikian drastis? Dan kenapa Sampson menjadi semakin mempertanyakan agama kristen sementara dia dikenal cakap membuat lagu rohani kelas internasional? Apa yang terjadi denganmereka? Inilah dua pertanyaan besar yang masih belum mendapatkan jawaban tentang apa yang dialami oleh mantan pendeta dan mantan WL Hillsong United ini.

Kehilangan iman adalah kondisi yang sangat berbahaya di dalam kekristenan. Dampak atau akibat tentu saja muncul karena ada Sebab musababnya. Berikut lima faktor kehilangan gairah kepada Tuhan. Sebagai tips, tambahkan kata JANGAN di awal kalimat supaya menjadi garis tegas untuk tidak dilakukan.

  1. JANGAN Mengisolasi Diri

Mengisolasi diri dalam hal ini adalah tidak lagi aktif untuk membagikan firman Tuhan atau kesaksian iman kepada orang lain. Saat hal ini semakin lama terjadi, maka hasrat kepada Tuhan pun akan semakin hilang. Biarkan kehidupan kita menjadi surat terbuka bagi banyak orang, karena orang percaya dilahirkan menjadi garam dunia dan terang dunia.

  1. JANGAN Jarang Berkomunikasi dengan Tuhan

Doa dan membaca firman Tuhan adalah jembatan untuk mengenal Tuhan lebih dekat. Saat kedua hal ini hilang, maka keakraban dankeintiman kita bersama Tuhan pun akan terputus. Akibatnya, kita mulai meragukan apakah Tuhan itu nyata atau hanya sekadar khayalan. Dan pikiran kita pun mulai memandang bukan dengan cara Tuhan memandang. Saat kondisi ini terjadi, itu artinya kita sedang krisis iman.

  1. JANGAN Merasa Tidak Layak Datang Kepada Tuhan

Saat kita kehilangan keyakinan bahwa kita pantas mendapat kemurahan Tuhan, kita pun mulai meragukan kasihNya. Kemudian kita akan mulai ragu dengan keselamatan yang sudah disediakan di dalam Kristus. Kita malu untuk mengakui dosa dan hidup baru. Bagaimana pun kita harus bisa menguasai dan meyakinkan diri kita dengan terus menaikkan syukur.

  1. JANGAN Kehilangan Disiplin Diri

Tuhan memberi kita dorongan dan motivasi untuk mendisplinkan diri dalam kebiasaan rohani. Namun saat kita mulai mengabaikan disiplin ini, pelan-pelan kita akan kehilangan cara pandang yang jelas tentang Tuhan. Parahnya, kita akan mulai menjalani hidup sebagaimana adanya dan mengikuti apa yang dunia tawarkan.

5. JANGAN Kekeringan Rohani

Berhati-hatilah jika kita sedang dalam kondisi ini. Kekeringan rohani bisa membuat seseorang menjadi mati rasa dan tawar pertobatan. Menganggap hal rohani sebagai bualan dan tak lagi mengakui kedaulatan Tuhan. Di tengah kekeringan rohani, kita bisa saja kehilangan hasrat mengejar visi Tuhan. Bahkan menganggap semua hal di dalam Tuhan adalah hal yang sia-sia.

Maka, jangan biarkan diri kita kehilangan iman hanya karena abai dan jenuh dengan hal-hal di atas. Ibarat penyakit, kehilangan iman dapat ditandai dengan berbagai gejala awal. Karena itu, mulailah mendeteksinya sedini mungkin. Dan bakar terus semangat kita untuk Tuhan dengan berdoa, membaca firman Tuhan, bahkan bergabung dengan komunitas orang beriman. Sehingga pada saatnya kita bertemu Tuhan Yesus, JANGAN SAMPAI perkataan ini keluar dari mulut kita: I’m doubting my faithMK.

(sumber: christianpost.com) 



Leave a Reply