Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

Gereja Songsong New Normal




eBahana.com – Pandemi Covid-19 yang telah melanda ratusan negara di dunia menyebabkan bukan hanya masalah kesehatan, melainkan juga masalah ekonomi, masalah sosial, dan sebagainya. Sejak pertengahan Maret 2020, Presiden Joko Widodo mengumumkan agar masyarakat belajar, bekerja, dan beribadah di rumah saja. Tindakan ini dilakukan untuk mencegah meluasnya penularan virus Corona. Sejak itu gereja-gereja ditutup sehingga membuat jemaat tidak bisa beribadah di sana. Sebagian gereja membuat siaran online untuk jemaatnya, tetapi banyak gereja di desa tidak bisa melakukannya karena gagap teknologi, jaringan internet
buruk, dan kendala lainnya.

Menjelang pertengahan Mei 2020 di Indonesia muncul wacana “new normal” yaitu hidup berdampingan dengan Corona. Ini adalah kebijakan pemerintah untuk membuka kembali aktivitas ekonomi, sosial, dan kegiatan publik secara terbatas dengan menggunakan protokol kesehatan ketat, seperti penyemprotan disinfektan, memakai masker, jaga jarak atau social distancing, rajin cuci tangan, dsb. New normal adalah upaya menyelamatkan perekonomian negara dan warganya supaya tidak terjadi PHK massal, kebangkrutan,
serta kelaparan yang berujung chaos di tengah masyarakat. Namun, aktivitas di luar rumah itu disertai kesadaran bahwa wabah itu masih ada di sekitar kita.

Oleh Pdt. Dr. Rubin Adi Abraham, Ketua STT Kharisma Bandung, Gembala Sidang, Penulis Buku, Pengkhotbah TV dan Radio.

Penasaran bagaimana caranya pemimpin gereja harus cepat tanggap dan bisa mengantisipasi perubahan pada masa new normal ini? Selengkapnya ada di Bahana Magazine Volume 351, dapat menghubungi Admin via WhatsApp +62-813-2771-3987 (Yemima).



Leave a Reply