Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

Terikat Aturan Agama




eBahana.com – Arti dari agama adalah “a” artinya tidak sedangkan “gama” artinya kacau, jadi agama artinya tidak kacau.  Memang maksud awalnya agama itu untuk menata kehidupan manusia agar menjadi lebih tertib namun demikian acap kali agama menjadi norma yang kaku apalagi dipahami secara sempit.

Pada zaman Yesus, orang orang yang kena penyakit kusta tidak boleh ikut ibadah di bait suci, bahkan mereka ditaruh di suatu tempat khusus dan orang yang kena kusta memakai baju yang berbeda dengan orang lain lalu disaat orang melewati daerah itu maka si kusta harus teriak najis najis.

Bayangkan agama saat itu bukannya memberikan solusi namun membuat orang kena kusta semakin terdiskriminasi.

Agama saat itu bukannya menerima mereka agar berjumpa dengan Tuhan supaya dapat kesembuhan malahan agama menjauhi mereka, karena mereka dianggap kena kutuk dari Tuhan, karena itu penyakit menular yang belum ada obatnya.

Dalam Lukas 17:11-19, menuturkan kisah sepuluh orang kena kusta yang disembuhkan oleh Yesus.

Dari kisah ini kita menemukan respon orang yang terikat dengan agama sama respon orang yang mengerti kasih Tuhan.

Di saat kesepuluh orang kusta berjumpa dengan Tuhan mereka mendapatkan kesembuhan, sesuai dengan aturan agama saat itu, orang kena kusta yang sudah Tahir harus menghadap imam lalu diperiksa, kalau imam melihat sudah sembuh maka orang itu boleh kembali ke keluarganya, itu aturan agamanya.

Yang menarik sebelum mereka sampai kepada imam di tengah perjalanan mereka sudah sembuh, inilah respons karakter orang akan terlihat.

Lukas 17:15, satu orang kusta setelah tahu dirinya sembuh langsung memuliakan Allah, kemungkinan yang sembilan langsung berlari cepat menuju imam agar dia bisa segera pulang.

Dari kisah ini kita tahu bahwa orang yang terikat agama cenderung hanya memikirkan dirinya sendiri yang paling utama, sulit bersyukur kepada Tuhan.

Lukas 17:16, satu orang kusta segera mencari Yesus, sedangkan yang sembilan segera mencari imam.

Maknanya bagi kita satu orang itu mencari sumber berkatnya namun yang sembilan dia hanya mencari berkatnya. Bagi sembilan orang itu jawaban para imam itu yang terpenting karena ada legalitas dari kesembuhannya.

Yesus tidak penting karena tidak memberikan legalitas. Inilah betapa piciknya kita, kita hanya memburu berkat dan berkat tapi lupa sama sang pemberi berkat.

Kita beragama hanya mencari berkat bukan mencari Tuhan. Kalau agama itu tidak bisa memberkati kita maka kita pindah ke agama lainnya.

Lukas 17:17-19, satu orang kusta yang sembuh merupakan orang asing bukan orang Israel atau suku Yahudi,seharusnya orang Israel lebih tahu agama dan memiliki karakter yang lebih baik.

Namun sayangnya orang yang dipandang lebih tahu agama ternyata jauh dari Tuhan-Nya. Ironis orang yang dipandang tak tahu agama malahan lebih mengerti akan Tuhan.

Sehingga orang yang mengerti akan Tuhan akan mendapatkan keselamatan yang sempurna, ia dapat kesembuhan badannya, jiwa dan rohnya, Lukas 17:19.

Agama itu penting agar hidup kita menjadi lebih tertib namun kalau agama itu membuat nurani kita jauh dari Tuhan maka perbaiki hatimu, karena semakin kita tahu agama seharusnya kita makin dekat dengan Tuhan dan hidup kita terlihat penuh kemurahan dan kasih Tuhan.

Mari kita renungkan matanya ini, Matius 5:20, Maka Aku berkata kepadamu: Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga. YrSurya



Leave a Reply