Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

Memiliki Ciri Khas




eBahana.com – Era sekarang para milenial berkiblat ke Korea, apapun yang artis Korea lakukan mereka segera menduplikat baik model maupun gaya artis idola mereka. Bahkan para orangtua pun tak mau ketinggalan dengan anak anaknya.

Namun disisi lain masih ada kaum status guo, kaum anti trend, yang selalu menekankan bahwa model jadulnya itu lebih baik, bahkan ekstrimnya merasa model tempo doeloe lebih rohani.

Kita tidak perlu terjebak dengan dua kubu itu, sebetulnya kita harusnya menjadi patokan model buat anak anak kita, tentunya jangan terjebak dengan mempertahankan diri, bahwa kita lebih baik. Tetapi kita memiliki ciri khas yang tak ada pada orang dunia. Penekanannya bukan mode fashion terpenting namun karakter, walaupun tak mengabaikan pentingnya penampilan yang trendy.

Adapun ciri khas kita yang seharusnya menjadi ciri kita menurut Lukas 9:10-17 adalah,

Pertama, kita memiliki kepedulian terhadap sesama, dalam ayat 10 -13 banyak orang mengikuti Yesus hingga mau malam. Hal itu membuat para murid kebingungan, mau dibagaimanakan lima ribu orang  lebih ini, mereka pasti capek dan lapar.  Maka para murid menyuruh mereka pulang untuk mengurusi diri mereka  masing masing. Namun Yesus melarangnya bahkan menyuruh para murid untuk memberi makan.

Makna yang terkandung, yang Yesus perintahkan kepada para murid-Nya itu adalah; agar para murid atau kita orang percaya, memiliki kepedulian kepada mereka yang letih lesu, lapar dan lemah. Jadi kalau ada orang lemah dihadapan kita, itu bukanlah suatu kebetulan namun itu merupakan tanggung jawab kita, yang harusnya kita lakukan buat orang itu. Kita tidak boleh cuek ataupun seolah olah tak mengerti, tetapi kewajiban kitalah untuk menolong orang lemah yang ada di dekat kita. Inilah merupakan ciri pertama bahwa kita itu peka dalam kepedulian.

Ciri kedua, kita harus mampu menjadi manager. Ayat 14-15, tugas pokok seorang manager adalah mengelola tanggung jawabnya dengan baik, sehingga bisa berjalan dengan baik apa yang dikerjakannya.

Pada saat itu ada lima ribu orang laki laki, wanita dan anak belum di hitung, mereka dalam kondisi lelah dan lapar, tentunya situasi saat itu kalau salah mengelola, maka bisa menjadi ricuh dan berujung pada kerusuhan.

Namun Yesus mengajarkan untuk mengatur masa yang banyak itu, dengan membuat kelompok-kelompok lima puluh orang. Dan menyuruh kelompok untuk duduk, tentunya di setiap kelompok pasti akan muncul ketua kelompoknya. Dengan cara seperti itu, lebih mudah untuk mendistribusikan apapun, karena ada ketenangan dan ketertiban. Jadi ciri kita yang kedua kita harus mampu jadi manager, agar bisa membuat situasi yang ada, menjadi tenang dan tertib.

Ciri yang ketiga, kita bisa mengucap syukur dengan yang ada. Ayat 16-17.

Coba bayangkan ada lima ribu masa lapar, Cuma ada lima roti dan dua ikan, apa kita tidak panik dan puyeng.  Sesuatu keadaan yang sangat tidak ideal dan krusial, bagaimana mungkin kita bisa bersyukur dengan situasi itu. Namun tak ada cara lain, disaat kita berada pada situasi yang tak mungkin, kita diajarkan oleh Tuhan untuk mengucap syukur dengan berkata berkat bukan berkata sumpah serapah ataupun caci maki. Setelah kita mampu bersyukur, di saat itulah muncullah keajaiban, 5.000 lebih orang bisa makan kenyang dan masih sisa.

Kalau kita biasa bersyukur dan berkata berkat maka, keajaiban akan muncul di dalam kehidupan kita. Itulah ciri kita yang ketiga.

Oleh Y. R. Suryanto.

 

Note :

Dalam rangka sukacita natal, saya memberikan apresiasi berupa pulsa atau uang. Spesial untuk respon terbaik bagi para pembaca renungan ini.

Caranya: Buatlah komentar, dari pengalaman apa yang didapatkan setelah membaca renungan ini.

Kirim komentar Anda ke nomor WhatsApp +6285256706188.

Apresiasi 1. Rp 500.000,-

Apresiasi 2. Rp 300.000,-

Apresiasi 3. Rp 200.000,-

Apresiasi 4, buat 5 orang, masing masing Rp 100.000,-

Yang mendapatkan apresiasi akan diumumkan pada 25 Desember 2019, baik via WhatsApp ataupun renungan edisi 25 Desember 2019.



Leave a Reply