Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

Hidup yang Berdaya (guna)




Lukas 13:7
Lalu ia berkata kepada pengurus kebun anggur itu:
Sudah tiga tahun aku datang mencari buah pada pohon ara ini dan aku tidak menemukannya. Tebanglah pohon ini! Untuk apa ia hidup di tanah ini dengan percuma!

Setiap orang pada dasarnya menginginkan kehidupan yang lebih baik dan lebih berguna dari hari kemarin. Kehidupan dimasa lalu memang penuh dengan berbagai kisah pahit, manis dan getirnya liku kehidupan. Jika seseorang diperhadapkan dengan pilihan antara pahit dan manis, sudah dapat ditebak pasti rasa manis akan laris menjadi pilihan utama. Artinya, semua orang menginginkan kisah kehidupannya selalu lurus, baik, manis, dan berguna bagi orang lain. Namun jalan kehidupan itu tiada dapat diketahui seorangpun, karena semuanya masih tersembunyi.Kehidupan yang kita rasakan saat ini adalah hasil dari apa yang kita lakukan pada hari kemarin. Keputusan hari ini akan berdampak pada kisah hidup dikemudian hari. Mengambil keputusan sebagai pilihan hidup haruslah dipelajari dari berbagai sudut pandang, baik dari kekuatan maupun resikonya. Setiap keputusan yang diambil akan selalu diiringi dengan sebuah resiko, namun resiko hanyalah sebatas ujian semata bila dihadapi dengan berani.

Pertanyaan yang sering muncul dalam pikiran yaitu menanyakan tentang ekistensi diri sendiri. Seringkali kita bertanya-tanya tentang; siapakah aku ini? Mengapa aku ada? Untuk apa aku ada? Apakah aku berguna bagi orang lain? Demikian seringnya pertanyaan itu muncul dan kita sering bingung dengan jawaban apa yang harus kita berikan. Pertanyaan tersebut adalah pertanyaan yang reflektif sebagai alat ukur untuk terus menemukan identitas kita sebagai manusia yang bermartabat. Artinya ketika kita bertanya sedemikian rupa, itu tandanya bahwa kita sadar akan keberadaan kita di tengah kehidupan. Menyadari akan keberadaan diri, berarti juga menyadari akan kehidupan orang lain.

Melalui bacaan ayat Alkitab tentang kisah Pohon Ara yang tidak berbuah, Tuhan Yesus mengingatkan kita akan manfaat kehidupan kita bagi orang lain. Kehidupan sejatinya harus terus berbuah, bagaikan tanaman yang berbuah dan memberikan manfaat bagi kehidupan. Kehidupan manusia juga harus memiliki daya, daya untuk hidup dan berjuang untuk kehidupan. Apabila kehidupan kita sebagai manusia tidak berdaya dan tidak berbuah, itulah yang menjadi ketakutan bagi setiap orang; “Tebanglah pohon ini! Untuk apa ia hidup di tanah ini dengan percuma”!

Melalui renungan ini, marilah kita terus bertanya, mawas diri dan terus mengevaluasi sejarah dan arah kehidupan. Sehingga kita dapat menemukan jati diri, potensi dan kekuatan dasyat yang Tuhan Allah nyatakan dalam kehidupan kita. Tidak ada kehidupan yang sia-sia bagi orang yang senantiasa hidup dalam pengharapan.

Refleksi:
1.Tuliskanlah dalam secarik kertas keberhasilan-keberhasilan yang pernah saudara dapatkan!
2.Tuliskanlah dalam secarik kertas kendala yang sering menghambat keberhasilan saudara!
3.Bakarlah secarik kertas yang berisi kendala yang menghambat keberhasilan saudara!

Doa:
Tuhan Yesus yang penuh belas kasih, dalam kelemahanku kuasa-Mu menjadi sempurna.

Perutusan:
Dalam nama Bapa, Putera dan Roh Kudus; aku akan terus berbuah untuk hidup yang menghidupi.

Vicky Tri Samekto, S.Th