Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

Bersumber dari Hati




eBahana.com – Berbicara tentang, “hati” ahli filsafat pada zaman dahulu, berpendapat, bahwa yang kita kenal dengan istilah ‘liver’ adalah merupakan pusat dari semangat dan hasrat, jika liver itu sakit atau rusak, maka orang itu akan tak memiliki semangat dan hasrat.

Namun ada lagi berpendapat bahwa “hati” itu adalah jantung yang artinya dijantunglah terletak pemikiran dan emosi, otak hanyalah alat bantu untuk membahasakan hati ke organ tubuh lainnya. Namun di era modern ada yang berpendapat bahwa “hati” itu adalah belahan otak kanan, yang berisikan tentang perasaan. Dari semua pendapat yang ada walaupun berbeda namun semuanya sepakat bahwa “hatilah” sumber dari semua perilaku manusia itu sendiri

Hal itu senada dengan apa yang dikatakan  dalam Alkitab tentang “hati” adalah sumber segala perilaku kita. Dalam nats Lukas 6:43-45, hati digambarkan sebagai pohon, semak dan pusat data, mari kita baca nats dibawah ini, karena tidak ada pohon yang baik yang menghasilkan buah yang tidak baik, dan juga tidak ada pohon yang tidak baik yang menghasilkan buah yang baik. Sebab setiap pohon dikenal pada buahnya. Karena dari semak duri orang tidak memetik buah ara dan dari duri-duri tidak memetik buah anggur.

Orang yang baik mengeluarkan barang yang baik dari perbendaharaan hatinya yang baik dan orang yang jahat mengeluarkan barang yang jahat dari perbendaharaannya yang jahat. Karena yang diucapkan mulutnya, meluap dari hatinya.

Dari nats tersebut kita bisa dapatkan 3 hal tentang hati.

Pertama, hati bisa berbuah yang baik, ayat 43,  Sesuatu ilustrasi bahwa setiap pohon yang baik pasti berbuah yang baik, berbicara buah adalah hasil atau karya yang dihasilkan oleh hidup kita yang bisa dinikmati oleh orang lain. Memang  pohon yang berbuah tentunya sesuai dengan musimnya, oleh karena itu, agar kita bisa berbuah pada musimnya, marilah kita selalu dekat dengan aliran sungai, dalam hal ini yang dimaksud adalah dekat dengan Firman, baca di Mazmur 1:2-3.

Kedua, hati juga bisa mengeluarkan semak, ayat 44. Tidak bisa dipungkiri juga bahwa memang ada pohon yang tidak berbuah baik, dalam hal ini, Alkitab menggambarkan pohon yang tidak baik itu dengan gambaran semak.  Jadi semak itu memang mudah bertumbuh dan jumlahnya cukup banyak, serta merugikan pohon yang lainnya maupun manusia.

Pertanyaannya bisa tidak hati orang percaya itu seperti semak bukan seperti pohon. Jawabnya  mudah sekali, mari baca, Ibrani 6:1-8, jadi semak belukar itu bisa tumbuh karena kita hanya berkutat pada ajaran dasar yang, akibatnya kita lemah dalam perkembangan iman. Sedangkan yang dimaksud dengan perkembangan iman disini adalah hidup berguna ataupun berbuah.

Ketiga  Hati adalah sumber kosakata, ayat 45. Sering kali kita salah kutip ayat, tentang kita boleh makan yang haram asal tidak muntah di. Matius 15: 17-18 padahal ayat bukan sedangkan membicarakan bahwa makanan yang haram itu boleh dimakan namun sedang berbicara hati adalah sumber segalanya. Hal ini senada dengan nats yang kita baca hari ini. Jadi tidak mungkinlah kata kasar, tajam, keras dan kotor bisa keluar di hati orang yang lembut, bersih dan tulus,  hal ini ditegaskan pula dalam Yakobus 3:10 -12, tidak mungkin hati bisa mengeluarkan hal yang kotor dan yang baik secara bersama sama.

Jadi jagalah hati janganlah kau nodai Sebab hati ini, adalah pacaran dari kehidupan ini, dari hatilah muncul yang hal yang baik ataupun hal yang jahat. Yr. Suryanto.

 

Note :

Dalam rangka sukacita natal, saya memberikan apresiasi berupa pulsa atau uang. Spesial untuk respon terbaik bagi para pembaca renungan di eBahana.com edisi 02 Desember – 24 Desember 2019.

Caranya: Buatlah komentar, dari pengalaman apa yang didapatkan setelah membaca renungan ini.

Kirim komentar Anda ke nomor WhatsApp +6285256706188.

Apresiasi 1. Rp 500.000,-

Apresiasi 2. Rp 300.000,-

Apresiasi 3. Rp 200.000,-

Apresiasi 4, buat 5 orang, masing masing Rp 100.000,-

Yang mendapatkan apresiasi akan diumumkan pada 25 Desember 2019, baik via WhatsApp ataupun renungan edisi 25 Desember 2019.

 



Leave a Reply