Bahagia itu Mudah

eBahana.com – Setiap orang pastilah menginginkan sesuatu kebahagiaan, dari Perjanjian Lama hingga perjanjian ada nats terkenal supaya kita bisa bahagia. Kita pasti sudah cukup mengenalnya. Apabila kalau kita rajin membaca Alkitab.

Dalam Perjanjian Lama, Mazmur 1:1-6, rahasia yang bukan rahasia tentang kebahagiaan itu didapatkan karena pergaulan kita dengan orang-orang benar dan kesukaannya adalah merenungkan Firman-Nya. Itulah kunci kebahagian menurut kitab Makmur.

Hal yang hampir sama walaupun sedikit berbeda. Dalam Wahyu 1:3, dikatakan: Berbahagialah ia yang membacakan dan mereka yang mendengarkan kata-kata nubuat ini, dan yang menuruti apa yang ada tertulis di dalamnya, sebab waktunya sudah dekat.

Dalam Kitab Wahyu 1:3, ada beberapa penyebab kebahagian, yaitu pertama orang yang bahagia itu, karena membacakan Firman, kedua, orang yang bahagia itu, karena mau mendengarkan Firman dan yang ketiga, selanjutnya adalah orang yang berbahagia itu, adalah mereka yang menuruti apa yang ada dalam Firman.

Jadi cukup sederhana untuk bisa menjadi bahagia, cukup hanya membacakan, mendengar ataupun melakukan, tentunya tiga bagian kata dari nats itu, memiliki berkat masing-masing, sesuai dengan porsi, apa yang kita lakukan.

Banyak sekali orang orang memperumit, maksud dari Firman Tuhan, dengan dalil yang aneh-aneh, bahwa kitab Wahyu itu, kitab yang hanya orang-orang tertentu saja, yang bisa memahaminya.

Padahal seluruh isi Alkitab itu diperuntukkan untuk kita semua, para umat-Nya.

Jadi tidak memerlukan suatu cara yang rumit atau melakukan ritual-ritual yang khusus, agar bisa memahami kitab Wahyu. cukup kita belajar secara menyeluruh dan memahami Firman berdasarkan teks dan konteksnya, itu sudah cukup.

Jadi, simple sekali dan mudah, kebahagiaan itu bisa kita dapatkan dengan cara bergaul dengan orang benar, membaca Firman, atau mendengar, ataupun melakukan dari Firman Tuhan.

Karena kitab Wahyu ini, berisikan tentang informasi-informasi, tentang peristiwa yang akan terjadi ke depan.

Kalau kita membaca Makmur jadi suka bernyanyi dan kalau kita mengerti kitab Wahyu, kita bisa antisipasi. Serta tidak panik mendengar hal-hal yang berbau akhir zaman, yang akhirnya dalam situasi apapun kita tetap berbahagia.

Oleh Y. R. Suryanto.