Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

ALASAN KITA DILAHIRKAN




eBahana.com – Kebahagiaan bukan tujuan hidup kita. Bapa surgawi memiliki tujuan unik yang kita tidak ketahui. Sebaliknya kita telah menukar hidup yang penuh berkemenangan dengan kebahagian hidup buatan manusia.

Menjadi orang tua bagi anak bukan tujuan kita. Membangun karier dan meraih segalanya yang kita rencanakan dalam hidup bukan tujuan kita. Menjadi suami atau istri terbaik dan menyediakan kebutuhan untuk keluarga, bukan alasan kenapa Allah menciptakan kita. Allah memiliki satu tujuan kenapa kita ada di dunia.

Bagaimana caranya kita menemukan tujuan hidup kita? Kita perlu mengakui bahwa kita diciptakan dengan satu tujuan dan kita perlu mengerti bahwa itu datangnya dari Bapa surgawi.

Jadi setiap kali kita berusaha menemukan sendiri tujuan hidup kita, hanya akan berakhir dengan kegagalan. Kita bisa memilih sendiri suami atau istri, karier, teman-­teman dan keluarga kita. Namun ketika sampai pada “tujuan hidup”, ada satu tujuan hidup unik bagi kita semua.

Bagaimana caranya kita memperoleh pewahyuan ini? Bagaimana kita berkomunikasi dengan Allah untuk
menemukan tujuan hidup kita yang Ia rencanakan?

Jawabannya ada dalam 1 Timotius 2:5, “Karena Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara
Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus…”. Yesus adalah kunci untuk menemukan tujuan hidup kita. Yesus mati di kayu salib agar kita beroleh kehidupan kekal, dan agar kita bisa juga memiliki kehidupan yang Bapa surgawi rencanakan bagi kita sementara kita hidup di bumi.

Dalam Kitab Yohanes 14:6 Yesus berkata: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang
datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku…” Maka jelas tanpa menerima Yesus Kristus, kita tidak bisa
memiliki jalan kepada Bapa surgawi untuk memberi pewahyuan kepada kita dan mengetahui apa tujuan hidup kita. Jika seseorang menolak Yesus Kristus, maka ia akan bekerja dengan ide-­ide dan rencana-rencana
pikirannya sendiri untuk mencapai “kebahagiaan hidup” yang selalu mengarah ke dalam kekosongan dan perasaan ada sesuatu yang hilang. Sesuatu yang hilang itu adalah Roh Allah (Roh Kudus) yang bekerja dalam hidupnya.

Dalam Yohanes 15:5, Yesus berkata “Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-­apa.”

Tanpa menerima Yesus Kristus dan pengorbanan (penebusan dosa) yang Ia sudah lakukan pada kayu salib, kita tidak akan bisa mencapai tempat tujuan hidup kita yang di bangun Allah.

Dalam Roma 8:28, dikatakan, “Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk
mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan
rencana Allah.”

Lalu dalam 1 Korintus 10:31, Paulus berkata, “Aku menjawab: Jika engkau makan atau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah.”

Kita tidak diciptakan untuk memuliakan diri kita sendiri atau untuk mencari kebahagiaan kita sendiri. Kita
diciptakan Allah untuk menyenangkan Dia. Untuk memuliakan Bapa surgawi dan untuk bersekutu dengan-Nya selama hidup kita. Allah menginginkan kita untuk sepenuhnya mempercayai Dia dan menyerahkan hidup kita kepada-­Nya dan semua yang kita lakukan.

Kolose 1:16, berkata, “karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia.

Kita diciptakan untuk Dia. Setiap orang diciptakan spesial. Setiap orang diciptakan unik oleh Bapa surgawi dan di rancang untuk melakukan kehendak-­Nya. Tujuan hidup kita hanya untuk memuliakan Pencipta seluruh alam semesta.

Mazmur 139:13-­16, berkata, “Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku.

Aku bersyukur kepada-­Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku
benar-­benar menyadarinya.

Tulang-­tulangku tidak terlindung bagi-­Mu, ketika aku dijadikan di tempat yang tersembunyi, dan aku
direkam di bagian-­‐bagian bumi yang paling bawah: mata-­Mu melihat selagi aku bakal anak, dan dalam kitab-Mu semuanya tertulis hari-­‐hari yang akan dibentuk, sebelum ada satu pun dari padanya.”

Iblis ingin kita mengejar hal-­hal duniawi seperti kekayaan, ketenaran dan kekuasaan.

1 Yohanes 4:19, berkata, “Kita tahu, bahwa kita berasal dari Allah dan seluruh dunia berada di bawah kuasa si
jahat.”

1 Yohanes 1:16, berkata, “Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia.”

1 Timotius 6:9, “Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh kedalam pencobaan, ke dalam jerat dan kedalam berbagai-­bagai nafsu yang hampa dan mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan
dan kebinasaan.”

Matius 13:22, ” Benih yang ditaburkan di tengah semak duri ialah orang yang mendengar firman itu, lalu kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan menghimpit itu sehingga tidak berbuah.”

Matius 6:21, 24, “Karena dimana hartamu berada, di situ juga hatimu berada.” “Tak seorang pun dapat mengabdi kepada dua tuan. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon.”

Kolose 3:5, “…keserakahan sama dengan penyembahan berhala.”

Galatia 5:26, ” dan janganlah kita gila hormat…” Sementara Bapa surgawi menunggu kita datang kepada-­Nya melalui Anak-­Nya Yesus Kristus. Kita memiliki jalan untuk masuk kedalam ruang takhta Bapa surgawi dan minta kepada-­Nya untuk memimpin hidup kita.

Dalam Filipi 4:19, Paulus berkata “Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-‐Nya dalam Kristus Yesus…” Dengan menerima Kristus dan menyenangkan Bapa surgawi. Semua yang kita lakukan akan di berkati. Dia akan memberi kebahagiaan dan tujuan hidup kita yang sesungguhnya (sejati).

Oleh Loka Manya Prawiro.



Leave a Reply