Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

Ada Apa Dengan Pesta?




eBahana.com – Semua orang pasti pernah mengikuti pesta atau minimal mendengar adanya pesta. Pesta adalah ungkapan bahagia seseorang yang diselenggarakan melalui suatu acara yang disertai dengan makan dan minum. Pastilah makanan dan minuman yang disajikan lebih spesial dibanding hari biasanya.

Dulu pesta memang sebagai ungkapan syukur lalu melibatkan orang ikut berbahagia karena menjamu tamu dengan makanan yang spesial. Namun kadangkala undangan pesta itu menjadi dilema untuk yang diundang, ternyata yang hadir di dalam pesta itu tidak hanya “hadir” saja, tetapi harus membawa amplop berisi uang sebagai tanda turut berbahagia.

Di saat kita merenungkan Firman dalam Lukas  14:12-14. Seolah kita sedikit mengalami dilema apabila kita tidak menghayati betul akan Firman-Nya. Nampak sekilas kalau kita buat pesta, Tuhan melarang kita mengundang orang kaya, teman maupun sahabat kita. Apakah betul demikian?

Mari kita baca dan renungkan Firman-Nya, Lukas 14:12, Dan Yesus berkata juga kepada orang yang mengundang Dia: “Apabila engkau mengadakan perjamuan siang atau perjamuan malam, janganlah engkau mengundang sahabat-sahabatmu atau saudara-saudaramu atau kaum keluargamu atau tetangga-tetanggamu yang kaya, karena mereka akan membalasnya dengan mengundang engkau pula dan dengan demikian engkau mendapat balasnya.

Sepintas kalau dibaca memang nampak larangan, namun kalau kita telaah lebih dalam sebenarnya Yesus berkata bukan tidak boleh mengundang orang dalam pesta. Karena pesta itu merupakan bagian penting dari suatu peristiwa, sehingga orang orang yang mengerti atau mengalami peristiwa itulah yang diundang dalam Pesta. Tentunya para teman, sahabat dan tetangga yang memahami kita, makanya kita mengundang mereka.

Yang Tuhan imbau kalau kita ada jamuan makan dalam konteks mentraktir makan orang karena kita ingin berbagi, alangkah baiknya yang kita bayari itu orang orang yang tidak mampu mentraktir balik kita, supaya  hanya Tuhanlah yang membalas kebaikan kita.

Janganlah berusaha mentraktir hanya orang kaya saja. Atau pun mengundang sahabat-sahabat kita atau saudara-saudara kita atau kaum keluarga atau tetangga-tetangga yang kaya saja. Namun adakalanya kita mentraktir mereka yang memang akan berbahagia, karena mereka tak mampu menikmati jamuan karena keterbatasan.

Ini tidak berarti bahwa kita dilarang untuk menjamu teman sahabat atau tetangga. Adakalanya kita harus melakukan itu untuk mempererat tali persaudaraan di antara kaum kerabat dan tetangga-tetangga kita.  Namun, Janganlah menjadikannya sebagai suatu kebiasaan. Janganlah menghabiskan terlalu banyak uang untuk keperluan itu, supaya kita masih bisa menggunakannya untuk keperluan yang lebih baik, yaitu untuk amal atau sedekah. Selamat berbagi terutama berbagilah kepada mereka yang membutuhkan yang tak mampu membalas kebaikan kita, bukan berbagi agar mereka kelak berbagi pada kita di kemudian hari. YrSurya



Leave a Reply