Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

Samuel Zylgwyn & Efranda Stefanus : “Tuhan Sandaran Hidup Kami”




eBahana.com – Diri Kita Adalah Kesaksian
Berbicara soal hal negatif di tengah lingkungan kerjanya sebagai selebriti, Samuel menjelaskan bahwa hal itu pasti selalu ada. Bentuknya pun sangat kompleks. Misalnya, godaan untuk berselingkuh atau menggunakan narkoba.

“Harus jujur diakui, ada banyak sumber godaan. Namun, kita harus tegas menolak semuanya. Jangan
pernah memberikan celah sedikitpun. Sebagai orang beriman, saya memang selalu mengingatkan diri sendiri agar tidak tergoda dengan hal negatif. Kenapa harus demikian? Pertama, hal seperti itu hanya akan merusak diri kita. Kedua, bisa merusak kesaksian hidup kita. Harus selalu diingat bahwa sikap kita juga menjadi sarana kesaksian kepada orang lain. Kalau perilaku hidup yang kita tunjukkan buruk, kesaksian kita pun pasti tidak
baik,” tuturnya.

Kemampuan untuk tetap menjaga diri di jalan yang benar tidak terjadi begitu saja. Samuel mengaku ini semua terjadi karena ia punya kebiasaan untuk mengawali setiap pekerjaannya dengan berdoa. Bahkan di sela-sela aktivitasnya, ia selalu menyempatkan diri untuk membaca Alkitab.

“Saya punya beberapa bagian Alkitab yang menjadi favorit. Pertama dalam Matius 6:33, kita diingatkan untuk tidak terlalu berfokus pada hal-hal duniawi. Melalui Matius 18:21–22, saya belajar tentang pengampunan. Secara pribadi saya mengakui bahwa mengampuni itu sulit. Tapi karena ini perintah Tuhan, saya belajar memberikan pengampunan kepada orang lain yang pernah berbuat salah meski prosesnya tidak mudah. Terakhir adalah firman Tuhan dalam Kitab Efesus pasal 4–6, banyak mengupas tentang bagaimana seharusnya kehidupan suami istri. Ini yang saya terapkan dalam kehidupan berumah tangga. Tiap orang pasti punya kelemahan, kesalahan, atau kekurangan, tetapi itu tidak boleh menjadi penghalang kita untuk menjalani rumah tangga yang baik. Makanya sikap saling menghormati dan mengampuni harus terus dipelihara.”

Mengadu Kepada Tuhan
Karena kebiasaannya mendekatkan diri kepada Tuhan, Samuel mengaku terbiasa mengadu kepada Tuhan tiap kali menghadapi masalah. “Pernah suatu kali saya mengalami sepi job. Karena biasa bekerja, tentu rasanya tidak enak kalau tidak ada yang dikerjakan. Lalu saya berdoa kepada Tuhan agar diberikan pekerjaan. Tuhan memang tidak menjawab doa saya seketika itu. Ada proses selama beberapa waktu. Namun, pada akhirnya saya selalu mendapati apa yang saya minta dalam doa dijawab oleh Tuhan,” tuturnya lagi.

Samuel juga mengakui bahwa menolak godaan negatif yang datang tidak mudah. Oleh karenanya, dukungan dari orang lain, terutama keluarga dan pasangan, sangatlah penting. Di samping dukungan dari orang-orang terdekat, komunitas pun sangat berperan. Ternyata di sela-sela kesibukannya di dunia hiburan, pasangan ini masih meluangkan waktu untuk aktif di komunitas gereja. “Saya dan istri selalu menyediakan waktu untuk berkomunitas. Salah satunya di komunitas gereja. Melalui komunitas itu kami banyak dibangun dan dikuatkan. Kami jadi tahu bagaimana cara hidup yang benar sesuai firman Tuhan. Dari situ saya tahu bagaimana cara mengatasi godaan dan tantangan hidup. Sekalipun demikian, sampai sekarang status kami di gereja masih jemaat. Pernah kami ditawari untuk terlibat dalam pelayanan, tetapi kami menolak karena merasa belum siap,” terangnya. Red



Leave a Reply