Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

Agata Verencia: “Nggak Selamanya Kita Jadi Anak Muda”




dok. pri

Industri musik rohani tak pernah kehabisan generasinya. Jika sebelumnya kita hanya mengenal penyanyi rohani wanita seperti, Nikita dan Maria Shandi, ternyata ada lho sosok penyanyi muda bersuara merdu yang wajib Anda kenal lebih dekat. Dia adalah Agata Verencia, yang sudah merilis album perdana rohaninya, Ku Berserah.

Veren begitu ia akrab disapa, mulai mengasah bakat nyanyinya sejak ia duduk di bangku Sekolah Dasar (SD). Ia kerap mewakili sekolah minggu untuk lomba nyanyi. Tak hanya di lingkungan di Sekolah Minggu, Veren juga kerap menang saat lomba di luar kegiatan gereja. Melihat bakat nyanyinya, sang ibunda, Marta, berinisiatif untuk mengikutsertakan Veren les vokal. Dengan vokal yang mumpuni, ketika masih kelas 3 SD Veren sudah menjadi backing vocal penyanyi jebolan AFI Junior yang kini juga sudah beranjak remaja, Samuel AFI.

Makna Lagu di Album Ku Berserah

Menjalani profesi menjadi backing vocal menjadi jalan bagi Veren terjun sebagai penyanyi rohani solo lebih serius. Saat itu Veren masih duduk di bangku SMP, ia ditawari untuk bergabung pada sebuah label rekaman, hingga akhirnya ia berkenalan dengan pihak label musik Impact, memberikan demo lagu, sampai diundang datang langsung ke studio Impact.

“Sebenarnya waktu itu tujuannya bukan naik enggaknya sih, memang ada hati untuk pelayanan ke arah sana (nyanyi). Nah, terus akhirnya saya datang bersama keluarga, lalu aku disuruh nyanyi. Langsung di situ oleh produsernya, Pak Alberd Tanoni, dia main piano, saya disuruh nyanyi. Kemudian dia sempat diam, setelah itu tiba-tiba dia kasih lagu.‘Coba ya pelajari (lagu) ini, minggu depan kita coba’. Jadi, langsung saja begitu. Satu hal, aku sama mama dan papa merasa damai pas ada di studio itu. Kita mulai dengan doa, pokoknya ya benar-benar Impact memang pelayanan banget, benar-benar hatinya untuk melayani,” cerita gadis kelahiran Jember, 16 Agustus 1997, ini kepada redaksi.

Setelah melewati masa uji coba bersama label yang menaunginya, Veren akhirnya bergabung dan dipercayakan menyanyikan single “AnugerahTerindah”, yang masuk dalam album Jason bertajuk Tuhan Selalu Punya Cara (2010), tak lama single kedua pun menyusul dengan judul “Terlalu Besar” yang dinyanyikan bersama Mike Mohede, dalam album Mike, Kemenanganku (2012).

Setelah mengeluarkan dua single, akhirnya September 2016 lalu, Veren resmi merilis album perdananya dengan tajuk Ku Berserah. Album tersebut berisi 13 pujian rohani, termasuk dua single lamanya “Anugerah Terindah” dan “Terlalu Besar”.

“Di albumku lagu-lagunya seperti, Ku Berserah, Tak Pernah Terlambat, Pertolonganmu, Percaya, sebenarnya lagunya lebih ke arah tentang kehidupan kita bukan milik kita, kehidupan kita ini milik Tuhan. Jadi, ketika kamu punya problem karena mengandalkan diri sendiri, padahal kita ini bukan milik kita sendiri. Ketika kita sudah bergantung pada diri kita sendiri, sebenarnya salah. Kita bukan apa-apa, kita adalah miliknya Tuhan. Album Ku Berserah itu untuk mengingatkan bahwa kita sepenuhnya milik Tuhan bukan milik diri kita sendiri,” ucap penyuka makanan ketoprak ini.

dok. pri

Jadi Brand Ambassador Kampus

Keinginan sungguh-sungguh menjadi penyanyi rohani dan melayani Tuhan diakui Veren tidak datang begitu saja dalam dirinya. Jauh sebelumnya, dirinya hanya tahu, ia orang Kristen, tetapi belum mengalami pribadi dengan Tuhan Yesus. Sampai Tuhan ‘tangkap’ Veren untuk menjadi pelayannya yang setia, melalui sebuah acara retreat di gereja saat masih SMP. Setelah menerima panggilan Tuhan, Veren pun aktif melayani Tuhan sebagai Worship Leader (WL).

“Waktu SMP aku ikut retreat gereja dan aku merasa terpanggil di situ. Jadi, ada satu sesi di mana aku tersentuh banget, dan akhirnya saat itu, bisa dibilang aku bernazar kali ya, ’Tuhan pokoknya aku serahin hidupku, aku mau Tuhan pakai apa pun’. Waktu itu ada suara nyaring banget, panggilan itu adalah talenta kamu, kembalikan untuk Tuhan’. Akhirnya aku memilih menggunakan suaraku untuk melayani, untuk bernyanyi pujian-pujian,” terang putri pasangan Marta dan Daniel ini.

dok. pri

Pada usianya  yang masih muda, Veren sungguh-sungguh menerima panggilan-Nya. Tuhan memang tak pernah ingkar janji. Ia menambahkan berkat-Nya kepada Veren, terutama di lingkungan pendidikannya. Bulan Mei lalu, ia terpilih sebagai Brand Ambassador Universitas Pelita Harapan (UPH). Terpilih menjadi Brand Ambassador di tempatnya kuliah merupakan kepercayaan besar yang disyukurinya. Dengan jabatan itu, Veren menjadi duta yang dituntut bisa menjadi role model di kampus, dan dituntut bisa jadi representative di luar kampus. Lalu, nilai kerohanian apa yang ingin dibagikan Veren melalui jabatannya sebagai Brand Ambassador?

“Dari awal, nilai yang mau aku sampaikan di kampus  adalah bahwa hidup kita bukan untuk diri sendiri, melainkan untuk Tuhan, hidup untuk sesama. Aku melihat banyak anak muda di kampus ini masih hidup sembarangan, karena mereka nggak tahu tujuan hidup mereka. Mereka nggak peka pada sekeliling. Nggak selamanya kita jadi anak muda, ada harga yang harus dibayar dan akan kita petik waktu kita tua nanti, ”tutup Veren. Redaksi

 

 

 

 

 



One Comment

Leave a Reply