Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

THE LAW OF JOY




Karakter
DR. Jakoep Ezra, CBA, CPC

Helen Keller lahir 27 Juni 1880 di Tuscumbia, Alabama. Saat berusia 19 bulan dia didiagnosis dokter mengalami penyakit otak yang menyebabkan dia buta dan tuli. Dapatkah Anda membayangkan perempuan yang buta dan tuli hidup
pada zaman ketika kebanyakan wanita masih menjadi guru atau ibu rumah tangga penuh waktu? Jika tuli masih dapat menikmati warna dan pemandangan indah dan orang buta masih dapat menikmati alunan musik, bagaimana cara seorang yang buta dan tuli total dapat mengecap keindahan? Bagaimana ia dapat menghibur hatinya saat susah? Bagaimana
ia dapat bersukacita? Walaupun demikian, berikut ini adalah salah satu kutipan dari prinsip hidupnya:

“When one door of happiness closes, another opens; but often we look so long at the closed door that we do not see the one which has been opened for us.”

(ketika sebuah pintu kebahagiaan tertutup, pintu lainnya terbuka; tapi sering kali kita melihat pintu yang tertutup itu begitu lama sehingga tidak melihat pintu mana yang sedang dibukakan bagi kita.)

SUKACITA ADALAH PILIHAN

Kebahagiaan bukanlah takdir. Kepuasan adalah hasil dari pilihan Anda. Helen Keller dapat memilih untuk meratapi nasibnya; dan untuk beberapa saat ia memang meratapi nasibnya. Namun, ia segera bangkit dan melihat pintu-pintu lain yang Tuhan sudah bukakan baginya. Selama kurang lebih 49 tahun Hellen Keller berjuang bersama guru privatnya, Anne Sullivan, untuk mengembangkan dirinya menjadi manusia yang dapat memberkati orang-orang di sekitarnya. Hasilnya? Selama kurang lebih 50 tahun Helen Keller telah berkiprah sebagai penulis, guru, dan pembicara di berbagai tempat mengenai antiperang, hak-hak buruh, dan kelompok-kelompok orang yang dipinggirkan. Pilihan Helen untuk menjadi bahagia memampukannya untuk meninggalkan pintu yang telah tertutup itu, lalu menemukan pintu lain yang telah Tuhan sediakan baginya.

KASIHILAH SESAMAMU

Lawan dari sukacita sebenarnya bukanlah penderitaan, melainkan keegoisan. Salah satu dari dua hukum terutama yang Tuhan ajarkan adalah “Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” Helen Keller dapat memilih untuk menghabiskan kesuksesannya sendirian. Bagaimanapun sejarah telah mencatatnya sebagai orang buta tuli pertama yang mendapatkan gelar Bachelor of Arts. Namun, ia memilih menggunakan bakatnya untuk berbicara mewakili orang-orang yang terpinggirkan dan tidak dipedulikan, seperti kaum buruh dan kaum perempuan pada zamannya. Kepedulian akan memampukan kita untuk menumbuhkan kasih kita terhadap orang-orang di sekitar kita. Dengan demikian, Anda akan selangkah lebih dekat lagi untuk dapat bahkan sukacita Anda.

PERBESAR SUKACITA ANDA DENGAN MEMBERI

Tokoh-tokoh besar dunia menghabiskan sebagian besar hidupnya dengan memberi. Mohandas K. Gandhi memberikan hidupnya untuk melawan penjajahan di negerinya. Suster Teresa memberikan hidupnya untuk
menolong orang-orang miskin dan terlantar di sekitarnya. Tuhan Yesus memberikan hidup-Nya untuk menyelamatkan kita.

Tidak semua orang dilahirkan dengan kapasitas untuk mengubah dunia secara global. Namun, setiap orang dilahirkan untuk saling berbagi, memberi, dan menolong orang-orang yang membutuhkan. Hidup Helen Keller diubah oleh guru privatnya Anne Sullivan yang sebenarnya hanya “orang biasa.” Bahkan sebenarnya Anne baru saja berumur 20 tahun dan mengalami cacat pada indra penglihatannya ketika pertama kali ditunjuk untuk mengajar Helen. Anda diciptakan Tuhan untuk memberkati orang lain. Karena itu Anda akan merasakan sukacita ketika Anda dapat memberi, berbagi, dan menolong orang lain yang membutuhkan.

THE LAW OF JOY MATH
Pilihan untuk bersukacita + peduli + pengalaman memberi = Sukacita.

HIKMAT TUHAN
Sukacita adalah obat yang mampu menyembuhkan kehidupan kita.



Leave a Reply