Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

Yesus Raja di Atas Segala Raja




Yogyakarta, eBahana

Tema Natal “Yesus Raja di Atas Segala Raja” menjadi tema sentral bagi Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) Sosrowijayan Hagios Family untuk Natal tahun ini. Tema yang menjadi judul dalam drama Natal umum oleh gabungan pemain dari divisi wanita, pria, pemuda, remaja, lansia, sekolah minggu, Hagios School of Life (HSoL), yang diperkuat dengan Paduan Suara Serafim berjalan begitu kompak dan meriah.

Drama itu  merupakan cerita utuh dari penggalan penggalan cerita yang sebelumnya dimainkan dalam perayaan Natal divisi, tersusun menjadi satu cerita lengkap tentang kelahiran Yesus mulai dari kedatangan orang-orang Majus hingga bayi Yesus lahir. Drama yang dikemas dengan diselingi lagu pujian penyembahan merupakan inti acara yang berlangsung pada 25 Desember 2019.

Dibuka dengan doa, hadirin disambut dengan persembahan Koor Imanuel, disusul persembahan tarian dari divisi wanita. Selanjutnya, berturut turut turut ikut memeriahkan acara natal sore itu, yaitu Koor Serafim, modern dance persembahan dari HSoL, penampilan tarian anak sekolah minggu, drama Natal berikut pesan-pesan Natal, dan pada ujung acara ada candle light sekaligus sebagai acara penutup dari serangkaian acara perayaan Natal umum GPdI Sosrowijayan Hagios Family. Tidak lupa, sambutan dari wakil pemerintah dalam hal ini oleh Camat Gedong Tengen yang mengapresiasi penyelenggaraan acara Natal dan mewakili unsur pemerintah setempat juga mengucapkan selamat Natal kepada seluruh jemaat.

Menjadi sangat spesial perayaan Natal dalam rangka memperingati kelahiran Sang Juruselamat bagi jemaat GPdI Sosrowijayan Hagios Family, karena acara itu menjadi kesempatan untuk menampilkan kreatifitas masing-masing divisi dan kekompakan dalam acara demi acara dalam menyambut Natal dengan penuh sukacita.

Memang kehadiran jemaat dan tamu undangan tidak seluruhnya bisa ditampung di dalam gedung gereja. Dengan tambahan lokasi di depan gereja dan lokasi lantai dasar gedung Hagios Center dengan tambahan layar LCD, seluruh jemaat dan tamu undangan tetap menikmati kenyamanan dalam mengikuti prosesi perayaan Natal.

Kebersamaan begitu terasa dalam perayaan Natal sebagaimana terlihat dari tampilan seluruh pengisi acara dari berbagai divisi untuk terus menjaga kekompakan dalam setiap acara terutama pentas drama. Namun yang tidak disangka-sangka muncul diluar skenario adalah tampilnya tokoh yang berkostumkan imam kepala ada  di akhir cerita drama Natal dengan  pesan singkatnya.

Bahwa acara Natal hendaknya jangan dilihat kemeriahan karena dekorasinya, pestanya, atau tampilan luarnya. Yang seharusnya menjadi sasaran kita untuk merayakan Natal adalah memperingati kelahiran bayi Yesus sebagai Juru Selamat Dunia.

Ada dua episode yang tampil dalam sosok Yesus. Episode pertama, Ia lahir sebagai bayi lemah, dihina dan berusaha dibunuh oleh tentara  di bawah perintah raja Herodes karena bayi Yesus dianggap sebagai  saingan raja itu dalam memerintah di wilayah Yudea. Episode kedua, kedatangan Yesus untuk yang kedua kalinya akan datang sebagai raja penuh kemuliaan yang tidak bisa ditaklukkan atau dilawan oleh kekuatan atau kekuasaan pemerintah atau raja manapun. Itu bukti sosok Yesus sebagai Raja di atas segala raja.

Prinsipnya, jadikan Yesus sebagai teladan hidup setiap orang percaya supaya kita selalu diperkenan masuk dalam kemuliaannya. Begitu kurang lebih pesan Natal yang bisa disimpulkan dari pesan tokoh berkostum imam kepala yang ternyata adalah gembala sidang jemaat GPdI Sosrowijayan Hagios Family, Pdt. Samuel Suwondo. Pada mulanya semua jemaat pun dibuat penasaran dengan kehadiran tokoh itu dalam drama Natal.

Oleh Fr. Sumarwan.



Leave a Reply