Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

Webinar Problematika & Solusi Pembelajaran Daring




eBahana.com – Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Kristen Indonesia (FKIP UKI) bekerjasama dengan STKIP Nias Selatan mengadakan Webinar Nasional dengan tema “Problematika dan Solusi Pembelajaran Daring dalam Menghadapi Era New Normal”. Webinar ini diadakan melalui via zoom pada hari Sabtu, 11 Juli 2020.

Webinar ini diselenggarakan sekaligus penandatanganan Memorandum of Agreement (MoA) antara Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Kristen Indonesia (FKIP UKI) yang diwakili oleh dekan Dr. Sunarto, M. Hum., dan Dr. Martiman S. Sarumaha, M.Pd selakuk Ketua Sekolah Tinggi Keguruan dan IImu Pendidikan Nias Selatan.

Paparan saat seminar berlangsung, Dr. Drs. Sunarto, M.Hum, memaparkan tentang “Keterampilan dalam Pembelajaran Daring pada Era New Normal”. Penjelasan diawali dengan defenisi PJJ. “Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) adalah dengan jarak jauh antara pendidik dengan yang dididiknya”. Saat pandemi, lanjutnya “stress terjadi saat pembelajaran daring ini, baik guru, siswa maupun orang tua. Pendidikan dari rumah dapat difokuskan kepada kecakapan hidup”.

Dijelaskan bahwa cara berpikir ilmiah, baik untuk guru dan siswa harus terus dikembangkan saat situasi pandemi ini. Ada pesan yang harus diingat guru, yaitu tugas utamanya, yaitu “mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, mengevaluasi”, jelasnya.

Dosen STKIP Nias Selatan, Dr. Rebecca E. Laiya, MRE, menekankan bahwa “Perubahan mendadak ini harus mampu disikapi”. “Ada banyak yang di luar kendali kita, tetapi pikiran kita bisa kita kendalikan. Pada abad 21 masalahnya bukan tidak bisa membaca, tetapi lebih banyak yang tidak mau belajar” ungkapnya.

Lebih lanjut dijelaskan, “taman, kolam dan lingkungan adalah tempat untuk belajar, tidak terbatas hanya dalam ruang kelas”. “Nilai akademik itu tidak terlalu penting, tetapi karakterlah yang paling penting. Pembelajaran harus mandiri. Belajar harus kontekstual”, tutupnya.

Ketua STKIP Nias Selatan, Dr. Martiman S. Sarumaha, M.Pd., memaparkan bahwa perlu direnungkan dalam Proses Belajar Mengajar, siapa yang belajar dan siapa yang dibelajarkan? “Kita semua harus belajar. Saat Revolusi Industri 4.0 ini menuntut manusi berinterkasi dengan teknologi” jelasnya.

Lanjutnya, “melakukan pembelajaran harus dari berbagai sisi, tidak hanya melalui pengajaran dari guru saja”.  Dikutip dari piramida pembelajaran bahwa 90% pembelajar akan mudah dikuasai ketika mampu mengajar orang lain. Untuk sumber belajar, “Bencana pun bisa dimanfaatkan sebagai sumber belajar”, tegasnya. Dalam kata penutupnya menyampaikan bahwa “belajar daring tidak semudah yang dipikirkan, karena butuh sumber daya, biaya dan ruang. Unsur humanis dari sisi manusi itu penting dan tidak dapat tergantikan oleh mesin dan perangkat online”.

Penggagas acara sekaligus ketua panitia acara webinar ini, Dr. Dra. Erni Murniarti, M.Pd.,S.H., memaparkan “Sebenarnya banyak institusi pendidikan tidak siap dengan PJJ ini, karena serba tiba-tiba”. Dosen Pascasarjana UKI Jakarta ini memaparkan bahwa ada banyak masalah yang terjadi saat pembelajaran online, misalnya menimbulkan kebosana bagi siswa dan orang tua. Pola hidup juga demikian, berubah, seperti: pola tidur, pola makan, pola komunikasi. Masalah lain yang dihadapi orang tua, yaitu ketersediaan prasarana pembalajaaran di rumah, kondisi psikologi keluarga, orang tua dituntut untuk berperan sebagai guru.

“Harus ada ruang belajar zaman now. Bisa juga dibuat anak-anak belajar dengan menggunakan handphone (HP). Guru dan dosen harus mau belajar dan menguasai Learning Management System (LMS), khusunya aplikasi yang tidak berbayar”, tutupnya.

Moderator webinar, Ronny Gunawan, M.A., M.Pd., memberikan kesempatan bagi para peserta untuk bertanya melalui chat maupun secara langsung. Acara ditutup dengan pembagian doorprize oleh Taat Guswantoro, M.Si., bagi peserta yang beruntung mendapatkannya.

Oleh: Ashiong P. Munthe, Dosen FIP UPH.



Leave a Reply