

Sentani Papua, eBahana
Sabtu, dua pekan lalu (16/03/19) sekitar pukul 20.30 WIT, hujan deras mengguyur Sentani yang merupakan ibu kota Jayapura Papua. Hujan yang tidak berhenti hingga Jumat (22/03/19) mengakibatkan bencana alam banjir bandang melanda warga Sentani.
Banjir tersebut merupakan air dari gunung yang mengalir ke danau, yang menyebabkan danau meluap dan menenggelamkan rumah bahkan gereja. “Jadi karena sampai 5 hari hujan turun deras terus sehingga air di danau meluap sampai masuk dalam gereja dan menenggelamkan gereja, jadi masyarakat ibadah dengan cara duduk di atas perahu di dalam gereja, karena daratan mereka hanya tinggal sedikit,” ungkap Rimbun, salah satu relawan pengungsi.
Kepada eBahana, via seluler, Rimbun mengatakan bahwa cuaca baru mulai panas pada Sabtu (23/03/19).
Seluruh kejadian tersebut tidak menyurutkan semangat beribadah para umat Tuhan, mereka tetap antusias pergi ke gereja untuk mengikuti ibadah Minggu. Ibadah Minggu ini (24/03/19) di pinggir danau kampung Yoboi, karena di dalam gereja penuh air, para jemaat tetap beribadan dengan cara duduk di atas perahu. Yas
Baca Juga http://ebahana.com/serba-serbi/news/gkn-yabes-buka-posko-untuk-korban-banjir-sentani/
One Comment