Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

Warga Gereja Harus Mematuhi Protokol Kesehatan Covid-19




eBahana.com – Peningkatan jumlah pasien Covid-19 di DKI Jakarta dalam beberapa hari terakhir memunculkan kekuatiran. Salah satunya ketersediaan tempat tidur di rumah sakit yang hampir penuh dan tingkat kematian yang tinggi. Pemerintah DKI Jakarta lantas menyikapi hal tersebut dengan memberlakukan kembali PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) mulai Senin (14/9/2020). Itu berarti sebagian besar perkantoran terpaksa ditutup dan para karyawan kembali bekerja dari rumah (work from home/WFH).

Dr. Michael Wattimena SE, MM, sebagai Ketua Majelis Pertimbangan Organisasi (MPO) DPP Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI), dalam keterangannya kepada media (11/9), mengapresiasi keputusan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang akan kembali menerapkan PSBB seperti pada bulan Maret 2020 kemarin.

“Kebijakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang akan memberlakukan penerapan PSBB ketat, merupakan kebijakan yang ‘wise’ mengingat semakin tingginya jumlah penderita Covid-19. Sementara ketersediaan rumah sakit rujukan penanganan Covid-19, saat ini tidak memadai daya tampungnya” ujar pria yang pernah dipercaya menjadi Ketua Umum DPP GAMKI selama dua periode ini.

Ia juga mengapresiasi penunjukan RSUD Cengkareng sebagai RS rujukan penanganan Covid-19 guna menambah ketersediaan fasilitas kesehatan penanganan pasien Covid-19 yang jumlahnya terus melonjak.

“Menurut saya, Gubernur Anies mengambil langkah cepat dan tepat, dalam mensikapi perkembangan pandemi Covid-19 di DKI Jakarta, dan itu sesuai dengan arahan Bapak Presiden RI, Joko Widodo, beberapa hari sebelum Gubernur Anies memutuskan memberlakukan PSBB ketat” jelas pemegang gelar akademik Doktor bidang Manajemen Perubahan tersebut.

Menanggapi opini sebagian kalangan, yang menyatakan bahwa PSBB akan memperburuk perekonomian dan memicu resesi, mantan anggota DPR RI selama 2 periode ini menerangkan bahwa kondisi Indonesia memang sudah dalam fase resesi.

“Kalau dari tolok ukur dua kwartal ini, kita kondisi minus. Kita harapkan kwartal ini kita bisa bangkit, pertumbuhan ekonomi kita bisa kembali positif. Namun bila tidak, menurut saya, kita akan masuk fase depresi ekonomi” ucap Michael.

Menutup keterangannya, Michael mengajak masyarakat, warga gereja khususnya, untuk membantu pemerintah, dapat bersama-sama menjaga diri, disiplin menerapkan protokol kesehatan, untuk sementara hindari, ataupun jangan lakukan pertemuan-pertemuan fisik. Termasuk juga peribadahan agar dapat diadakan secara online. Robby Go



Leave a Reply