Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

Uskup Timika dan Administrator Apostolik KAME Mgr John Philip Saklil Tutup Usia




Timika, eBahana.com – Wafatnya Mgr. John Philip Saklil membawa duka yang mendalam bagi umat Katolik.  Uskup Timika yang baru saja diteguhkan menjadi Administrator Apostolik Keuskupan Agung Merauke (KAME) ini meninggal dunia hari Sabtu, 3 Agustus 2019, pukul 14.23 WIT di Rumah Sakit Mitra Masyarakat Timika Caritas Papua. Mgr Saklil jatuh terpeleset saat keluar berjalan santai dari kapel di Kantor Keuskupan Timika, usai memberikan pembinaan kepada imam-imamnya, langsung  dan dibawa ke rumah sakit dalam keadaan tidak sadar.

Mgr Saklil dikenal sebagai sosok “Tukang Cerita Nan Jenaka.” Saat berbincang-bincang maupun homili, banyak orang terhibur dengan kisah-kisah jenakanya khas Papua alias mop. Dan lebih menarik lagi adalah gaya beliau dalam bercerita. Beliau bisa dengan sangat serius mengisahkannya, lengkap dengan banyolan-banyolan yang memancing tawa terkekeh-kekeh, namun beliau sepertinya tak terpancing ikut tertawa.

Tahta Suci baru saja mengangkat Mgr Saklil sebagai Administrator Apostolik KAME untuk mengisi Sede Plena di KAME menyusul pembebasan tugas Mgr Nicolaus Adi Seputra MSC sebagai Uskup Agung Merauke yang menjalani masa On Going Formation (bina lanjut) di Roma dalam jangka waktu tidak ditentukan. Keputusan berlaku sejak Sabtu 27 Juli 2019, pukul 17.00 WIT, saat Mgr Saklil membacakan pengumuman itu di hadapan para imam, biarawan dan biarawati di Rumah Bina Merauke. Sayangnya masih 1 minggu menjabat, Mgr Saklil kembali ke pangkuan Bapa di sorga.

Dengan motto tahbisan uskup, “Parate viam Domini” (Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, Matius 3:3, par. Markus 1:3, Lukas 3:4), Mgr Saklil menyerukan kepada semua orang, terutama seluruh yang terlibat di Keuskupan Timika untuk bertobat, menyiapkan diri, dan membersihkan hati supaya diselamatkan oleh Tuhan. Mgr Saklil berulang kali mengajak umat Keuskupan Timika untuk menggali potensi yang ada, demi terwujudnya Gereja Lokal yang mandiri.

Kesaksian datang dari Romo Yohanes Dwi Harsanto, Sekretaris Eksekutif Komisi Kepemudaan KWI periode 2009-2015. “Mgr Saklil pernah berkata kepada saya, ingin pensiun tidak usah sampai usia 75 tahun, enam puluh saja. Pusing terlalu lama jadi uskup. Waktu itu kami menanggapi dengan berbagai macam celotehan. Namun terbuktilah kata-kata itu menjadi nyata ketika 3 Agustus lalu beliau dipanggil Tuhan dalam keadaan santai dan gembira karena pas jalan santai dan sedang bercanda di usia menjelang 60 tahun,” kenang Romo Yohanes.

Di masa tugasnya sebagai Ketua Komisi Kepemudaan KWI (2009-2015), terlaksana dengan meriah event Indonesian Youth Day (IYD) pertama di Sanggau. Paus Benediktus XVI menyatakan kegembiraan atas pelaksanaan IYD 2012 itu. MK.

(sumber: sesawi.net | mirifica.net)



Leave a Reply