Transformasi Melalui Pendidikan Kristen yang Holistik
Malang, eBahana
Teacher Transformation Center (TTC) yang didukung oleh Majelis Pendidikan Kristen di Indonesia (MPK), pada tahun 2018 ini, sedang membekali 23 guru TTC-MPK angkatan III. TTC diselenggarakan untuk memenuhi kebutuhan guru-guru di sekolah Kristen, khususnya daerah-daerah 3T (Tertinggal, Terluar dan Terdepan). Guru TTC diutus ke lokasi penempatan pada tanggal 1 Desember 2018.
Program TTC adalah mempersiapkan lulusan S1 umum maupun S.Th. yang terpanggil menjadi guru di daerah 3T selama 2 tahun. Harapannya, guru-guru TTC ini, setelah selesai pembekalan, menjadi role model atau panutan bagi para guru di wilayah penempatan mereka agar dapat menjadi agen misi Allah yang mentransformasi murid-muridnya.
Pembekalan TTC angkatan ke III ini dilaksanakan di gedung EE Center, Jalan Bandulan Barat 332, Malang- Jawa Timur. Menurut Bapak David Tjandra, selaku ketua MPK, guru TTC ini diharapkan mampu mendidik anak didik kita di sekolah penempatan masing-masing dengan Christian Worldview yang benar.
Guru-guru TTC ini dibekali dengan dasar iman Kristen yang teguh dan ilmu pendidikan yang trasnformatif berlandaskan wawasan Kristen Alkitabiah. Selama pembinaan ini, para guru TTC dilatih agar mampu mengintegrasikan setiap materi pembelajaran dalam perspektif Kristen yang Alkitabiah. Dalam merancang pembelajaran, menyusun metode pembelajaran, menilai, dan seluruh implementasi kurikulum, juga demikian.
Salah satu materi pembelajaran yang didapat guru TTC angkatan III ini adalah pembelajaran PKN, IPS dan IPA untuk SD. Pada proses pembelajaran ini guru-guru TTC diajak untuk memikirkan dan mengimplementasikan bagaimana pembelajaran PKN, IPS dan IPA untuk SD dapat didasarkan pada prinsip-prinsip Kristen yang Alkitabiah.
Guru-guru ini dilatih juga untuk membuat modul lengkap dengan pilihan satu kelas untuk jenjang SD dan siap dipakai di sekolah penempatan. Modul ini disusun berdasarkan kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, uraian materi, penilaian, metode pembelajaran, serta menganalisis setiap materi yang disusun dari perspektif wawasan Kristen Alkitabiah.
Salah satu tugas berat guru Kristen adalah harus mampu menjadi agen trasnformasi buat anak didik dan mampu mentrasnformasi setiap materi pembelajaran. Setiap materi yang ada dalam buku-buku sekolah harus ditelaah sebelum diajar. Tujuannya adalah agar materi-materi pembelajaran tersebut dapat diarahkan dan disesuaikan dengan tujuan pendidikan Kristen yang Alkitabiah. Seluruh materi yang hendak diajarkan kepada anak didik harus melalui proses “pemulihan” atau proses “redeem”. Tugas dan tanggungjawab guru Kristen adalah mengarahkan seluruh pembelajaran berpusat pada Allah sebagai tujuan hidup ini.
Untuk mampu melaksanakan tugas trasformatif tersebut, maka langkah awal adalah guru-guru TTC harus terlebih dahulu mengalami pemulihan hidup, yaitu mengalami lahir baru. Lahir baru artinya adalah menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi. Setelah mengalami pemulihan, maka mereka dibekali dan dipersiapakan untuksiap dan mampu membawa anak didik, melalui pembelajaran dalam kelas, mengalami pemulihan dalam Kristus.
Seluruh aspek pembelajaran dan kurikulum hanyalah alat untuk mendekatkan guru dan siswa mengenal dan lebih intim dengan Allah. Proses pendidikan itu harus dipakai untuk menuntun siswa maupun guru sadar dan paham konsep penciptaan, kejatuhan, pemulihan dan pemuliaan (kehidupan kekal).
Tuhan kiranya menolong dan menuntun guru-guru TTC angkatan III ini agar mampu membawa transformasi melalui pendidikan Kristen yang holistis, sesuai tema yang diusung.
Selamat berkarya bagi Kristus.
Oleh: Ashiong P. Munthe, dosen FIP Universitas Pelita Harapan, Pengajar pada program TTC angkatan II dan III
Email: apmunthe@gmail.com
