Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

Sahabat Orang Sakit Adakan Training di GPdI Eben Haezer Tanjung Peranap Provinsi Riau




Riau, eBahana

Catatan: Joanny F. M. Pesulima-Jurnalis Freelance

Gereja Pentakosta di Indonesia (GPdI) Eben Heazer yang terletak di Kecamatan Tanjung Peranap, Kabupaten Meranti, Pulau Tebing Tinggi, Provinsi Riau dipakai Sahabat Orang Sakit (SOS) untuk diadakan training, melatih sahabat di Tanjung Peranap untuk melayani sesama yang berada di pulau itu.

Adapun kondisi di lokasi tersebut, patut menjadi perhatian pemerintah, dikarenakan belum tersedianya sarana prasarana penunjang seperti listrik dan internet juga rumah sakit, sehingga membutuhkan waktu dan perjalanan yang panjang untuk mendapatkan fasilitas itu di tempat lain.

Hal ini diungkapkan Pdt. Rosina Sitohang, M.Th, selaku penanggung jawab sekaligus pembicara dalam kegiatan Training itu kepada eBahana via selulernya, saat kembali dari pulau tersebut kemarin (25/02/20).
Sitohang yang didampingi Afrina Purba, mengatakan perjalanan ke sana dilakukan dari Kota Batam lalu menggunakan jet Batam ke Selat Panjang, kemudian memakai jasa speedboat ke Kampung Balak ,dilanjutkan dengan motor ke lokasi, dan untuk ke GPdi di Tanjung Peranap keduanya berjalan kaki. “Perjalanan yang kami tempuh lumayan jauh, kami diterima oleh gembala GPdI Eben Heazer Tanjung Peranap, Ps. Azuarnas dan keluarganya yang menyediakan gerejanya bagi kami adakan training, di tengah kondisi di sana yang sangat miris karena tidak ada listrik dan internet untuk kami berkomunikasi, ” ungkapnya.

Training yang dilakukan, melibatkan 15 orang peserta aktif, dari 3 denominasi gereja.

Sitohang menjelaskan, untuk materi, sesi pertama, ‘Pengenalan Pelayanan’, sesi kedua ‘Kesembuhan dan Mukjizat’, sesi ketiga ‘Mengalir dalam Karunia’. Perenungan Firman saling mendoakan, kesaksian perjumpaan dengan Tuhan, disampaikan olehnya, sementara sesi keempat ‘Teknik mendoakan orang sakit dan SOP Pelayanan SOS’ disampaikan oleh Afrina Purba.

 

“Dari materi-materi yang kami sampaikan, respon peserta saat menerima materi sangat baik sekali dan memahaminya sehingga menimbulkan keinginan menerapkan semua materi,dan setelah menerima materi, peserta diajak mentoring ke rumah-rumah jemaat dan meninjau balai pengobatan yang tersedia,” jelas Sitohang.

Ke depan, lanjut Sitohang sangat diharapkan untuk pengembangan SOS di area ini, dilakukan pengembangan dengan training dan mentoring terhadap orang-orang sakit langsung ke rumah, memberikan pengarahan tentang tata cara hidup yang baik dan perkawinan dalam usia yang sehat dan sesuai undang-undang.

“Untuk diketahui di Tanjung Peranap tidak ada Rumah Sakit, jadi praktek kita lakukan ke rumah-rumah jemaat yang sakit, banyak yang sakit, baik tubuh, jiwa dan Roh sehingga menjadi perhatian kita semua terutama SOS untuk tetap mendampingi dan mengunjungi lokasi ini. Di daerah ini juga, ada suku asli yang ada di pulau ini, yakni suku Akit yang butuh pelayanan khusus holistic, agar bisa menerima Tuhan Yesus,” kata Sitohang.

Kegiatan training diakhiri dengan ibadah KKR penyembuhan. (JFMP)



Leave a Reply