Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

Sahabat Hamba Tuhan Fasilitator Transformasi




Kepulauan Riau, eBahana

Dewasa ini gereja-gereja Tuhan sedang giat dan sibuk membicarakan transformasi. Apa sebenarnya yang dimaksud dengan transformasi itu? Kata transformasi dalam Bahasa inggris “transformation” yang artinya berubah bentuk. Kalau dalam Alkitab ada dua kata yang sepadan dengan pengertian ini. Pertama “allaso” kata ini kita temukan dalam beberapa ayat dalam Perjanjian Baru (Kis. 6:14; 1 Kor. 15:51-52). Kata “allaso” dalam Bahasa indonesia diterjemahkan dengan “diubah”. Dalam perkembangannya, kata allaso ini kita menjumpai kata metallasso yang artinya berubah di dalam atau ke sesuatu. Kata kedua adalah metamorfousthe dari akar kata metamorphoo yang dapat diartikan sebagai change, transfigure, transforme (mengubah, berubah rupa, perubahan bentuk). Kata ini dapat kita jumpai dalam beberapa ayat Alkitab ( Mat. 17:2;Kis. 2:20;Rom. 12:2;Ibr. 7:12). Seperti yang Alkitab beritahukan kepada kita, gereja lahir sejak hari Pentakosta.

Gereja merupakan alat ditangan Tuhan untuk mencapai bangsa-bangsa dengan berita keselamatan dan mendirikan kerajaan Allah di bumi, bukan mendirikan kerajaan sendiri. Namun dalam perkembangannya gereja sudah mengalami pergeseran tugas yang berakibat adanya persaingan antar gereja. Gereja tidak lagi menjadi alat Tuhan mencari jiwa-jiwa yang hilang, dan gereja tidak lagi sebagai tanda akan kehadiran Tuhan, tetapi gereja menjadi alat komunitas untuk persaingan antara gereja yang satu dengan gereja yang lainnya.

Menangkap visi Tuhan untuk menjadi fasilitator bagi dunia ini. Seorang Hamba Tuhan dari Singapore yaitu Ps. Stefanus Wijaya mengundang hamba-hamba Tuhan yang merintis, yang sulit dijangkau, yang terabaikan, yang belum mapan, memfasilitasi dan memperlengkapi dengan mentalitas dan semangat yang baru dalam pekerjaan Tuhan. Dalam pertemuan pertama yang diadakan di Singapore pada tanggal 21-24 November 2019 peserta yang hadir lebih kurang 30 orang dari berbagai organisasi termasuk penulis hadir disana saat itu. Menarik bagi penulis dalam sesi pertama seminar Ps. Stefanus Wijaya memberikan kesaksian mana kala beliau hendak di utus pelayanan. Beliau berdoa dan dalam doanya beliau berkata “ Tuhan aku nggak mau menjadi pendeta, aku nggak pengen punya gereja besar, udah banyak gereja yang besar, aku nggak menginginkan itu, aku ingin melayani, aku ingin yang khusus yang orang lain tidak punya dan tidak bisa lakukan, aku ingin jadi berkat”.

Dalam kesaksian Ps. Stefanus Wijaya ketika beliau membaca kisah-kisah tentang kasih dan perhatian Tuhan kepada orang-orang sakit di dalam Kitab Injil, beliau mendengar Tuhan berbicara dalam hatinya dan menaruh beban di dalam hatinya untuk melayani orang-orang sakit. Beliau menangkap panggilan itu dan mendirikan sebuah Pelayanan Sahabat Orang Sakit (SOS) dan sudah tersebar sampai kemancanegara. Dan untuk memperluas visi kerajaan Allah inilah Ps.Stefanus Wijaya mengundang dan memperlengkapi hamba-hamba Tuhan yang hadir. Pertemuan pertama khusus pemulihan hati bagi hamba-hamba Tuhan, menangkap dan menyegarkan kembali api pelayanan di dalam hati para peserta. Namun pada pertemuan ke dua yang dilaksanakan pada 12-15 Maret 2020 di Singapore peserta diperlengkapi dengan berbagai ilmu pengetahuan bagaimana berdampak dilingkungan,  baik melalui bidang pertanian, pendidikan, sosial, pemerintahan, bisnis, dll. Materi ini merupakan langkah tepat yang sampaikan beliau bagaimana gereja dapat menjadi fasilitator transformasi bagi lingkungan yang berdampak pada pekerjaan Tuhan (slogan beliau adalah 1 pulau dimenangkan, 1 desa dimenangkan) gereja membuka diri menjadi fasilitator.

Menarik bagi penulis ketika gereja (pribadi) bersaing dalam bentuk fisik (gedung) SHT dibentuk untuk menjadi Mitra Pekerjaan Tuhan tanpa melihat latar belakang organisasi. Ps. Stefanus Wijaya (depan 3 dari kanan) saat ini bersama dengan Sahabat Hamba Tuhan sedang bergerak cepat memberkati lingkungan lintas agama, lintas daerah khususnya Kepri dan Riau daratan. Berita terbaru pada hari minggu 5 April 2020 rekan SHT di Kepri Batam melakukan kegiatan sosial ditengah wabah virus Corona dengan membagikan 50 nasi bungkus kepada khususnya tukang parker dan ojol. Pembagian nasi bungkus ini dilakukan di Gereja GPdI “ Power of Praise Batu aji, Ruko MKI 2 Blok B1 no 4.

Gembala setempat Pdt. Rizky mengatakan bahwa kegiatan ini berhasil dilaksanakan dengan baik dan antusias masyarakat pun terlihat dalam kegiatan ini, masyarakat yang hadir sangat terbantu melalui kegiatan ini. Kegiatan ini salah satu bentuk kecintaan SHT kepada jiwa-jiwa dan menjadi komitmen yang kuat untuk berbuat bagi pekerjaan Tuhan. SHT berkeyakinan bahwa metode menjangkau jiwa tidak harus door to door, mempromosikan dan mendemonstrasikan kuasa Tuhan sebagai solusi kehidupan yang sukar di dunia tanpa memperhatikan misi utama yaitu mengajarkan segala sesuatu, mengaplikasikan apa yang Tuhan perintahkan dalam tindakan Kasih yang nyata.

Gereja adalah utusan Tuhan untuk melaksanakan rencana Bapa: “seperti Bapa mengutus Tuhan Yesus, demikianlah Tuhan Yesus mengutus kita” (Yoh 20:21). Dalam hal ini Sahabat Hamba Tuhan akan tetap bersinergi bersama dan juga menyertakan pelayanan masyarakat sebagai pelayanan holistik yang melibatkan berbagai bentuk pelayanan untuk melicinkan jalannya misi, seperti pelayanan kesehatan, pendidikan umum, penyuluhan pertanian, perikanan dan lain sebagainya. SHT dibentuk untuk menjadi fasilitator transformasi  bagi masyarakat, bagi lingkungan, bagi desa, bagi pulau dan bagi Indonesia. Terpujilah Tuhan dan segala kemuliaan,kebesaran serta pujian hanyalah bagi Tuhan. Amen

Oleh Pdt. Wijaya Naibaho, B.Th (Sahabat Hamba Tuhan).



Leave a Reply