Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

RS PGI Cikini Terima Bantuan Alat Kesehatan dari KSP




Jakarta, eBahana

Deputi 4 Kantor Staf Presiden (KSP) Juri Ardianto, secara simbolis menyerahkan bantuan alat kesehatan kepada Plt. Direktur Ketua RS PGI Cikini, Dr. Alphinus Kambodji, Rabu (08/04/20). Saat menerima bantuan KSP, Dr. Alphinus Kambodji didampingi oleh Plt. Direktur Medik RS PGI Cikini Dr. Inolyn Pandjaitan. Bantuan tersebut berupa tempat tidur 12 unit, matras 12 unit, USG 1 unit, dan Google 100 buah.

Bantuan yang diberikan tentu sangat berarti bagi RS PGI Cikini, terlebih sekarang ini ikut terlibat dalam menangani penyebaran wabah Covid-19. Sebagaimana diinformasikan sebelumnya, RS PGI Cikini sebenarnya bukanlah rumah sakit rujukan pasien Covid-19. Namun menyaksikan penyebaran Virus Covid-19 yang begitu cepat dan meluas di Jakarta, direksi RS PGI Cikini memutuskan untuk meng‘upgrade’ beberapa kamar menjadi ruang isolasi pasien ‘suspect’, maupun yang sudah positif terpapar Covid-19. Perhitungan dan persiapan cepat dilakukan. Pembenahan di sana-sini dikerjakan, karena korban yang datang tak boleh ditolak.

Dr. Alphinus Kambodji menjelaskan, bahwa rumah sakit ini terbuka bagi siapa saja. Sebagai rumah sakit Kristen, RS PGI Cikini tak boleh memilih apakah pasien yang datang terpapar Covid-19 atau tidak. Semua harus diterima karena RS PGI Cikini berlandaskan kasih.  Sebanyak 21 kamar segera dipermak menjadi bangsal khusus penanganan pasien Covid-19.

Peralatan penanganan diadakan semampunya mengingat terbatasnya peralatan, dan fasilitas ruang. Menurut Dokter Kambodji, dibutuhkan 120 APD standar/hari untuk tiga ‘shift’ kerja, dan itu cukup sulit dipenuhi. Selain APD, dibutuhkan juga tambahan ventilator mengingat terbatasnya ventilator di RS PGI Cikini. Alat ‘rapid test’ juga diperlukan untuk penegakan diagnosa awal, begitu pula obat-obat anti virus yang tak gampang diperoleh, selain kemudahan untuk mendapatkan pemeriksaan ‘swab’ di Laboratorium Eijkman, RSCM, atau di laboratorium Kesehatan Daerah.

Meskipun terbatas, standar sekuritas kerja dalam penanganan pasien Covid-19 harus diprioritaskan. Diantaranya, melakukan pemisahan peralatan yang dipakai di semua unit pelayanan, untuk menjaga sterilisasi peralatan. Selain peralatan yang harus steril, kedisiplinan masyarakat yang berkunjung juga harus dibatasi. Untuk pasien Covid-19, RS PGI Cikini tidak memberlakukan jam berkunjung. Pasien sepenuhnya diawasi petugas kesehatan, tanpa didampingi keluarga.

Menyadari kondisi serba terbatas, baik Direksi maupun pihak Yayasan segera mengupayakan dukungan berbagai pihak, yang memungkinkan RS PGI Cikini tetap teguh untuk melayani pasien-pasien Covid-19. Bantuan kemudian berdatangan dari banyak kalangan, baik  pemerintah, pihak swasta, komunitas peduli Covid-19, gereja, maupun individu. Ada yang mengirimkan ‘hand sanitizer’, masker, vitamin, suplemen, bahkan makanan.

Saat ini RS PGI Cikini telah membuka 31 Kamar untuk pasien Covid-19 dan PDP/suspect, dan kini sudah serta sedang menangani banyak Pasien positif Covid-19. Markus Saragih

Sumber: http://pgi.or.id



Leave a Reply