Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

PICF 2019: Harmony in Music for Indonesia




Jakarta, eBahana

Sukses dengan tiga penyelenggaraan sebelumnya, tanggal 3-7 September 2019 Badan Pendidikan Kristen (BPK) Penabur kembali mengadakan Penabur International Choir Festival (PICF). Pada penyelenggaraan kali ini, acara dilaksanakan di Penabur International Kelapa Gading dan Grha GEPEMBRI. Tema yang dipilih adalah Harmony in Music for Indonesia.

Ketua PICF 2019, Hendra Tjipta Muliana, mengatakan bahwa peserta yang berpartisipasi tahun ini lebih banyak daripada sebelumnya. Tercatat ada 152 tim paduan suara yang akan bertanding dalam beberapa kategori. Adapun kategori yang diperlombakan adalah Kindergarten (10 tim), Elementary School (21 tim), Junior High School (17 tim), Senior High School (20 tim), Children Choir (16 tim), Mixed Youth Choir (14 tim), Mixed Choir (15 tim), Folklore (31 tim), Gospel & Spiritual (11 tim), Musica Sacra (24 tim), dan Chamber (8 tim).

“Banyak tim yang mendaftar di lebih dari satu kategori. Misalnya Filadelfia Youth Choir (Tangerang Selatan) yang akan berkompetisi di kategori Gospel & Spiritual dan Folklore. Ada juga Angelus Paulo Children Choir (Kabanjahe) yang akan berkompetisi di kategori Primary School Choir dan Musica Sacra. Penampilan para peserta akan dinilai oleh dewan juri yang terdiri dari Aivis Gretens (Latvia), Tom T. Shelton Jr. (Amerika Serikat), Bengt Ollen (Swedia), Johnny Ku (Taiwan), Foong Hak Luen (Singapura), John A. Pamintuan, Bienvenido B. Constantino Jr. (Filipina), Ko Matsushita (Jepang), Inessa Bodyako (Belarusia), Herman Sinapa, Aris Sudibyo (Indonesia), dan soundarie David Rodrigo (Srilanka). Mereka adalah para pakar di bidangnya, sekaligus memiliki prestasi yang diakui di tingkat internasional,” jelasnya.

Artistic Director PICF, Aida Swenson Simanjuntak, menerangkan bahwa ajang seperti ini sangat penting untuk memberi kesempatan tim paduan suara dari berbagai daerah menunjukkan kebolehannya. Berdasarkan pengalamannya bertemu banyak tim paduan suara dari berbagai daerah di Indonesia, Aida mendapati ada banyak tim yang sebenarnya tidak kalah kualitas dibandingkan tim-tim manca negara.

“Melalui ajang seperti ini, kita memberi kesempatan tim-tim lokal untuk merasakan kompetisi profesional. Bersaing dengan tim dari mancanegara dan dinilai langsung oleh para juri berkelas internasional. Namun untuk bisa berkompetisi di sini, mereka harus memenuhi standar yang kami tetapkan. Pun dengan para juri, mereka dipilih dengan standar ketat. Ada doctor bidang musik, pengajar, dan konduktor sebuah kelompok paduan suara yang sering juara di festival dunia. Dengan demikian kualitas ajang ini tidak bisa dipandang sebelah mata,” katanya.

Para juara di tiap kategori adalah Voice of Angels (Kindergarten), Delta Four Choir (Elementary School), Five’s Choir (Junior High School), Smansa Choir (Senior High School), Gita Harmoni Choir HKBP Kramat Jati (Children Choir), PSM Teknik Universitas Diponegoro (Mixed Youth Choir), Octava (Mixed Choir), Cordillera Chamber Singers (Folklore), Steam of Life (Gospel), Voces Fidelis (Musica Sacra), dan Vocel Fidelis (Chamber). Mereka kemudian dipertemukan di babak Grand Prix. Di babak ini, tim Voces Fidelis dari Jepang berhasil menjadi juara.

Atas keberhasilannya, Voces Fidelis berhak menerima piala, uang tunai sebesar Rp30 juta, dan sebuah keyboard dari dari Korg. Semua hadiah tersebut diserahkan langsung oleh Ketua BPK PENABUR Jakarta Ir. Antono Yuwono, Ketua Umum Yayasan BPK PENABUR Adri Lazuardi, serta Ketua PICF 2019 Hendra TJipta Muliana. Robby Go



Leave a Reply