Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

PGI Dorong Remaja Berintegritas, Kreatif, & Cinta Tanah Air Melalui Alpha Camp 2019




Bali, eBahana.com – Alpha Camp 2019 yang bertempat di Wisma Nangun Kerti, Bedugul, Bali, resmi ditutup pada Sabtu lalu (6/7). Kegiatan ini merupakan program Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) melalui Biro Pemuda dan Remaja (BPR) PGI, yang dipersiapkan serta diharapkan akan mampu menciptakan lebih banyak remaja gereja yang dapat mendedikasikan diri dan memberi dampak dalam pelayanan, dan pengabdian bagi gereja, masyarakat dan bangsa. Selain itu, diharapkan juga melalui program ini prinsip dan nilai-nilai kristiani yang oikoumenis, sebagaimana merupakan salah satu fokus perhatian PGI, dapat terwujud.

Alpha Camp 2019 yang mengusung tema: Tuhan Mengangkat Kita dari Samudera Raya (bdk. Mazmur 71:20), sejalan dengan Tema PGI periode pelayanan 2014-2019, dan sub tema: Berintegritas, Kreatif, Tangguh & Cinta Tanah Air ini, diikuti oleh 237 remaja serta pendamping yang berasal dari 15 Sinode Gereja Anggota PGI. Kegiatan ini diawali dengan Ibadah yang dipimpin oleh Ketua Sinode Gereja Kristen Protestan Bali (GKPB) Bishop I Nengah Suama.

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, Yohana Yembise, dalam sambutannya yang diwakili oleh Kepala Biro Hukum dan Humas, Iche Margareth Robin, mengatakan bahwa penggunaan media digital di kalangan remaja di Indonesia saat ini mengalami perkembangan dan peningkatan. Orang tua / orang dewasa tidak dapat melarang anak dan remaja untuk mengakses informasi melalui media digital karena akses mereka terhadap informasi merupakan bagian dari hak anak guna memperoleh informasi secara cepat dan meningkatkan pengetahuan mereka. Namun demikian, remaja perlu mendapatkan perhatian serius agar informasi yang mereka peroleh layak dan sesuai.

Alpha Camp 2019 dibuka secara bersama-sama oleh Ketua Panitia Pelaksana, Pdt. I Ketut Sukanada, Bishop I Nengah Suama selaku Ketua Sinode GKPB bersama MSH GKPB, Kepala Biro Hukum dan Humas KPPA, Pdt. Budieli Hia selaku MPH PGI Unsur Pemuda, dan Abdiel Fortunatus Tanias selaku Kepala BPR PGI, dengan penaburan bunga ke hadapan seluruh peserta, dan pengalungan name tag secara simbolik kepada beberapa perwakilan peserta.

Dalam Alpha Camp 2019, peserta diajak untuk mengasah wawasan lewat diskusi dengan topik Remaja & Semangat Kebangsaan serta mengenai Kepemimpinan dan Identitas Diri karena dua topik tersebut sangat relevan dengan keberadaan remaja masa kini. Selain masalah-masalah di atas, masalah-masalah lainnya yang tak kalah penting namun sering diabaikan adalah masalah-masalah lingkungan khususnya perhatian terhadap kelestarian hutan yang adalah sumber kehidupan.  Padahal generasi ini memiliki peran yang sangatlah penting dalam menjaga kelestarian hutan yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia khususnya di wilayah sekitar yang terdekat dengan mereka.

Sebab itu di hari selanjutnya, peserta diajak untuk mengenal kekayaan alam Indonesia oleh Christian Natalie dan Diyah Deviyanti, yang merupakan perwakilan dari Hutan Itu Indonesia. Dalam sesi ini. Peserta juga diajak mengikuti ritual makan cokelat dan membuat kampanye pelestarian hutan secara berkelompok yang kemudian dipaparkan di depan peserta lain.

Hari ketiga Alpha Camp 2019 diisi dengan kelas minat dan bakat yang terbagi dalam delapan kelas berbeda, yakni kelas tari, kelas menulis, kelas melukis, kelas kerajinan tangan, kelas musik dan vokal, kelas fotografi, kelas teater dan kelas media digital, yang difasilitasi oleh seniman lokal dan relawan BPR PGI. Selanjutnya, mereka diajak untuk belajar mengenai peran remaja sebagai agen anti korupsi bersama Wakil Ketua KPK, Saut Situmorang.

Kepada peserta, Saut Situmorang mengatakan untuk menjadi berbeda, mereka perlu melakukan sesuatu yang berbeda pula, misalnya belajar lebih sering, membaca lebih sering dan melatih otak kiri dan kanan lebih sering. Menurutnya, korupsi bisa terjadi karena beberapa hal, salah satunya adalah karena kekosongan nilai. Itulah sebabnya betapa pentingnya mengisi hidup dengan hal-hal yang baik dan berdasar pada firman Tuhan.

Selanjutnya di hari yang sama, peserta belajar mengenai Remaja sebagai Kader Oikoumene bersama Kepala BPR PGI Abdiel Fortunatus Tanias. Dalam sesi ini, peserta diajak memahami keberadaan mereka sebagai pilar-pilar masa depan gereja yang sudah seharusnya terlibat aktif dalam memajukan gereja dan Indonesia di masa mendatang. Di hari terakhir, kegiatan diisi dengan permainan outbond yang mengajak peserta untuk terlibat aktif untuk menyelesaikan masalah yang terjadi di dalam kelompok dan juga untuk belajar mengenai kerjasama serta kekompakan tim.

Peserta juga secara bergantian memaparkan rencana tindak lanjut yang akan mereka lakukan sekembalinya dari Alpha Camp 2019. Usai pemaparan rencana tindak lanjut, dilanjutkan dengan pentas unjuk bakat dari setiap kelas yang merupakan hasil dari materi yang diterima peserta di hari sebelumnya, yang kemudian diaplikasikan ke dalam acara unjuk bakat tersebut. Selain pertemuan bagi remaja gereja se-Indonesia, kesempatan ini juga merupakan ajang pertemuan bagi para pembina remaja di tiap sinode anggota PGI.

Seluruh rangkaian acara ditutup dengan malam keakraban dan api unggun yang diisi penampilan perwakilan peserta dari beberapa sinode berupa paduan suara, tarian dan pantomim secara bergantian sejak hari pertama kegiatan, serta pengumuman pemenang lomba, juga pengumuman peserta terbaik dan favorit.

Alpha Camp 2019 merupakan program BPR PGI yang diharapkan dapat menghasilkan remaja-remaja gereja yang memiliki semangat oikoumenis dan berwawasan luas serta cinta kepada tanah air. Dalam proses yang mereka lewati setiap hari, baik ibadah pagi dan pendalaman Alkitab, proses kerjasama dalam kelompok, diskusi dan sharing. Setiap peserta diharapkan benar-benar akan memperoleh pengetahuan serta pengalaman oikoumenis yang akan memerkaya mereka untuk menjadi remaja-remaja gereja yang akan menjadi harapan di masa depan. MK.

(sumber: pgi.or.id)



Leave a Reply