Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

Perayaan Ekaristi Syukuran Pelantikan Ignatius Kardinal Suharyo Hardjoatmodjo




Jakarta, eBahana

Pada 19 Oktober 2019, Misa Syukur Pelantikan Kardinal Indonesia Baru di Gereja Katedral Santa Maria Pelindung Diangkat ke Surga, Jakarta, pukul 18.00 WIB. Misa Konselebrasi, dengan Selebran Utama Uskup Agung Jakarta dan Ketua KWI Ignatius Kardinal Suharyo Hardjoatmodjo, dampingi Uskup Agung Emeritus Jakarta Julius Kardinal Darmaatmadja SJ, Nuncio Indonesia (Duta Besar Vatikan untuk Indonesia) Mgr. Piero Pioppo, Uskup Bogor Mgr. Paskalis Bruno Syukur OFM, Uskup Bandung dan Sekjen KWI Mgr. Antonius Subianto Bunjamin OSC, Uskup Pangkal Pinang Mgr. Adrianus Sunarko OFM, Uskup Emeritus Bogor Mgr. Cosmas Michael Angkur OFM, Uskup Emeritus Sorong-Manokwari Mgr. Francis Xavierus Sudartanta Hadisumarta O.carm dan hadir Pastor KAJ sebagai Konselebran. Hadir banyak umat KAJ dan memberi salam kepada Ignatius Kardinal Suharyo di Wisma Uskup KAJ. Pemberkatan Kapel Adorasi dan Toko Penerbit Toko Kanisius jam 17.00 oleh Bapak Uskup Ignatius Kardinal Suharyo dan hadir Mgr. Antonius Subianto Bunjamin OSC juga, sebelum Misa Syukur Pelantikan Kardinal Baru. Termasuk Minggu Misi Sedunia 2019 “Dibaptis dan Diutus: Gereja Kristus dalam Misi di Dunia”.

Dalam homilinya saat memimpin Misa Syukur Pelantikan Kardinal, Ignatius Kardinal Suharyo mengatakan merasa bahwa pengangkatan beliau sebagai Kardinal bukan karena prestasi beliau. Namun karena Gereja Katolik di Indonesia dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Beliau mengetahui bahwa pimpinan Gereja Katolik di Vatikan sangat menghargai harmoni kehidupan masyarakat Indonesia, khususnya dalam lintas iman. Selain itu, umat Katolik di Indonesia sudah ikut berperan dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Maka pengangkatan ini dipahami beliau dengan penuh syukur, bahwa ini semua karena Gereja Katolik yang hidup di Indonesia dengan segala macam usahanya untuk terlibat dalam kehidupan berbangsa dan penghargaan terhadap realitas kehidupan di Indonesia.

 Perbedaan adalah kekayaan yang memperkaya sejarah.

Duta Besar Vatikan untuk Indonesia Mgr. Piero Pioppo menyampaikan pesan saat mengikuti misa syukur atas Pelantikan Ignatius Kardinal Suharyo. Uskup Agung Jakarta Ignatius Kardinal Suharyo  menerima ucapan selamat dari Duta Besar Vatikan untuk Indonesia Mgr. Piero Pioppo.

Uskup Ignatius Kardinal Suharyo lahir di Sedayu Yogyakarta, pada 1950. Berasal dari keluarga besar, sepuluh bersaudara. Dalam keluarganya, 2 orang anak laki-laki menjadi Imam dan 2 orang anak perempuan menjadi suster. Kardinal Suharyo sudah memasuki seminari sejak SMP di Mertoyudan, Magelang. Lalu melanjutkan ke Seminari Tinggi St. Paulus di Keuntungan, Yogyakarta.

Pada 1981, beliau memperoleh gelar Doktor Teologi Biblicum dari Universitas Urbania di Roma, Italia. Pada 26 Januari 1976, ia ditahbiskan sebagai Imam oleh Justinus Kardinal Darmojuwono. Setelah itu perjalanan hidupnya masuk ke dalam dunia akademis. Pernah menjadi Dekan Fakultas Teologi, Guru Besar Ilmu Teologi hingga menjadi Direktur Program Pascasarjana di Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Hingga pada 21 April 1997, beliau diangkat sebagai Uskup Agung Semarang, menggantikan Julius Kardinal Darmaatmadja, SJ yang pindah ke Keuskupan Agung Jakarta. Tahbisan uskup dilaksanakan pada 22 Agustus 1997, ia ditahbiskan menjadi uskup oleh  Julius Kardinal Darmaatmadja, SJ Uskup Agung Jakarta, yang merupakan pendahulu Mgr. Suharyo sebagai Uskup Agung Semarang. Pro-Nuncio Apostolik untuk Indonesia Mgr. Pietro Sambi, Pro-Nuncio Apostolik untuk Indonesia  dan Uskup Ketapang Mgr. Blasius Pujaraharja  menjadi Uskup Ko-konsekrator, dengan moto tahbisan Serviens Domino Cum Omni Humilitate (Aku melayani Tuhan dengan segala kerendahan hati, Kisah Para Rasul 20:19).

Terkait permohonan Kardinal Julius Darmaatmadja, SJ yang hendak pensiun, pada 25 Juli 2009, Tahta Suci Vatikan menunjuk Mgr. Suharyo menjadi Uskup Agung Koajutor Jakarta. Ia meninggalkan Keuskupan Agung Semarang pada 27 Oktober 2009, dan akan diterima di Keuskupan Agung Jakarta pada keesokan harinya. Ia menjadi Uskup Keuskupan Agung Jakarta pada 2010, sekaligus menjadi Uskup Agung Ordinariat Militer Indonesia sejak 2006. Ia juga pernah menjabat sebagai Administrator Apostolik Keuskupan Bandung. Sejak 2012, ia menjabat sebagai Ketua Konferensi Wali gereja Indonesia.

Paus Fransiskus mengumumkan Uskup Keuskupan Agung Jakarta Mgr. Ignatius Suharyo pertama dari 13 Kardinal baru di Vatikan pada Minggu, 1 September 2019 pukul 12.00 waktu setempat, setelah doa Angelus di Lapangan St. Petrus, Vatikan. Pelantikan 13 Kardinal yang baru dilakukan pada 5 Oktober 2019 oleh Bapa Suci di Basilika St. Petrus, Vatikan.

Jumlah kardinal lebih terbatas dibandingkan dengan jumlah uskup. Karena para kardinal memiliki hak-hak yang istimewa, maka pelayanan sebagai kardinal bukan suatu ‘karir’ lanjutan untuk uskup. Kardinal bukan atasan uskup. Kolegium Kardinal dan sinode para uskup memiliki peran masing-masing dalam Gereja Katolik, dan tidak bisa dibilang bahwa yang satu lebih penting daripada yang lain. Fungsi-fungsi itu ada dalam gereja demi pelayanan.

Dengan pengangkatan Uskup Ignatius Kardinal Suharyo menjadi kardinal, maka sejarah Gereja Indonesia mencatat ia sebagai Kardinal Ketiga, setelah Justinus Kardinal Darmojuwono (1914-1994), yang diangkat sebagai kardinal pada 1967, dan Julius Kardinal Darmaatmadja SJ, yang diangkat pada 1994. (Melvin Pratama)



Leave a Reply