Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

Kasih Allah untuk Semua Bangsa




Pangkalan Bun, eBahana

Ibadah Perayaan Natal di GBI Elshadai, Pangkalan Bun — Dok. hantustommy

Perkembangan zaman dari tahun ke tahun selalu berubah dengan pesat. Kemajuan teknologi yang semakin pesat membuat kita lupa akan lingkungan sekitar/sosial kita. Bahkan kita di zaman milenial ini, serba menggunakan teknologi baik untuk hal positif bahkan pengaruh yang negatif pun dilakukan. Bahkan teknologi digunakan untuk menguasai dunia tanpa mempedulikan yang lain sehingga dampak yang timbul adalah dapat merugikan orang lain serta alam sekitarnya. Seseorang yang memiliki kekuasaan akan menguasai dan menghancurkan yang lemah. Tidak ada kasih dan tidak ada rasa manusiawi jika seseorang telah dikuasai oleh ke-egoan-nya.

Karena keegooan manusia yang menguasai dirinya sehingga manusia menjadi serakah, sombong, bahkan menjadikan dirinya hamba uang. Manusia pun lupa kepada Sang Pencipta, membuat manusia jatuh ke dalam dosa. Sehingga hubungan manusia terhadap Sang Khalik pun terputus oleh dosa-dosa manusia.

Khotbah Perayaan Natal 2019 di Gereja Bethel Indonesia (GBI) Elshadai, pada hari Jumat, 6 Desember 2019, pukul 18.00 wib yang disampaikan oleh Pdm. Teddy A. Subroto, salah satu dari hamba Tuhan yang melayani di GBI Elshadai, Pangkalan Bun. Nats Firman Tuhan terambil dari Lukas 19:10 “Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang.” Ayat ini merupakan bukti Kasih Sang Khalik turun ke bumi untuk mencari dan menyelamatkan manusia yang hilang akan Kasih Sang Khalik.

Firman Tuhan yang diambil di Kitab Lukas 19 (dari ayat 1 sampai dengan ayat 8) menceritakan tentang seorang pemungut cukai dan ia seorang yang kaya, bernama Zakheus. Kerinduan Zakheus untuk melihat siapakah Yesus itu? sehingga ia memanjat pohon ara sebab ia berbadan pendek dibandingkan orang-orang di zamannya, untuk melihat Yesus. Keinginan Zakheus untuk melihat Yesus, diketahui Tuhan Yesus. Tuhan melihat keatas pohon itu, dan Tuhan Yesus berkata: “Zakheus, segeralah turun, sebab hari ini Aku harus menumpang di rumahmu.” Seketika itu juga Zakheus turun dan menerima Yesus dengan sukacita.

Pertobatan pun terjadi, sehingga Zakheus berkata kepada Tuhan: “Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat.” Perubahan yang besar, seorang bernama Zakheus yang terkenal pelit, serakah dan bahkan sangat kejam di zamannya, perjumpaan dengan Tuhan Yesus membuat Zakheus berubah hidupnya menjadi lebih baik.

Pesan yang disampaikan oleh Pdm. Teddy A. Subroto dalam Khotbahnya adalah Lewat Natal ini, Tuhan mengubah hidup kita menjadi lebih baik. Ini tidak hanya untuk suku bangsa tapi untuk semua suku bangsa. Tidak peduli apa latar belakang pendidikan kita, status kita bahkan suku kita, karena Kasih Tuhan untuk semua Bangsa. Ini terbukti dari para pelayan yang mengambil bagian di Ibadah Perayaan Natal di GBI Elshadai menggunakan baju daerah dari suku-suku bangsa.

Para pelayan Tuhan di Ibadah Perayaan Natal menggunakan berbagai baju daerah — Dok. hantustommy

Berbagai busana suku bangsa menunjukkan perbedaan dari masing-masing daerah, namun Kasih Tuhan yang menyatukan semua umat manusia dari berbagai macam suku bangsa. Kita sebagai anak-anak Tuhan harus berbagi Kasih Tuhan untuk semua bangsa, tertulis di Matius 28 : 19 “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa muridKu dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus.

Akhir Ibadah Perayaan Natal 2019, kitab Yohanes 3 : 16 “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal,” dibacakan dari berbagai bahasa suku bangsa (yang ditampilkan beberapa saja) dari bahasa suku Batak, bahasa suku Dayak Ngaju, bahasa suku Sunda, bahasa Mandarin, dan bahasa Indonesia. Ini bukti nyata Kasih Allah untuk semua Bangsa. Amin.

-hantustommy-



Leave a Reply