Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

Ibadah Pentakosta di GKJ Gondokusuman




Yogyakarta, eBahana

Ibadah Hari Raya Pentakosta atau perayaan turunnya Roh Kudus, selalu dilaksanakan setiap tahun di Gereja Kristen Jawa (GKJ) Gondokusuman “Sawokembar” Yogyakarta. Tahun ini perayaan Pentakosta jatuh pada hari Minggu, 9 Juni 2019. Selain sebagai perayaan turunnya Roh Kudus, Hari Raya Pentakosta juga diperingati untuk merayakan musim panen atau Undhuh-undhuh (di era PL, panen utamanya adalah gandum. Lih. Imamat 23:15-21; Ulangan 16:9-11). Waktunya bahkan bertepatan dengan hari raya tuaian, yaitu hari penuh syukur karena panen. Hasil panenan ini dipersembahkan sebagai hasil sulung bumi, inilah pesta buah-buah sulung.Menariknya, perayaan Pentakosta yang dibarengi perayaan Undhuh-undhuh pada tahun 2019 ini sedikit berbeda, sebab berbagai elemen masyarakat dari Kelurahan Klitren turut terlibat. Setidaknya sekitar 400-an warga masyarakat, mengikuti perayaan Pentakosta ini. Mereka terdiri dari 17 komunitas di Kelurahan Klitren, seperti Bregada Klitren, Ibu-ibu PKK, Sekolah-sekolah, kampus dan Rumah Sakit Kristen di sekitar GKJ Gondokusuman, Komunitas kain kiloan, Paguyuban PKL, Pengusaha hotel serta beberapa komunitas lain lintas agama.Mereka semua terlibat dalam arak-arakan gunungan dari halaman Lembaga Pendidikan Perkebunan (LPP) yang dimulai sekitar pukul 09.00 WIB. Total gunungan yang diarak peserta, berjumlah tujuh dengan beragam isi. Ada gunungan berisi sayuran, jajan pasar, kudapan dan minuman kemasan, serta gunungan kain kiloan yang kesemuanya diperebutkan oleh masyarakat. Mereka menggotong gunungan bersama-sama dengan pakaian adat, serta dandanan yang selaras. Bahkan ada beberapa kereta kuda masuk dalam keriuhan dan sukacita arak-arakan.Mereka berkirab menyusuri Jalan Urip Sumoharjo ke arah Barat hingga simpang empat Galeria Mall. Kemudian berbelok ke Selatan melalui Jalan Dr. Wahidin Sudirohusodo dan berbelok di halaman GKJ Gondokusuman. Setelah didoakan dan diberkati, arak-arakan berlanjut ke Selatan sampai simpang empat UKDW. Kemudian membelok ke Timur di Jalan Kusbini, hingga berakhir di Embung Langensari.Di Embung tersebut telah dipersiapkan gelaran kesenian dari dan untuk masyarakat, diantaranya Paduan Suara dari GKJ Gondokusuman, panembrama, tarian Gambyong, tarian anak dan tabuhan gamelan bertalu-talu, seolah-olah tak berhenti mengucap syukur. Inilah upaya GKJ Gondokusuman membuka diri bagi warga masyarakat di sekitarnya. Kegiatan terselenggara karena adanya sinergi dan kerja sama di antara Dinas Pariwisata Kelurahan Klitren dengan GKJ Gondokusuman. Harapannya, perayaan Undhuh-undhuh bersama warga masyarakat ini dapat berlangsung rutin setiap tahun dan menjadi ikon kebersamaan, serta kerukunan warga Yogyakarta. (SAN)

Oleh: Pdt. Seno Adhi Noegroho.



Leave a Reply