Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

Frans Ansanay Tegaskan GKSI Harus Rekonsiliasi




eBahana.com – Sejak tahun 2015 yang lalu sinode GKSI (Gereja Kristen Setia Indonesia) mengalami dualisme kepemimpinan, yakni GKSI pimpinan Pdt. Dr. Matheus Mangentang dan GKSI pimpinan Pdt. Marjiyo, S.Th. Sebagai akibatnya, GKSI dalam tiga kali Sidang MPL PGI (Majelis Pekerja Lengkap Persektuan Gereja-gereja di Indonesia) dan dua kali Sidang Raya hanya menjadi peninjau yang tidak memiliki hak suara. Terkait persoalan ini, PGI hingga Dirjen Bimas Kristen RI sendiri sudah mencoba melakukan mediasi dengan mempertemukan kedua belah pihak. Sayangnya mediasi yang dilakukan tidak menemukan titik penyelesaian.

Terkait persoalan ini, Mantan Ketua Majelis Tinggi dan juga Sekum Pertama GKSI Frans Ansanay mengadakan jumpa pers pada 13 Juni 2019 di rumahnya. Dalam kesempatan itu Frans Ansanay menyesalkan situasi yang terjadi. Pasalnya, persoalan ini telah menimbulkan ketidaknyamanan baik di antara pengurus maupun jemaat GKSI sendiri. Ia juga menyebutkan bahwa pihak Pdt. Marjiyo, S.Th selama ini sebenarnya sudah sangat membuka diri terhadap setiap upaya mediasi. Sayangnya, pihak Pdt. Dr. Matheus Mangentang malah terkesan menolak sehingga masalah tak kunjung selesai.

Pdt. Yus Selly, M.Pdk yang turut hadir dalam pertemuan itu menambahkan bahwa meski dirinya dulu merupakan orang dekat Pdt. Dr. Matheus Mangentang, tetapi sekarang bersama Frans Ansanay berdiri di pihak Pdt. Marjiyo, S.Th, tidak memandang Pdt. Dr. Matheus Mangentang sebagai seteru yang pantas dibenci. Ia bahkan terang-terangan mengaku sedih ketika rekannya itu divonis bersalah atas kasus ijazah palsu. Pun ketika rekan lamanya itu mengajukan kasasi sampai ke tingkat MA (Mahkamah Agung) dan ditolak pada 3 Febuari 2019 kemarin. Itu sebabnya ia ingin kedua belah pihak bisa bertemu dengan mengedepankan semangat rekonsiliasi.

Seusai kasus ijazah palsu, Frans Ansanay mengungkapkan bahwa sebenarnya masih ada beberapa kasus lain yang menanti Pdt. Dr. Matheus Mangentang. Salah satunya adalah pencemaran nama baik karena telah menuding dirinya ingin menguasai asset STT SETIA.

“Dia (Pdt. Dr. Matheus Mangentang) mau ambil itu STT SETIA silahkan. Saya di GKSI dan STT SETIA saat kami dirikan adalah untuk pekerjaan Tuhan. Tidak ada gaji. Yang ada malah pengorbanan baik moril maupun materiil. Tanpa GKSI dan STT SETIA, penghasilan saya saat ini lebih dari cukup. Saya tidak tertarik sengan asset STT SETIA,” tuturnya. Robby Go



Leave a Reply