Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

Film Joker Tuai Kontroversi, Namun Ingatkan Bahaya Gangguan Mental




eBahana.com – Joker adalah film cerita seru psikologis Amerika Serikat tahun 2019 yang disutradarai oleh Todd Phillips dan diproduseri oleh Todd Philips, Bradley Cooper dan Emma Tillinger Koskoff. Naskah film ini ditulis oleh Todd Phillips dan Scott Silver berdasarkan karakter Joker karya DC Comics. Film ini dibintangi oleh Joaquin Phoenix, yang berperan sebagai tokoh utama, Arthur Fleck atau Joker.

Joker ditayangkan secara perdana di Festival Film Venesia (31/08/19) dan ditayangkan di Amerika Serikat (04/10/19) dan Indonesia 2 hari sebelumnya.

Setelah penayangannya, film Joker menerima banyak kritik bahkan dikatakan bahwa film Joker kontroversi. Salah satunya karena menayangkan adegan-adegan yang cukup keras.

Kehidupan Arthur Fleck atau Joker digambarkan dengan sisi yang gelap. Sebenarnya Arthur adalah anak atau pemuda yang baik, sopan dan sangat menyayangi orangtua, namun ia berubah jadi pribadi yang kejam dan psikopat karena kondisi lingkungannya. Dia menganggap tindakan balas dendamnya itu baik karena perlakuan tidak adil yang diterimanya dari orang-orang di sekelilingnya.

Di samping itu, film Joker ini bisa jadi pengingat bagaimana bahayanya gangguan mental seperti yang diderita oleh Joker, yang dapat mengubahnya menjadi seorang pembunuh yang kejam.

Tokoh utama, Joaquin Phoenix dan sutradara, Todd Phillips mengatakan bahwa tujuan utama pembuatan film ini untuk menyikapi masalah kesehatan mental yang mulai viral diperdebatkan. Di mana salah satu penyebab seseorang berubah menjadi psikopat dan kejam adalah karena mereka mengalami pengalaman tak menyenangkan dalam hidupnya. Seperti kurang kasih sayang, punya trauma di masa kecil dan mengalami perlakuan yang tidak adil.

Meskipun film ini dinilai bisa jadi contoh yang buruk bagi anak muda karena bisa meniru tindakan-tindakan nekat dan ekstrim seperti Joker. Namun dari sisi lain film ini juga perlu dipandang secara berbeda, di mana orang-orang bisa memahami bagaimana seseorang mengalami gangguan mental, salah satunya penyakit Pseudobulbar Affect atau PBA seperti yang dialami Joker. Dan bagaimana seharusnya masyarakat dalam menyikapi orang-orang yang hidup dalam masalah kesehatan ini.

Dan dengan pandangan ini, kita berharap bisa belajar mengenal lebih dekat tentang bahaya gangguan mental yang bahkan rentan terjadi kepada siapapun. Dbs/Yas



Leave a Reply