Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

Mary, Did You Know?




eBahana.com – Saat ibu mengatakan, “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; Jadilah padaku menurut perkataanmu itu.” (Lukas 1:38)

Tahukah ibu? Kelak putra ibu akan diteriakkan kematian-Nya. (Lukas 23:21)

Kali ini,…
Mari kita berimajiner menjadi “Bunda Maria”, supaya kita bisa menyelami bagaimana perasaan ibu Yesus semasa Yesus jadi anak “Bunda Maria.”

Pada awal pasti terkejut, waktu mendengar kabar dari Malaikat, bahwa dirinya akan mengandung, padahal dirinya belum bersuami.

Secara detail, pribadi Bunda Maria pasti tidak akan tercatat semua di Alkitab.

Janji sudah terucap, “Jadilah padaku menurut perkataanmu.”  Penyerahan diri ini tidak main-main, diucapkan di hadapan Malaikat, sama dengan di hadapan Allah yang konsekuensinya sangat berat.

Kita tahu, setiap janji itu masuk ranah Allah, maka jangan ucapkan janji hanya sebatas “bunga bibir’’ saja, karena kita harus bertanggung jawab di hadapan Allah.

Oke,…

Kita tidak berimajiner dengan mukjizat Yesus yang begitu banyak, tercatat adas sekitar 50, seperti kita bisa baca klik disini ‘Mujizat Yesus’

Tahukah ibu? Kelak putra ibu akan diteriakkan kematian-Nya.

Mulai dari Taman Getsemani Putra ibu mempersiapkan diri untuk menjalankan misi penyelamatan, dikhianati oleh Yudas sang murid, ditangkap dan diadili oleh Sanhedrin (Makhamah Agama).

Murid yang lain bernama Petrus menyangkal.

Selanjutnya diadili oleh Pilatus.

Sampai di sini putra ibu diteriakkan kematian-Nya, betapa sakit hati ibu, mendengar vonis pengadilan bebas, tapi rakyat menghendaki dibunuh di tiang salib.

“Salibkan Dia… Salibkan Diaaaa… Salibkan Diaaa… !!!” Miris rasa hati, perih, pedih tak terperi.

Rasanya ingin ibu menggantikan Putra untuk menjalankan hukuman itu, tapi tidak mungkin. Hanya bisa melihat dan menangis, tidak mampu berbuat apapun untuk meringankan beban Putranya.

Terlebih waktu cambuk mendara bertubi-tubi mendarat di tubuh Putranya dan dikenakan makhota duri dikepala. Maunya, mahkota itu direbutnya dan dibuangnya jauh-jauh, tapi mana mungkin.

Hancur hati ibu saat melihat Putranya memanggul salib.

Seorang ibu yang tegar, setia pada janji, berserah apapun yang terjadi, hanya kehendak Allah yang terjadi.

Sedikit penghiburan Putranya dibantu Simon dari Kirene untuk memanggul salib.

Dalam perjalanan penderitaan, ibu melihat putranya bertemu dengan wanita-wanita Yerusalem.

Walau nyaris tak ada arti, namun pertemuan itu sedikit ada rasa terhibur dalam bentuk perhatian dan kepedulian.

Sampailah puncak penderitaan, ibu memandang dengan hati yang hancur, mengapa putra ibu harus mengalami kematian di tiang salib yang keji tanpa ampun.

Di waktu mengalami puncak kesengsaraan putra ibu masih bisa menjanjikan keselamatan kepada penjahat, pendosa  yang disalibkan bersama putranya.

Dan,… putra ibu sempat menitipkan ibu kepada murid kesayangannya untuk saling merawat satu sama lain.

Akhirnya,…
Putra ibu mati diatas kayu salib.

Air mata ibu sudah kering, membasahi tanah bukit Kalvari, yang sudah tega merenggut nyawa putra yang tercinta dengan sepenuh kasih sayang.

Setegar-tegarnya hati ibu yang berserah, kita yakin, kesedihan seorang ibu mengikuti perjalanan anaknya detik demi detik menuju kematian dengan cara tidak wajar, kepedihannya tak bisa kita bayangkan.

Seandainya ibu itu anda, aku dan kita semua, mungkin tidak bisa bertahan.

Ooooh, ….

Kita bersyukur, itu semua demi menebus kesalahan dan dosa-dosa kita, tetap percaya, melayani Dia sebagai ucapan terima kasih sudah diselamatkan.

Dia itu Yesus Allah kita, Allah Trinitas, Allah Bapa, Allah Putra dan Allah Roh’Kudus.

Komitmen setia pada janji dalam berserah kepada kehendak Allah, itu akan indah pada waktu’Nya. Amin.

Selamat menyongsong peringatan Paskah.

Terima kasih, Berkah Dalem Gusti Yesus.

Salam hormat dan kasih.

Cinta Renjana, penulis.

Nyanyian Mary, Did You Know?
Klik disini

Link Lagu Rohani * Mary, Did You Know?



Leave a Reply