Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

“Manusia, Ciptaan Gagal” (Dalam Tanda Petik)




eBahana.com – Akal budi adalah sumber kehidupan bagi yang mempunyainya, tetapi siksaan bagi orang bodoh ialah kebodohannya.Amsal 16:22 (TB)

Salam jumpa dengan saya penulis tua. Hmmm… tua usia, muda semangatnya.

Konteks kita kali ini ‘Akal Budi’.

Berdasarkan ayat Firman Tuhan yang kita jadikan acuan diatas, sangat jelas kita bicara tentang ‘manusia’ dengan sifat kemanusiaannya.

Akal,…
Akal adalah suatu peralatan rohaniah manusia yang berfungsi untuk membedakan yang salah dan yang benar serta menganalisis sesuatu yang kemampuannya sangat tergantung luas pengalaman dan tingkat pendidikan, formal maupun informal, dari manusia pemiliknya.(Wikipedia)

Budi,…
Budi adalah serangkaian kemampuan kognitif yang memungkinkan kesadaran, persepsi, pertimbangan, dan ingatan pada manusia dan organisme lain. Berbagai tradisi dalam filsafat, agama, psikologi, dan sains kognitif telah berupaya untuk memahami budi dan properti-propertinya. (Wikipedia)

Dari definisi “akal dan budi” yang tertulis di atas, dengan sangat pasti kita mengerti dan bisa paham kalau akal budi akan membertuk “karakter” manusia.

Sangat sederhana,…
Bila seseorang akal budinya baik dan benar, orang akan punya karakter baik.
Bila seseorang akal budinya buruk dan salah, orang akan punya karakter buruk.

Penampilan yang merupakan cerminan watak dasar sering tidak bisa kita jadikan patokan. Orang yang tampil sangar, kumis lebat, bicara tegas, belum tentu perilakunya seperti yang nampak secara kasat mata. Bisa jadi hatinya lembut, mudah tersentuh, berbelas kasih, penolong dan lain sebagainya.

Begitu pula sebaliknya, yang tampil lemah lembut, santun, ternyata kepribadaiannya jauh panggang dari api, ternyata orangnya culas, sadis dan sifat yang buruk lainnya.

Hlaa terus hubungan dengan judul diatas lalu apa? Pelan-pelan mau keluar dari judul dan konteks yaa…?

Ooh,… no no nooooo….! tenang, kapling tulisan kita di eBahana masih luaaas.

“Manusia, ciptaan gagal”, dalam tanda petik.

Allah terlanjur mencipta manusia dengan “blue print” yang gagal, gara-gara manusia diberi bekal hidup dengan “akal dan budi.”

Coba bayangkan,…
Kalau manusia tidak punya akal budi, dengan begitu manusia tidak mempunyai hak bebas dalam menjalankan kehidupannya.

Enak kan?

Allah tidak harus sibuk mengurusi tingkah langkah manusia.
Memang jaman awal penciptaan, hanya mengurusi 2 manusia ciptaan-Nya.

Karena manusia pertama tidak memakai akal budinya dengan baik dan benar, maka jatuhlah manusia terperangkap dalam belenggu dosa berkepanjangan semakin salah semakin parah, hingga ciptaan berkembang memenuhi bumi yang pada 2019 ini diperkirakan berjumlah 7,6 milyar penduduk dunia ini.

Bisakah kita membayangkan, betapa sibuknya Allah mengurusi manusia ciptaan-Nya?

Benar kan, bila manusia dicipta tanpa akal budi, kan Allah bisa duduk santai dan pekerjaan-Nya hanya memberkati dan menikmati nyanyian dan pujian para Malaikat-Nya di kerajaan surga.

Hahahackckckkkkkkkk,….
de’Cintren (Cinta Renjana) imajinasinya kebablasan itu, … kalau tidak boleh dikatakan “wild imagination” imajinasi “liar” dalam tanda petik.

Hlo,… kok bisa begitu? What’s wrong with me?

Kan benar imajinasiku, Allah tidak perlu sibuk dan ribet ngurusi manusia yang semakin jahat. Tiap detik mengawasi orang melalukan dosa, korupsi, zinah selingkuh, menipu, licik, KDRT, menyakiti, membunuh dan seabrek kelakuan dosa yang dikarenakan akal budi yang menyimpang dari kehendak Allah sang pencipta.

Diamlah sejenak, please …. renungkanlah.

Begini saja, de’Cintren yang mencoba tidak punya “akal budi” sehari 24 jam saja.

Aaah,… nggak mau, emangnya aku “robot” bisa jalan kalau dapat perintah.

Nah,… itu dia, maksud Allah kita manusia tidak mampu menyelaminya.

Maka ada ayat firman Allah yang tertulis di Alkitab:

“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Yohanes 3:16)

Maka dari itu, pemberian akal budi dan kehendak bebas itu jangan disia-siakan, itulah wujud kasih sayang Allah kepada kita.

Allah melalui Yesus yang kita imani adalah Allah kita, selamatkan umat ciptaan’Nya dari belenggu dosa, agar mendapat ampunan dan hidup kekal bersama dalam kemuliaan surga.

Pakailah “akal dan budi” yang baik benar dan berkenan di hadirat Allah kita yang satu di dalam persekutuan Allah Bapa, Allah Putra dan Allah Roh Kudus.

Berhenti berbuat dosa dan bertobatlah, sekarang, tidak nanti, besok lusa atau kapan-kapan, tapi sekarang selagi ada waktu dan kesempatan. Amin.

Selamat menyongsong peringatan Paskah. Tuhan Yesus memberkati kita semua. puji syukur, halleluya. Amin.

Salam saya de’Cintren, Cinta Renjana, penulis.



Leave a Reply