Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

Pdt. TIMOTIUS ARIFIN TEDJASUKMANA : “Menjadi Ragi yang Berpengaruh di Tanah Air”




eBahana.com – Pelayanannya di GBI ROCK Lembah Pujian, Bali yang berawal dari 50-an orang pada 22 Oktober 1989, kini sukses berkembang menjadi gereja terbesar di Indonesia bagian timur. Langkah hidupnya telah melewati banyak tantangan yang tidak mudah. Teguh mengajarkan teologi kerajaan, ia sampai dikatakan sesat, dianggap aneh, dan dihujat goblok. Sementara baginya, ia hanya ingin hidup meniru Tuhan Yesus dan Rasul Paulus. Mengapa ia akhirnya memilih jalan hidup melayani tempat-tempat di pelosok tanah air? Mari simak wawancara Bahana bersama Senior Pastor ROCK Ministry Pdt. Ir. Timotius Arifin beberapa waktu lalu.

Anda terbilang getol membangun gereja di wilayah Indonesia bagian timur. Kenapa punya visi mengembangkan ke sana?
Sederhana, karena Tuhan. Perintah Tuhan datang saat saya pelayanan di Lombok: tinggalkan Surabaya, pergilah ke Bali. Padahal saya dipercaya oleh gembala saya, Pak Alex (Pdt Alex Tanusaputra). Lalu saya lapor beliau kalau saya diutus Tuhan. Dengan berat hati beliau melepas. Pak Niko (Pdt Niko Njotorahardjo) ke Jakarta, saya ke Bali dan luar Jawa. Saya juga mendapat peneguhan dari seorang nabi, namanya Arend Schenk. Dia bilang “you are island hopper, (terjemahannya) kamu itu pelompat pulau, kamu akan pergi dipakai Tuhan dari pulau ke pulau!” Dan benar, mulai dari Bali, Lombok, Sumbawa, Flores, terus sampai Papua. Kita pernah dengar grasshopper tapi ini island hopper. Memulai pelayanan gereja di Bali tahun 1989 dengan hanya 5 keluarga. Hari ini jemaat Tuhan ada 300.000 lebih dan tersebar di 300an cabang ROCK Miniestries di Indonesia, Asia, Timur Tengah, dan Australia. Saya percaya Tuhan akan datang dari timur ke barat.

Mari simak bersama wawancara eksklusif Bahana dengan Pdt. Timotius Arifin Tedjasukmana beberapa waktu lalu di Bahana Magazine Volume 357.  Untuk pemesanan dapat menghubungi Admin via WhatsApp +62-813-2771-3987 (Yemima).



Leave a Reply