Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

NEVER QUIT




eBahana.com – “Akan hal ini aku yakin sepenuhnya, yaitu Ia, yang memulai pekerjaan yang baik di antara
kamu, akan meneruskannya sampai pada akhirnya pada hari Kristus Yesus” (Flp. 1:6).

Ketika Hitler melancarkan serangannya melawan Inggris selama Perang Dunia II berlangsung, Winston Churchill diminta untuk berbicara kepada para pasukan London yang patah semangat. Di situ ia hanya mengemukakan 6 kata pemberi semangat: “Jangan pernah menyerah! Jangan sekali-kali menyerah!”

Perjalanan kehidupan yang sangat menekan dan sulit bisa membuat kita ingin ‘menyerah’. Suami istri menyerah karena masalah pernikahan yang bertubi-tubi dan tak kunjung selesai sehingga memutuskan untuk bercerai. Pasien dengan penyakit yang tidak kunjung sembuh, memutuskan untuk bunuh diri, ‘menyerah’ karena sudah lelah berjuang dan berharap. Seorang pengusaha akhirnya menjadi begitu stres untuk memulai usaha lagi karena berulang kali gagal.

Ada masa-masa Anda akan merasa tidak bersemangat dalam perjalanan hidup Anda, tetapi jangan pernah menyerah. Apa yang diperlukan adalah ketahanan diri yang tak kenal lelah, ketaatan yang terus-menerus melalui semua hal yang terjadi dalam kehidupan. Kemudian kita mesti mencoba lagi, dengan mengetahui bahwa Allah bekerja di dalam kita untuk memenuhi tujuan-Nya (Filipi 1:6; 2:13). Janganlah berhenti mencari kehendak Allah bagi hidup Anda. Berdirilah di hadapan-Nya sampai pekerjaan Anda terselesaikan.

1. Sadari bahwa Tuhan telah memulai pekerjaan yang baik dalam kita.
Setelah mengalami pertobatan dan transformasi, Paulus melayani Tuhan dengan penuh semangat selama 30 tahun, menanam gereja, menginjil, memuridkan. Pelayanannya berbuah luar biasa. Namun, justru dia mengalami aniaya dan berada dalam penjara yang sempit. Secara manusia apa yang dialaminya tidak sesuai dengan apa yang telah dilakukannya bagi kemuliaan Tuhan. Namun, justru dalam penderitaannya ia tetap mengirimkan surat-surat kepada anak-anak rohaninya, pemimpin, dan jemaat gereja yang ditanamnya. Ia memberikan encouragement agar mereka tidak menyerah dan tetap berpengharapan, makin berlimpah dalam kasih, dan memuliakan Tuhan dalam kehidupan mereka.

Ia bisa melakukan demikian karena selalu mengarahkan pandangan dan fokusnya kepada Yesus, yang sudah menyelamatkannya dan memulai pekerjaan yang baik dalam dia. Hal ini terlihat dari perkataannya, “.. bagiku hidup adalah Kristus, mati adalah keuntungan…” (Flp. 1:21). Ia juga berkata, “… aku melupakan apa yang di belakangku, dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus..” (Flp. 3:13-14).

2. Sadari bahwa Tuhan menyertai kita sampai pada akhirnya.
Kita punya sumber daya berupa doa, pujian penyembahan kita, saat teduh, pembacaan, dan perenungan firman, persekutuan kita dengan orang percaya, dan sebagainya. Namun, bisa jadi sumber itu tertutup oleh kekecewaan yang kita alami, tekanan kehidupan, dan sebagainya. Untuk itu, kita perlu ‘menggali kembali’ sumber daya tersebut.

Di samping itu, ada Roh Kudus, Penolong yang Tuhan berikan bagi Anda dalam menjalani setiap proses kehidupan. Roh Kudus membantu kita dalam setiap kelemahan kita. Dan juga kasih karunia Tuhan yang
tak berkesudahan akan terus ada dan dilimpahkan untuk kita semua yang mengasihi dan berharap kepada-Nya. Dia turut bekerja dalam segala hal untuk mendatangkan kebaikan bagi kita yang mengasihi Dia dan terpanggil sesuai rencana-Nya (Rm. 8:26,28).

Pernahkah Anda merasa terpukul karena kegagalan? Tuhan rindu untuk memulihkan dan memakai Anda lagi… Jangan menyerah, jangan terpuruk… Atau saat ini Anda berpikir untuk menyerah? Sadari bahwa Dia
sudah memulai pekerjaan yang baik dalam kita dan Dia akan menyertai kita sampai akhir. Jangan menyerah-Never Quit.

Oleh Pdt. Daniel Runtuwene, M.Sc. adalah Executive Pastor IFGF GISI.



Leave a Reply