Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

Menerima Yesus di Rumah




eBahana.com – Dalam Lukas 19:1-10 dijelaskan Zakheus ingin sekali melihat Yesus, namun ia memiliki dua kendala yaitu: Pertama, ia berbadan pendek. Kedua, di saat dia ingin melihat Yesus ada banyak orang berkerumun menyertai Yesus dalam sebuah perjalanan. Dengan maksud untuk mengisi apa yang diingini oleh hatinya, Zakheus  mengatasi kedua kendala termaksud tadi, dengan mendahului orang banyak lalu memanjat pohon ara. Setelah Zakheus berada di atas pohon ara, tentu dia bisa melihat Yesus dan Yesus pun melihat dia. Ketika Yesus melihat Zakheus Ia berkata : Zakheus, segeralah turun, sebab hari ini Aku harus menumpang di rumahmu.

Pdt. Made Priana, dari Gereja Kristen Prostestan Bali, menjelaskan ada tiga pelajaran berharga yang bisa dipetik dari perjumpaan Yesus dengan Zakheus. Pertama, dimana ada keinginan yang serius di situ akan ada upaya yang sungguh pula untuk mewujudkan keinginan itu. Dimana ada kendala untuk meraih sebuah keinginan, di situ diupayakan juga jalan untuk mengatasi kendala demi tergapainya sebuah keinginan itu. Agar bisa berada di atas pohon ara sebelum Yesus lewat, Zakheus berjalan atau sangat bisa jadi berlari mendahului orang banyak, lalu memanjat pohon ara. Ada kemungkinan Zakheus telah mengantisipasi bahwa akan ada sebagian orang dari orang banyak mentertawakan dia bahkan sangat bisa jadi ada orang akan mencibir dia dengan mengatakan bahwa orang tua, orang berdosa lagi kok tidak malu naik ke atas pohon. Zakheus berani menelan rasa malu itu bahkan telah mengubur rasa malu itu demi bisa berjumpa dengan Yesus. Keinginan kita yang sungguh-sungguh, menolong kita membuat jalan-jalan untuk mewujudkan keinginan itu.

Kedua, Yesus Kristus yang adalah Allah menjadi manusia sangat menghargai itikad dan usaha baik yang optimal dari manusia walaupun mungkin upaya itu tidak akan pernah sempurna, bahkan Yesus akan meresponnya dengan sangat sempurna, jauh lebih baik dari apa yang mungkin pernah dibayangkan. Semula Zakheus hanya ingin melihat Yesus. Keinginan hanya untuk melihat Yesus itu sangat serius. Oleh karena keinginan itu sangat besar, dia naik ke atas pohon. Membaca keinginan Zakheus itu dari tindakan nyatanya berupa memanjat pohon, Yesus tidak mentertawakan tindakan Zakheus, Yesus juga tidak hanya sekedar mengedipkan mata dan melambaikan tangan kepada Zakheus, melainkan berkata kepada Zakeheus: “Hai Zakheus, turunlah aku ingin mampir dan tinggal di rumahmu”. Kita tidak pernah bisa mengalahkan Allah dalam melakukan kebajikan. Sehandainya kita sudah terbiasa iklas memberi waktu, tenaga, pikiran dan sebagian harta kita kepada Tuhan, Tuhan memberi dirinya bagi kita. Do the best for God and for all mankind, you will never loose.

Ketiga, ketika terjadi perjumpaan antara Yesus dan Zakheus di rumah Zakheus sebab Yesus berkenan mampir ke rumah Zakheus dan Zakheus juga dengan hati senang dan sungguh menerima Yesus di rumahnya, Zakheus memiliki damai sejahtera dalam hidupnya. Bahwa Zakheus memiliki damai sejahtera, kepuasan bathin dalam hidupnya terungkap pada kalimat baik yang diucapkan oleh Zakheus maupun yang diproklamasikan oleh Yesus sendiri. Kalimat yang ditayangkan oleh Zakheus ketika menerima Yesus di rumahnya berbunyi: “Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat.” Sedangkan proklamasi Yesus di rumah Zakheus ketika Yesus diterima Zakheus berbunyi: “Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini, karena orang ini pun anak Abraham.” Zakheus memiliki damai sejahtera dalam hidupnya ketika menerima Yesus di rumah, ketika menghadirkan Yesus di rumah, ketika menghormati Yesus di rumah. Lud



Leave a Reply