Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

Bagaimana Menurunkan Api Tuhan?




eBahana.com – 1 Raja-raja 18:20-46 (Elia di Gunung Karmel).

Api Tuhan dapat terjadi dalam hidupmu apabila:

1 Raja-raja 18:21 (TB)  Lalu Elia mendekati seluruh rakyat itu dan berkata: “Berapa lama lagi kamu berlaku timpang dan bercabang hati? Kalau TUHAN itu Allah, ikutilah Dia, dan kalau Baal, ikutilah dia.” Tetapi rakyat itu tidak menjawabnya sepatah kata pun.

  1. Jangan berlaku timpang.

Timpang itu misalnya sudah mendapat pesan Tuhan, tetapi tidak sungguh-sungguh, banyak kebingungan. Padahal apabila firman itu dilepaskan,akan seperti “roket pendorong” (Misal: Orang yang bodoh dengar firman, mendadak penuh hikmat,  orang yang sombong mendadak dapat rendah hati, dll). Mujizatpun dapat terjadi karena mempercayai pesan firman,  inilah roket pendorong. Namun Kenapa terkadang orang masih “timpang”? Karena Kurang KEINTIMAN dengan Tuhan. Keintiman itu melebihi anda pelayanan, keintiman bersifat pribadi. Beberapa orang mungkin hanya puas karena mereka dapat bahasa Roh (Bahasa Roh adalah gift/pemberian). Padahal Bahasa Roh adalah dimensi pembuka untuk masuk ke dimensi roh yang lebih dalam.  Dengan bahasa Roh anda dapat belajar peka, namun peka harus lebih dalam lagi. Bergerak dan taat dalam kepekaan.

2. Jangan Bercabang Hati.

Bercabang hati adalah posisi yang tidak jelas (Percaya Yesus, Namun juga percaya yang lainnya). Misal: Diberi ayat “dengan tinggal tenang, terletak kekuatanmu”, percaya saja dan tetap tenang dalam masalah. Namun sebagian orang lebih memilih panik karena emosinya lebih besar daripada percayanya. Dalam segala hal janganlah memandang dengan loba atau coba-coba terhadap semua pesan Tuhan. Belajar Percayai sungguh-sungguh.

Setelah kita tidak timpang dan tidak bercabang hati, Berlakulah seperti yang Elia lakukan.

  1. Belajar Lawan Arus bila tidak sesuai dengan Roh kudus.

Karena terkadang seorang diri sanggup mendatangkan api Tuhan dalam hidupmu. Jangan bergantung pada banyaknya teman atau orang yang mendukung. Elia seorang diri dapat mengalahkan 450 orang (ayat 22).

  1. Harus ada pertandingan Roh dan Daging. (ayat 23-24).

Kenyamanan membuat api di hidupmu padam. Maka pertandingan harus ada. Misal: pelayan Tuhan yang biasa-biasa menuruti keiinginan sendiri dan pelayan Tuhan yang mengikuti suara Tuhan. Mana yang menyenangkan Tuhan dan mana yang menyenangkan manusia, inilah pertandingan. Kepekaan yang Tuhan berikan bukanlah perasaan, maka jangan mengatur Tuhan dan memakai kehendakmu sendiri dalam melayani Tuhan. Uangpun tidak dapat dipakai untuk menyetir kemuliaan Tuhan. Karena Firman yang disampaikan atau pernyataan Roh Kudus pastilah membebaskan orang dan memuliakan Tuhan. Dan apabila didalam diri kita ada Roh kudus, berarti tidak ada yang namanya kerasukan (ayat 29).

3. Perbaiki Mezbah Doa. (ayat 30). Tanpa mezbah doa maka tidak ada kuasa. Mezbah doapun harus disiplin dan dilakukan dimanapun dengan pimpinan Roh kudus. Orang yang banyak melayani,tanpa disiplin membangun mezbah doa akan capek.  Di atas mezbah letakkan dagingmu (ego, harga diri, kepandaian, dll).

Doa yang berkenan atau pelayanan yang berkenan tandanya:

  1. Yesus ditinggikan (ayat 36).
  2. Ada jaminan dari Tuhan. Tuhanlah yang menunjukkan bahwa engkau hamba Tuhan, tanpa pengakuan yang keluar dari mulutmu.
  3. Harus ada kesepakatan/Unity (ayat 31).

Sepakat juga mengerjakan rhema yang dari Tuhan. Karena Rhema yang dikerjakan membuat iman bertumbuh. Saat berdoa jangan berkata mudah-mudahan seakan tidak percaya. (ayat 37). Karena doa orang benar besar kuasa, bahkan tulah sekalipun dapat menjadi berkat (ayat 38). Mari turunkan “api” dalam hidupmu, keluargamu, pelayananmu, pekerjaanmu..  Sehingga nama Tuhan ditinggikan dan orang lain dapat melihat kemuliaanNya atas kita.

 

(Ev. Yeremia Cemby, Penasehat Persekutuan Doa Family Blessing). 



Leave a Reply