Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

Yesus dan Politik (Part XIV)




eBahana.com – POLITIK HUKUM KASIH

“Ketika orang farisi mendengar bahwa Yesus telah membuat orang Saduki itu bungkam berkumpulah mereka.”

Apa yang diakukan Yesus kepada orang Saduki yang membuat mereka diam, sebenarnya apa yang dilakukan hanya standar seperti yang Dia lakukan sebelum sebelumnya. Karena mendengar tentang bagaimana orang Saduki yang kalah telak dalam mengadu gagasan dan ide serta dan kreatifitas dalam mencari pengaruh masyarakat Israel. Yesus melakukan pendekatan kepada masyarakat menengah ke bawah dengan kuasa dari Allah Bapa. Yaitu kuasa menyembuhkan orang lumpuh, orang buta, tuli, bahkan membangkitkan Lazarus yang sudah mati, sedangkan orang orang Saduki hanya bermodalkan berasal dari keturunan bangsawan Yahudi dan tidak punya kuasa apapun sebagai alat untuk menolong orang lain.

Oleh karena melihat orang Saduki sudah tidak berdaya, Itulah alasan mengapa orang farisi berkumpul. Mereka berkumpul itu tidak diam begitu saja tetapi membicarakan strategi khusus supaya bisa menjatuhkan-Nya dihadapan masyarakat. Baik orang Saduki, orang farisi ingin menjatuhkan Yesus dengan cara apapun termasuk dengan cara-cara yang jahat.

Kali ini orang farisi mengutus dari kalangan mereka seorang ahli taurat yang ingin mencobai Yesus dengan pertanyaan sebagai berikut, “Guru, hukum manakah yang terutama dalam hukum Taurat? Tetapi Tuhan Yesus tahu bahwa ahli Taurat itu bertanya bukan karena tidak tahu tetapi menguji pengetahuan-Nya tentang hukum Taurat. Maka Yesus menjawab atas pertanyaannya sebagai berikut, “Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu, dengan segenap akal budimu.” Dan hukum yang kedua seperti di atas adalah, “Kasihilah sesamamu manusia sepeti dirimu sendiri.” Hukum tersebut di atas sering disebut dengan hukum kasih.

Karena orientasi pertanyaan itu hanya untuk mencobai dan menjatuhkan popularitasnya yang telah dibangun selama ini maka Dia membungkam ahli Taurat dengan jawaban yang singkat tegas dan jelas. Jawaban Tuhan Yesus atas pertanyaan ahli Taurat apabila diringkas intinya adalah mengasihi Tuhan dan sesama manusia.

Karena kedua hukum tersebut adalah benteng yang tangguh dan teguh serta ampuh baik untuk diri sendiri maupun orang lain dalam hal apapun. Bahkan dengan politik hukum kasih tersebut bisa menjadi alat untuk menciptakan demokrasi yang damai. Sebab dengan kasih itu bisa menguasai hati pikiran dan tindakan yang panas. Politik hukum kasih dapat menangkal politik negatif apapun yang akan menyerang termasuk hoax.

Dari dahulu hingga sekarang di berbagai sektor kehidupan yang namanya saling menjatuhkan atau saling menjegal pihak lawan bahkan antar teman itu sudah bukan rahasia umum lagi. Termasuk dalam hal politik sehingga muncul istilah yang berkembang di masyarakat bahwa politik itu kejam. Dan di dalam praktiknya banyak orang stres gila, terkena serangan jantung stroke sampai meninggal karena terjun di dunia politik.

Bagaimana cara melawan istilah politik itu kejam karena biayanya terlalu tinggi dan akhirnya banyak yang gagal dan stres dan terkena serangan jantung dan stroke maka para politisi dan para pemimpin Kristiani harus mempraktikkan politik hukum kasih. Dengan berani melawan KKN dan melakukan politik tanpa mahar. Dengan politik hukum kasih tersebut dapat dampaknya kepada perubahan di semua sektor baik ekonomi, sosial politik dan hukum serta pemerintahan dari yang paling bawah hingga yang pimpinan tertinggi di pemerintahan pusat dan DPR RI.

Politikus-politikus Kristen harus berani menjadi motor penggerak dan ujung tombak untuk melakukan politik hukum kasih di manapun berada supaya suhu politik menjadi dingin. Karena hanya politik hukum kasih yang dapat menjadi pemersatu bangsa yang terdiri dari banyak suku, bahasa dan agama serta beraneka ragam kebudayaan. Markus Sulag



Leave a Reply