Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

Yesus dan Politik (Part XII)




eBahana.com – POLITIK PRODUKSI

Katanya kepada mereka, “Tuaian memang banyak tetapi pekerja sedikit karena itu mintalah kepada tuan yang empunya tuaian supaya ia mengirimkan pekerja untuk tuaian-tuaian itu.”

Yesus sungguh sangat variatif baik di dalam mengajar maupun memberikan perintah kepada para murid-Nya. Untuk membakar semangat dan mendorong para murid untuk melakukan pelayanan memberitakan kerajaan Allah.

Yesus menggambarkan jiwa-jiwa seperti tuaian, kalau kata tuaian itu biasanya untuk hasil padi dan gandum. Ia membuat kontradiktif antara tuaian yang banyak dengan jumlah pekerja yang jumlahnya sedikit yang tidak seimbang dengan jumlah tuaian yang melimpah. Dalam bahasa politiknya apa yang disampaikan oleh Yesus adalah politik produksi, politik produksi adalah, “Kebijakan pemerintah yang ada benang merahnya dengan peningkatan produksi dalam negeri dengan menggunakan sumber alam secara efisien dengan tujuan melindungi dan memajukan industri dalam negeri atau sering disebut politik proteksionisme.

Sebab Dia sangat tahu tentang kebijakan para pemimpin bangsa Israel yang tidak berpihak kepada masyarakat bawah khususnya para petani tetapi lebih berpihak kepada para pemilik modal. Pada hal negara akan bisa menjadi chaos apabila produksi dan sektor pangan terganggu dan itu bisa berdampak stabilitas negara menjadi taruhannya, jika sudah demikian rakyat tidak percaya pemerintah dan negara kehilangan legitimasi dari rakyat (pemerintah tidak legitimite).

Sedangkan yang dikatakan Yesus pekerja sedikit berkaitan dengan politik ketenagakerjaan, politik ketenagakerjaan adalah, “kebijakan pemerintah yang ada kaitannya dengan penciptaan lapangan kerja dan kesempatan kerja dan hubungan tenaga kerja dan kesejahteraanya melalui UMR.”

Apa yang disampaikan oleh Kristus ada hubungan dengan sektor perburuhan (buruh). Dan rakyat kecil atau masyarakat menengah ke bawah itu lebih banyak berada di tiga sektor yaitu sektor pertanian, buruh dan nelayan. Tetapi di sini yang paling rentan adalah setor buruh karena mereka tidak punya alat produksi apapun sedangkan yang lain walaupun sedikit masih punya. Oleh karena sebagai pemilik otoritas maka negara harus hadir dengan melindunginya dengan kebijakan-kebijakan  berupa undang-undang perburuhan yang melindungi buruh. Jangan justru sebaliknya aturan yang dibuat dan diambil pro pemodal.

Bagaimana dengan di Indonesia apakah masalah produksi dalam negeri dan sektor tenaga kerja menjadi masalah yang sangat krusial yang sesegera mungkin untuk  ditangani dengan baik. Memang masalah di sektor perburuhan ini setiap ada pilpres, pilbub, pilwalkot, pilihan legislatif selalu mengemukakan untuk menjadi bahan kampanye menarik simpatik dan dukungan dari mereka tetapi paska pemilu masalah tersebut menguap begitu saja dan para buruh gigit jari karena tertipu lagi dan tertipu lagi.

“Pergilah, sesungguhnya Aku mengutus seperti anak domba ke tengah-tengah srigala”

Sebagai pengikut Kristus tugasnya sungguh sangat berat, karena oleh Kristus kita digambarkan seperti domba yang diutus pergi ke tengah tengah srigala. Domba adalah binatang pemakan rumput sedangkan srigala itu memang binatang pemakan daging termasuk memakan domba. Kata domba diutus ke tengah tengah srigala, kalau dipikir dengan logika manusia menghantarkan nyawa atau menghantantarkan kematian. Hal itu sebenarnya Yesus ingin mengatakan bahwa mengikut Yesus itu ada harga yang harus dibayar. Untuk bisa keluar dari dosa itu begitu sulit karena sudah mendarah daging, harus berusaha dengan keras tetap dalam kasih karunia Allah.

Begitu juga bagi para politisi Kristiani, masuk dalam orgisasi politik sama seperti domba yang berada di tengah tengah srigala. Karena politikus busuk yang menggunakan kekuatan uang untuk bisa menduduki kursi legeslatif atau orang nomor satu di pemerintahan daerah atau Pemerontahan pusat. Disekelilingnya banyak pemburu pemburu rente dan makelar kasus. Mampukah politisi Kristen itu mampu melewatinya dan tidak terbawa arus kebiasaan buruk yang sekarang ini sudah mentradisi. Mampukah para politisi kristen datang membawa perubahan besar organisasi politik supaya bersih dari praktek praktek KKN. Yang bisa menjawab hanya dinamika politik yang dipraktekan mereka saat ini. Markus Sulag



Leave a Reply