Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

Yahya Ribut S : Mimpi jadi Impian




Setiap orang pastilah memiliki cita-cita atau harapan dalam hidupnya, harapan itulah yang dinamakan dengan istilah “Dream” atau impian. Kita memang tidak terbiasa dengan istilah impian, bahkan beberapa orang mengartikan “Dream” artinya hanya sebatas mimpi bukan impian ataupun harapan. Memang kata “dream” apabila diterjemahkan begitu saja artinya memang mimpi, namun kalau diartikan lebih dalam artinya bukan sekedar bunga tidur atau mimpi, tetapi merupakan harapan atau keinginan yang terdalam yang tersimpan dalam otak bawah sadar seseorang.

Namun demikian yang menjadi tantangannya adalah, tidak semua impian bisa terwujud ataupun tercapai. Ada impian yang terkandas begitu saja, seolah hanyalah hasil imajenasi kosong atau khayalan saja. Ada juga suatu impian yang bisa terwujud dengan gemilang. Karena itu, kita perlu memahami suatu impian agar bisa kita mewujudkannya.

Untuk bisa mewujudkan suatu impian yang baik, hanya bersumber dari Alkitab, karena hal itu merupakan langkah terbijak yang bisa kita pelajari.
Kisah insipirasi dari tokoh Alkitab yang sukses dalam mewujudkan impiannya adalah Yusuf anak dari Israel atau Yakub. Kita bisa mempelajari perjalanannya dalam mengubah mimpi menjadi impian yang nyata.

Lahirnya suatu impian
Dalam kejadian 37:5, “Yusuf bermimpi”, suatu pertanyaan, Yusuf mendapatkan mimpi itu dari mana?, kalau kita lihat pada ayat 2 masih dalam kejadian 37, dituliskan bahwa Yusuf mengadu pada ayahnya tentang kejahatan saudara saudaranya, dari situlah muncul suatu harapan dari Yusuf untuk mengubah sikap negative para saudaranya menjadi positif, lalu Yusuf mengadukan kepada ayahnya agar terjadi perubahan namun kelihatannya ayahnya kurang meresponi dengan baik, atau seolah mengabaikan saja. Maka dari itu pengharapan yang digumulkan itu seolah menjadi doa seperti asap yang naik kepada Tuhan. Respon Tuhan terhadap harapan yang diharapankan Yusuf, diresponi oleh Tuhan dengan memberikan mimpi kepada Yusuf.

Dari situlah kita bisa mengetahui lahirnya sebuah impian adalah lahir dari suatu harapan untuk merubah situasi dan kondisi yang tidak baik menjadi baik, pada konteks diatas Yusuf mendapatkan sebuah jawaban untuk suatu impiannya dari Tuhan melalui mimpi. Namun perlu dicatat tidak menjadi keharusan bahwa suatu impian itu harus dari mimpi, tetapi lahirnya impian itu terlahir dari suatu pengharapan yang tulus agar dapat merubah suatu keadaan ataupun situasi menjadi lebih baik.

Milikilah suatu kerinduan atau harapan terlebih dahulu, agar bisa merubah situasi dan kondisi yang ada, berubah menjadi lebih baik lagi karena disitulah impian dilahirkan

Impian yang berkualitas
Impian yang berkualitas itu harus bisa mendapatkan peneguhan dari Tuhan maupun dari sesamanya. Dalam konteks Yusuf pada saat itu, ia mendapatkan peneguhan dari Tuhan melalui mimpinya, kalau dalam era sekarang, tanpa mengurangi kuasa Tuhan yang bisa bekerja melalui apa saja, namun demikian untuk menghindari multi tafsir alangkah baiknya, peneguhan di era sekarang melalui FirmanNya yang sudah tercatat dalam Alkitab.

Yusuf bukan saja mendapatkan peneguhan melalui mimpinya saja, namun ia juga berbagi mimpi agar mengerti maknanya. Walaupun dalam berbagi mimpinya itu, disalah mengerti oleh ayahnya maupun saudara-saudara, Kejadian 37:6-11. Bahkan diwaktu Yusuf berbagi mimpinya, ayahnya menegor dia dan suadara saudaranya semakin membenci dan iri kepada Yusuf. Namun yang menarik diayat 11 masih dalam kejadian 37, ayah yusuf rupanya memahami bahwa mimpinya Yusuf itu bukan sekedar mimpi, namun mimpi yang bermakna. Dengan demikian Yusuf mendapatkan peneguhan juga dari sesamanya walaupun tidak secara langsung.
Mungkin kita bertanya, bagaimana mengetahui bahwa kita memiliki impian berkualitas yang mendapatkan peneguhan dari Tuhan? Cara sederhana untuk menguji apakah impian kita telah mendapatkan konfirmasi dari Tuhan, caranya mudah, impian itu tidak boleh bertentangan dengan Firman Tuhan serta kita tidak kehilangan damai sejahtera lalu ada gairah setelah menemukan impian itu. Sama hal nya seperti Yusuf disaat bermimpi dia ada gairah untuk membagikan mimpinya kepada sesamanya.

Selanjutnya impian itu harus dibagikan kepada sesama, agar ada koreksi atau evaluasi, walaupun kadang kala sesama kita tidak mengerti ataupun acuh terhadap impian kita. Namun demikian pastilah ada dari antara sesama kita yang merespon dengan positif. Jika tidak ada respon dari sesama, setelah kita membagikan impian itu, maka kita perlu mengumulkan ulang tentang impian itu, sampai muncul adanya keyakinan yang kuat terhadap impian kita tersebut.
Impian yang berkualitas selalu mendapatkan peneguhan dari Tuhan, baik melalui instuisi kita ataupun respon positif dari sesama, serta ada suatu kegairahan untuk menjalankan impian tersebut.

Impian yang diuji

Untuk merealisasikan suatu impian menjadi nyata,tidaklah mudah, ada beberapa tantangan-tantangan yang perlu dihadapi. Adapun tantangan yang dihadapi oleh Yusuf, adalah tantangan dari keluarga dan tantangan dari luar dan tantangan dalam dirinya.
Tantangan yang Pertama, cukuplah berat bagi Yusuf karena datangnya dari orang-orang yang terdekat yang dia sayangi yaitu keluarganya sendiri, kejadian 37:8 – 28

Gara-gara berbicara tentang mimpi Yusuf ditegor oleh ayahnya, dibenci, bahkan mau dibunuh yang akhirnya di jual oleh para saudaranya dikarenakan iri hati. Namun Yusuf sama sekali tidak ada perlawanan ataupun respon negative kepada para saudaranya. Mungkin karena Yusuf tak memiliki daya untuk melakukan perlawan, karena harapan satu satunya mengadu pada ayahnya sudah sirna. Seolah-olah Yusuf sudah tidak mempunyai tempat perlindungan lagi.
Tantangan yang kedua, datangnya dari pihak luar, Kejadian 39:1-20, Yusuf menjadi Budak yang harus melayani Potifar serta mendapatkan fitnahan dari Istri Potifar, sehingga harus dipenjarakan. Tidak berhenti disitu saja, Kebaikan Yusufpun tidak di ingat lagi oleh temannya, Kejadian 40:23.
Tantangan yang ketiga, datangnya dari dalam dirinya, Yusuf harus menghadapi godaan wanita, kejadian 39:7-12. Yusufpun diperhadapkan pilihan, mau balas dendam atau tidak, kejadian 50:20.

Namun dalam menghadapi tantangan godaan, Yusuf memilih menolak dan lari walaupun akhirnya dia terpenjara karena hal itu. Selanjutnya Yusuf berkesempatan untuk membalas semua kejahatan yang telah dilakukan oleh para saudaranya, namun ia tidak lakukan. Dalam menghadapi semua tantangan, Yusuf menganggap pengalaman hidupnya yang penuh penderitaan itu atau hal – hal yang buruk sebagai ujian imannya, karena dia memiliki pengertian bahwa Tuhan mampu merubah kejahatan yang ditujukan kepada dirinya menjadi kebaikan, Kejadian 50:20.

Disetiap langkah untuk merealisasikan suatu impian pastilah ada tantangan demi tantangan, namun tetaplah memiliki keyakinan bahwa Tuhan selalu menyertai orang-orang yang mengasihi Dia

Kunci pewujud Impian
Terwujudnya suatu impaian tidak terlepas dari campur Tangan Tuhan dan karakter dari seseorang yang menjalankan impiannya tersebut. Karena itu kerohanian seseorang menjadi penentu dari keberhasilan dari suatu impian tersebut dan juga harus disertai dengan sikap seseorang yang menjalankan impian itu.
Oleh karena itu kita akan belajar karakter, apa saja, yang kita bisa ambil dari kehidupan Yusuf yang telah berhasil merealisasi impiannya tersebut;
Yusuf seorang yang biasa bekerja, Kejadian 37:2, taat pada ayahnya, kejadian 37:13-14, dikasihi oleh ayahnya, Kejadian 37:3,35, selalu memafkan, Kejadian 41: 51, 50:20, hidupnya berkenan Dihadapan Tuhan, Menghandalkan Tuhan ,Kejadian 41:16, kepekaan terhadap Tuhan, Kejadian 41:32, bisa dipercaya dan bersikap baik, Kejadian 39:4-6, seorang manajerial yang handal, Kejadian 41:33-41, memiliki kelembutan hati, Kejadian Kejadian 42:24, 45:2,15, bukan pendendam, Kejadian 45:5,8, sayang ayahnya dan menjadi kepercayaan ayahnya, kejadian 47:29, 50:1-4. Karena karaternya yang baik itulah membuat Tuhan selalu menyertai dia dan Yusuf menjadi berhasil, Kejadian 39:2
Mimpi hanya bisa mejadi mimpi yang tak berarti apa apa, namun juga mimpi bisa menjadi impian yang bisa diraih ataupun dicapai, asalkan impian kita merupakan pengharapan yang berisikan suatu beban untuk merubah situasi dan kondisi yang ada dan menjalankan semua impian itu dengan karakter yang benar serta tetap hidup dekat dengan Tuhan, maka impian tersebut pasti terwujud.

Kunci sukses merealisasikan impian menjaga Karakter yang benar serta mememiliki hubungan yang berkenan dihadapan Tuhan



Leave a Reply