Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

UJIAN CINTA




eBahana.com – Sampai saat ini sudah banyak, puisi-puisi, lagu-lagu, film-film dan pengkhotbah-pengkhotbah telah mencoba imajinasi dan mencoba cinta dengan berbagai tema yang cukup lengkap. Cinta adalah usaha untuk membuat diri kita bahagia dengan membuat orang lain bahagia pula. Apakah itu dalam pernikahan, keluarga, atau persahabatan? Tantangan hidup sehari-hari yang sangat berat ditanggung akan terasa ringan jika kita tahu kita memiliki seseorang yang memperhatikan kita dan selalu ada saat kita membutuhkan dan mendukung kita tanpa syarat. Manusia hidup dan dihidupkan oleh cinta. Cinta itu bermuara dari Allah. Sejarah dari cinta itu bermula adalah Allah itu sendiri. Allah memberikan cinta dan cinta itu sendiri. Dan wujud cinta Allah kepada manusia secara total dan sempurna diberikan kepada manusia melalui Yesus Kristus. Yesus adalah wujud cinta Allah bagi manusia.

Bagi setiap insan manusia untuk mendapatkan pasangan yang hidup, tentu saja seseorang perlu lebih dulu yang ingin keluar cinta. Dalam lirik lagunya yang dinyanyikan oleh Titiek Puspa “Jatuh Cinta itu berjuta rasanya”. Tentu saja berjuta rasa bahagia yang dimaksudkannya. Oleh karena sangat bahagianya seseorang hingga lupa waktu, lupa makan, lupa belajar, lupa orang tua, lupa diri sampai telah kalah masa depan demi cinta. Bahkan yang lebih ironis adalah banyak orang menjadi gila dan tidak sedikit yang membunuh diri sendiri karena cinta.

Sebelum kita bahas lebih lanjut, bicarakan soal cinta, ada beberapa jenis cinta di zaman yang sering kita dengar dalam kehidupan kita sehari-hari

  1. Cinta Monyet adalah sebutan yang sering dipakai untuk cinta anak kecil yang belum dewasa. Cinta Saat masih kecil dan belum dewasa. Dengan berjalannya waktu, rasa cinta ini biasanya juga akan lenyap.
  2. Cinta Buta adalah sebutan bagi cinta yang tidak memandang dan mempertimbangkan perbedaan ekonomi, kasta, latar belakang yang mungkin jadi pertimbangan banyak orang, maka diminta orang yang memperbaiki cinta besar. Biasanya, ini mengatasi perasaan ini, tidak lagi mau mendengarkan nasihat dan omongan orang lain. Sulit ditegur. Sering disebut juga cinta tidak rasional
  3. Cinta Segitiga sebutan buat hubungan cinta yang melibatkan tiga orang. Apa hal ini dapat terjadi kompilasi ada satu pihak yang berhubungan karena keterlibatan, tetapi dalam hati kecil mereka sebenarnya masih ada pihak lain yang diperbolehkan untuk masuk ke hati mereka.
  4. Cinta Karet sebutan untuk cinta yang suka molor, tidak pernah tetap dan tidak bisa dipercaya. Seperti lirik lagu berkata “cinta-cinta karet sana sini lengket“
  5. Cinta lokasi (CinLok) yang muncul karena sering bersama-sama atau mungkin berubah di dalam situasi yang sama. Lokasi cinta yang sempurna atau cinlok ini terjadi karena kesembuhan atau terjadi di lokasi yang sama (bisa karena pekerjaan, kuliah, dsb)
  6. Cinta Lama Bersemi Kembali (CLBK) Ini jenis cinta yang pernah berkembang. Hilang. Lalu muncul kembali. Kisah cinta lama yang belum selesai. Misalkan saja, cinta di waktu sekolah atau kuliah, yang tidak selesai atau tidak kesampaian. Lantas, setelah diterjemahkan, ternyata ada kesempatan untuk bertemu dan kembali, lalu cinta yang lama itupun muncul kembali.
  7. Cinta bertepuk sebelah tangan adalah sebutan untuk cinta yang tak terbalaskan kompilasi menerima seseorang, akan tetapi orang yang kita cinta tidak suka dengan kita, bisa jadi mereka suka dengan orang lain.
  8. Cinta Pilihan Pertama sebutan untuk cinta yang sangat kilat dan sangat cepat. Nyata cinta ini bermula dengan ketertarikan yang sifatnya sangat fisik. Hal ini dapat terjadi karena wajah atau penampilannya yang mengesankan atau sesuatu yang membuat seseorang menjadi begitu terkesan. Itulah yang menciptakan cinta pada pandangan pertama.
  9. Cinta sejati adalah sebutan untuk cinta yang mampu bertahan sampai maut dikembalikan, melewati musim-musim suka suka dan duka dengan ikatan cinta yang sama yang tak lekang oleh waktu dan teruji oleh waktu dengan segala kelebihan dan kekurangan yang ada. Sering disebut juga sebagai cinta yang sempurna.

Mungkin saja masih ada sebutan-sebutan untuk jenis-jenis jatuh cinta lainnya. Namun inilah yang akan kita bahas secara singkat dalam topik ini yaitu cinta sejati, cinta yang telah teruji oleh waktu. Saya sangat suka sekali dengan kisah cinta sejati yang dituliskan Alkitab, seorang tokoh cinta sejati yang harus menjadi teladan. Ya Alkitab memiliki Kisah Cinta yang sangat menarik dan luar biasa dan itu adalah Kisah Cinta Sejati Yakub dan Rahel. “Jadi bekerjalah, Yakub, tujuh tahun lamanya untuk mendapat Rahel, tetapi tujuh tahun itu dianggap seperti beberapa hari saja, karena cintanya kepada Rahel.” (Kejadian 29:20).

Cinta sejati. Betapa bangganya jika kita bisa menyukai cinta kita untuk kekasih. Betapa senangnya kita bisa menyelamatkan kita pengorbanan kita bagi kekasih. Yakub menunjukkan cinta sejati kepada Rahel kekasihnya, ia bekerja tanpa bayaran tujuh tahun lamanya, hal itu dirasakan hanya beberapa hari saja. Sebuah cinta sejati yang luar biasa, bukan hanya rayuan yang dinyatakan, tetapi sebuah pengorbanan yang besar. Siapa yang tidak senang mendapatkan kekasih yang demikian hebat pengorbanannya. Dalam pengorbanan Yakub ada beberapa bukti ujian cinta sejati.

  1. Cinta sejati (Yakub) itu diuji dengan waktu.

Kita bisa memikirkan waktu lamanya tujuh tahun tapi bagi yakub Tujuh tahun lamanya waktu yang diperlukan untuk seorang pengorbanan mendapatkan kekasih. Cinta sejati perlu dipertanyakan oleh waktu yang panjang bukan seketika. Sebab itu cinta perlu bersabar. Dan sabar itu menuntut proses waktu, energi, kesetiaan, dan kesungguhan hati yang tidak bisa dihitung secara matematis. Alkitab menyatakan bahwa Yakub jatuh cinta pada Rahel, sebab ia meminta dan rela bekerja pada laban dengan sabar selama tujuh tahun. Yang menarik dari cara Alkitab menggambarkan keadaan Yakub sebagai berikut: “Yakub cinta untuk Rahel, sebab itu katanya:” Aku mau bekerja padamu tujuh tahun lamanya untuk mendapat Rahel, anakmu yang lebih muda itu.“Sahut Laban:” Lebih baiklah ia kuberikan dari orang lain; “Jadi bekerjalah Yakub tujuh tahun lamanya untuk mendapat Rahel itu, tapi yang tujuh tahun itu dianggapnya beberapa hari saja, karena cintanya untuk Rahel. Sesudah itu berkatalah Yakub untuk Laban seperti yang tertulis dalam Kejadian 29: 18-21. Mendekati penulis pernah menjalin hubungan dekat selama kurang lebih 4 tahun. Jarak dan Waktu membahas hubungan ini pada saat itu sedang mengikuti Pendidikan Sekolah Alkitab di Malang-Jawa Timur akhirnya hubungan itupun berakhir. Penulis praktik di Kota Duri dan Kemudian pertengahan 2008 penulis kenalan melalui penyedia dengan nama Lenny Marlina Nababan. Perkenalan singkat dan setelah itu putus komunikasi, penulis kemudian melanjutkan kuliah Sarjana Theologia di Malang-Jawa Timur. Setelah lulus sekitar tahun 2012 akhir dalam rencana Tuhan kita komunikasi lagi. Dalam masa waktu empat tahun kita tidak ada kontak komunikasi karena selama kuliah mahasiswa/saya tidak bisa diizinkan menggunakan ponsel. Tahun 2013 Tengah kita ketemu dan tahun 2014 Setelah melewati proses yang panjang, berdiam diri dan berdoa. Cinta yang telah teruji oleh waktu adalah cinta yang akan mampu bertahan dan kuat. Tidak perduli berapa lama dan berapa jauh jarak harus berpisah saat Tuhan dengan doa dalam hati Jodoh dari Tuhan pasti jauh lebih baik dari pada jodoh dengan logika dan kehendak diri sendiri.

  1. Cinta sejati (Yakub) diuji dengan Harta

Cinta Yakub diuji dengan tindakan dan pengorbanan yang luar biasa. Kita bisa memikirkan bekerja selama tujuh tahun dengan rela tanpa upah sedikitpun. Alkitab yang menerbitkan Laban menawarkan Rahel pada Yakub jika dia mau bekerja tujuh tahun lagi. Kejadian 29:27 Genapilah dahulu tujuh hari perkawinanmu dengan anakku ini; nanti anakku yang lain pun akan diberikan kepadamu sebagai upah, asal harus bekerja pula pada tujuh tahun lagi.”  Yakub sangat menyukai Rahel, itu dia percaya dia rela bekerja tujuh tahun lamanya demi mendapatkan Rahel. Kejadian 29:20, Jadi bekerjalah Yakub tujuh tahun lamanya untuk mendapat Rahel itu, tetapi yang tujuh tahun itu dianggap seperti beberapa hari saja, karena cintanya kepada Rahel. Adalah suatu narasi yang sangat indah menggambarkan cinta seseorang yang rela melakukan sesuatu dengan senang dan gembira. Jangan menghargai seseorang hanya karena dia kaya dan berharta.

Tidak ada gunanya, hidup bergelimangan harta tanpa cinta. Harta dapat datang dan pergi setiap saat. “Cinta” yang sesat dan sesaat dapat diperoleh setiap saat, tetapi cinta yang tidak dapat diperoleh dengan harta. Seperti kata pepatah “ada uang abang sayang tak ada uang abang kutinggal”. Alkitab menganjurkan untuk mencari pasangan yang seimbang, seimbang di sini juga termasuk dalam hal finansial. Finansial memang perlu tetapi bukan faktor dasar yang pantas diterima seseorang. Akan lebih senang dan menikahi seseorang yang mau berjuang bersama susah dan senang bersama.

  1. Cinta sejati (Yakub) diuji dengan Fisik

Pekerjaan sebagai gembala bukanlah pekerjaan gampang, dibutuhkan kerja keras, panas dingin dan bahkan tantangan nyawa jika berhadapan dengan binatang buas. Namun semua dilakukan Yakub dengan semangat karena cintanya kepada Rahel. Dan perlu diketahui bahwa Yakub mencintai Rahel bukan hanya karena Rahel fisiknya cantik tetapi perangainya juga baik. Seperti yang Alkitab lukiskan bahwa Rahel adalah juga seorang penggembala domba ayahnya. Artinya adalah sudah barang tentu dalam pekerjaan menggembalakan domba ayahnya Rahel terkena panas terik matahari, hujan, lusuh dan sudah pasti badannya bau domba. Coba kita bayangkan seorang gadis cantik tapi menggembalakan domba, adakah di zaman ini kita bisa menjumpai anak gadis seperti ini. Jadi bukan fisik yang menjadi perhatian Yakub kesan yang Yakub dapatkan adalah bahwa Rahel seorang pekerja dan bertanggung jawab. Kekaguman akan citra luar dan dalam menjadi pemicu cinta Yakub kepada Rahel.

Jangan mencintai karena Fisik sebab “Penampilan menarik hanya bertahan beberapa puluh tahun,sementara kepribadian menarik bertahan selamanya.” Setiap orang akan menjadi tua, ini adalah hukum alam. Penampilan pun akan berubah seiring dengan bertambahnya usia seseorang. Pria yang pada masa mudanya tampan dan gagah, saat tua tentunya tidak akan setampan dan segagah saat masih muda. Seorang wanita yang pada masa mudanya cantik dan seksi saat tua tentu sudah tidak secantik dan se seksi saat masih muda. Siapapun pasti sadar bahwa keistimewaan fisik tidak akan ada untuk selamanya. Tidak ada seorang pun yang mampu melawan kodrat. Semua pasti keriput. Sebagian besar bertambah gendut. Kekuatan tubuh pun semakin merosot. Jika cinta dan gairah diletakkan pada ketertarikan secara fisik, apa yang akan terjadi sesudah 30-40 tahun pernikahan? Bagaimana nasib kemesraan jika salah satu pasangan tidak lagi mampu menjaga tubuh dan penampilannya?

Alkitab menitikberatkan pada kecantikan di dalam (inner beauty) daripada kecantikan di luar. Karakter lebih dipertimbangkan daripada penampilan. Rasul Petrus melarang para perempuan untuk berdandan seperti dunia. Sebaliknya, mereka dinasihatkan untuk menunjukkan “perhiasan yang tidak binasa yang berasal dari roh yang lemah lembut dan tenteram, yang sangat berharga di mata Allah” (1 Pet. 5:3-4). Amsal 31:30 mengajarkan: “Kemolekan adalah bohong dan kecantikan adalah sia-sia, tetapi isteri yang takut akan TUHAN dipuji-puji”.

Jadi dapatlah kita simpulkan bahwa Jatuh cinta itu tidak salah. Cinta adalah suatu proses; cinta tidak terjadi begitu saja. Cinta juga bukan proses dari mata langsung turun ke hati; bukan juga terjadi pada pandangan pertama. Munculnya cinta merupakan suatu proses. Dan setiap orang bisa saja mengalami jenis-jenis jatuh cinta seperti diatas. Dan tentu semua orang mengharapkan cintanya adalah Cinta Sejati. Cinta sejati perlu diuji oleh waktu yang panjang bukan seketika, diuji oleh harta yang artinya adalah seseorang mencintai bukan karena kekayaan dan hartanya, diuji oleh fisik yang artinya cinta bukan semata-mata ketertarikan fisik (sentuhan fisik).

Alkitab mengajarkan bahwa “Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu. Kasih tidak berkesudahan; nubuat akan berakhir; bahasa roh akan berhenti; pengetahuan akan lenyap” (1 Korintus 13:4-8).

Pertanyaannya, “apakah jatuh cinta” sekarang jatuh cinta? Ataukah baru mulai menjalin cinta? Atau bingung bagaimana memecahkan cinta sejati? Ujilah dengan ujian kesabaran, yang pasti meminta proses waktu, energi, keseriusan, dan kesetiaan. Cinta sejati pastilah tahan uji, karena memang cinta itu perlu bersabar dan tidak berjuang-buru. Raja Salomo memberi peringatan serius “Milik yang diperoleh dengan cepat pada mulanya, akhirnya tidak diberkati” (Amsal 20:21). Karena itu, perlu berdoa dan mintalah tuntunan Tuhan dalam memilih pasangan yang pantas, agar tidak terjebak dan salah dalam menentukan pilihan! Dan, jawablah nasihat Firman Tuhan!

Oleh Pdt. Wijaya Naibaho B.Th, Gembala GPdI “Alhayat”, Desa Lubuk Ogung, Kec. Bandar Seikijang- Kab. Pelalawan Riau.



Leave a Reply