eBahana.com – Suatu ketika pada layar handphone muncul pesan dari nomor tak dikenal dengan isi sebagai berikut: “Transfer ke BNI aja nmr rek:0244591266. a/n Amir Hamzah. Pusat pesan: +628315000032”.

Atau:

Planggan yth…! “Slamat no anda men_dpt HADIAH Rp. 100jt dr”XL poin ke 17periode/7/2012.U/info/hub;
kantor pusat 081998356579. H. PURWANTO. Pengirim: +818” Atau: 27672 berisi “Xpressive SMS Bonus. Kamu terpilih buat dptin UANG 3 JUTA, BB ONYX & Pulsa 50rb! Hub *123*2767# utk ambil kesempatanmu skrg! GRATIS WALLPAPER Romantis! 5rb/bln”.

Mendapat SMS sejenis tentu muncul berbagai pertanyaan dan perasaan. Kaget, bingung, cemas, atau senang
mungkin sempat singgah dalam diri kita. Dalam sekejap rasa sukacita akan berubah menjadi dukacita jika kita menuruti pesan SMS tersebut. Mengapa? Karena pesan yang dikirim adalah kabar bohong yang menyesatkan penerimanya. Pesan tersebut menipu. Motivasinya jelas, yaitu ekonomi. Bukankah dengan pesan tersebut pengirim berharap mendapatkan aliran dana atau pulsa dari penerima pesan? Paling tidak ada 5 modus SMS
penipuan yang selama ini ada dalam masyarakat, yaitu:

1. Minta pulsa
SMS ini berisi pesan kerabat yang sedang dalam kesusahan, misal berurusan di kantor polisi atautersesat di tengah hutan kemudian minta dikirimi pulsa. Pada perkembangannya, SMS ini dibuat dalam berbagai bahasa.

2. Berkedok hadiah
SMS ini biasanya mengatasnamakan suatu instansi atau perusahaan tertentu dan menyatakan bahwa pemilik nomor handphone bersangkutan mendapat hadiah undian. Dalam pesan tersebut penerima pesan diminta menghubungi nomor seluler lain dan setelah itu diminta mentransfer sejumlah uang.

Baca juga Kejahatan Elektronik

3. Berkedok deposit pulsa
Selain itu juga terdapat SMS penipuan berkedok deposit pulsa. SMS semacam ini biasanya menawarkan menjadi agen pulsa elektrik dengan harga miring. Ujung-ujungnya penerima pesan akan diminta melakukan transfer sejumlah uang untuk deposit pulsa. Setelah melakukan transfer ternyata deposit pulsa tidak diberikan.

4. Promosi penyedia konten
Saat ini promosi penyedia konten hanya mencantumkan *3angka*2angka#, tanpa mencantumkan lagi cara
berlangganan dengan ketik REG spasi xxxx

5. Penyedotan pulsa
Modus ini menguras pulsa pemilik nomor handphone dengan cara mengirim SMS premium. Biasanya pemilik nomor handphone merasa tidak pernah mengikuti program langganan suatu konten. Tiba-tiba pemilik nomor handphone telah berlangganan SMS premium yang sulit dihentikan. Jika pelanggan menanyakan hal tersebut, pihak operator selular terkesan tak peduli. Jawaban yang didapat mengecewakan karena mengatakan hal tersebut bukan kompetensi operator.

Oleh E. Imma Indra Dewi W., S. H., M.Hum. adalah dosen Fakultas Hukum Universitas Atma Jaya Yogyakarta.