Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

Sepercik tentang Pelayanan




eBahana.com – Saat ini ada banyak tawaran pelayanan di berbagai ministry atau perkumpulan yang kita ikuti. Seperti yang TUHAN firmankan, “Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu” (Luk. 10:2 ). Apalagi TUHAN juga sudah melayani kita lebih dulu (Mat. 20:28).

Pada akhir zaman ini, semua orang diharapkan untuk ikut menuai. Namun, sebelum melangkah ke pelayanan tertentu, mari cek dan ricek motivasi kita untuk melayani atau memegang jabatan di suatu pelayanan. Apakah murni karena ingin melayani Tuhan ataukah ada motivasi lain?

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh NCVO (National Council for Voluntary Organisationshttps://www.ncvo.org.uk/ncvo-volunteering/why-volunteer), ternyata ada beberapa alasan orang terjun dalam kegiatan sosial (volunteer) yang biasanya disebut dengan pelayanan. Alasan itu antara lain, mengembalikan apa yang sudah didapatkannya di komunitas secara langsung atau tidak langsung, membuat perubahan hidup bagi masyarakat sekitar, menyelamatkan lingkungan, membantu orang yang dianggap kurang beruntung tanpa bersuara (without a voice), merasa berharga dan menjadi bagian dari tim, menggunakan waktu dengan berkualitas selain dengan bekerja atau gaya hidup yang sibuk (busy lifestyle), atau mendapatkan kepercayaan diri dan keberhargaan diri melalui pelayanan.

Bagi yang lain, pelayanan atau kegiatan sosial (volunteer) menjadi batu loncatan dalam pekerjaan atau kesempatan untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat mengubah kariernya. Bagi mereka yang memiliki pandangan seperti ini, pelayanan menjadi jalan untuk mendapatkan dan mengembangkan keterampilan, pengetahuan dan pengalaman yang baru dan yang sudah ada, meningkatkan kualitas CV (Riwayat Hidup), meningkatkan prospek pekerjaannya, mendapatkan akreditasi atau pengakuan tentang kemampuannya mengerjakan aktivitas tertentu, atau menggunakan keterampilan dan pengetahuan seseorang untuk memberikan keuntungan kepada orang lain tanpa dibayar (biasanya disebut dengan sistem pro bono).

Bagi yang lain lagi, pelayanan atau kegiatan sosial (volunteer) dilakukan untuk mendapatkan keuntungan sosial, seperti bertemu dan menjalin pertemanan dengan orang baru, kesempatan untuk bersosialisasi dengan komunitas lebih dalam. Apapun alasannya, sebaiknya mulai cek motivasi kita dalam melayani Tuhan karena yang Dia inginkan hanya nama-Nya yang ditinggikan (Ams. 16:2).

Pelayanan yang tidak dilakukan dengan hati yang tulus karena mencintai Tuhan, apalagi jika karena terpaksa akan menghasilkan keletihan, konflik batin bahkan konflik antaranggota kelompok, baik kelihatan maupun tersirat. Hasilnya tidak sesuai harapan dan tidak membangun mereka yang terjun di pelayanan tersebut, termasuk anggota pelayanan yang terlibat. Mengapa? Karena Tuhan menguji ketulusan hati kita dalam pelayanan. Semua motivasi yang salah arah pasti akan Tuhan murnikan terus-menerus ketika kita terlibat dalam pelayanan yang kita masuki. Dan ketika proses pemurnian terjadi, tentu saja akan terjadi hal-hal yang telah disebutkan sebab Tuhan mengetahui segala sesuatu yang terselubung dan Tuhan tidak mau hanya dijadikan kendaraan atau batu pijakan untuk mencapai hal lain selain Dia. TUHAN tidak layak dianggap seperti itu. Intinya, Kristus-lah yang jadi fokus utama, bukan kita dan segala kepentingan kita.

Belum lagi kalau kita melakukan pelayanan supaya dianggap keren oleh orang lain atau mengharapkan pujian dan kekaguman dari orang lain (Mat. 6:1–2). Artinya, pelayanan yang kita lakukan tidak mendapatkan penghargaan di surga kelak karena kita sudah mendapatkannya di bumi, yaitu penghargaan dari manusia. Mungkin cuma keplokan, kekaguman, penghargaan manusia, uang dll., tetapi kita tidak pernah tahu hadiah seindah dan sehebat apa yang Tuhan siapkan bagi kita yang melayani-Nya dengan tersembunyi. Kalau memang Tuhan ingin kerja tangan kita diketahui orang supaya nama Tuhan dipermuliakan, pasti pelayanan kita akan dibuat cemerlang dan berbeda seperti sinar matahari (Ams. 4:18).

Lalu, bagaimana kalau sudah terlibat dalam pelayanan, tetapi dengan motivasi yang keliru? Tetap jalani sambil terus berkomunikasi dengan Tuhan untuk tahu pelayanan apa yang Tuhan mau pakai, sesuai talenta dan karunia yang sudah Dia berikan secara unik dan spesifik dalam diri kita masing-masing (Map Your Talents#Diamond In You).

Belajarlah taat ketika Tuhan sedang memurnikan kita dalam pelayanan yang kita jalankan, dan ketika Tuhan bilang stop melayani dalam bidang tersebut karena motivasi kita yang tidak benar, berhentilah. Tuhan pasti sudah sediakan pelayanan yang sesuai untuk kita, asal kita tulus mau dipakai-Nya supaya kita mengalami pertumbuhan iman dalam pelayanan itu dan menjadi berkat bagi orang lain.

Kita tidak perlu dan tidak bisa copy-paste tipikal orang dalam pelayanan karena ketika kita benar-benar tulus mau dipakai Tuhan untuk melayani, Tuhan yang mengarahkan kita ke rel pelayanan yang tepat, yang tanpa kita sadari ternyata pelayanan itu juga sesuai minat kita. Kalau kita sungguh-sungguh dan tulus masuk dalam suatu pelayanan yang Tuhan arahkan, suatu saat kita akan sampai pada titik di mana kita sadar bahwa talenta, iman, karakter, lingkungan, dan berbagai hal dalam hidup kita bahkan jiwa (pikiran, kemauan, emosi) kita ternyata sudah diubahkan oleh Tuhan secara luar biasa, bukan dengan kekuatan tangan kita, melainkan oleh karena rajutan tangan-Nya yang saksama, indah, dan mulia dalam hidup kita.

Oleh karena itu, pelayanan Kristen yang dilakukan sejatinya sesuai dengan firman Tuhan. Pelayanan Kristen dilakukan karena:

  1. Kita melayani karena Allah terlebih dahulu melayani kita. “Sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.” (Mat. 20:28).
  2. Mereka yang melayani Tuhan, dihormati Bapa. “Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku dan di mana Aku berada, di situ pun pelayan-Ku akan berada. Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa.” (Yoh. 12:26)
  3. Kita adalah orang yang berhutang. “Jadi, saudara-saudara, kita adalah orang berhutang, tetapi bukan kepada daging, supaya hidup menurut daging.” (Rm. 8:12)
  4. Regenerasi dan membagikan “Gaya Hidup Kerajaan Allah.” “Apa yang telah engkau dengar dari padaku di depan banyak saksi, percayakanlah itu kepada orang-orang yang dapat dipercayai, yang juga cakap mengajar orang lain.” (2 Tim. 2:22)

Ingatlah, melayani bukanlah beban, melainkan kehormatan. Mari melayani Tuhan dengan tulus dan penuh semangat selamanya.

Oleh Yeni Dewi Siagian, S. Psi., Psikolog

 



Leave a Reply