Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

Roh Kudus, Sang Pembeda




eBahana.com – Inilah yang membedakan antara pengikut Kristus dan yang lainnya selain kepastian keselamatan, adalah keberadaan Roh Kudus di dalam kehidupan kita. Mengapa bisa demikian? Karena apabila pasca kenaikan Yesus ke surga Roh Kudus tidak tinggal tetap dalam kehidupan para murid saat itu, mereka tidak dapat melakukan pekerjaan Tuhan (melaksanakan amanat agung Kristus). Oleh karena itu Pentakosta menjadi titik balik bagi kehidupan para Rasul pasca Yesus naik ke surga untuk melaksanakan amanat agung-Nya yaitu: Pergilah kamu ke seluruh dunia, jadikanlah semua bangsa murid-Ku, baptiskanlah mereka dalam nama Bapa, anak dan Roh Kudus.

Sudah barang tentu  para murid dan pengikut-Nya yang lain mempunyai pembeda dengan lainnya yang bukan pengikut Kristus. Ketika Roh Kudus turun atas para murid ada tiga tanda yang sangat mencolok: Suatu bunyi  tiupan angin yang memenuhi seluruh rumah di mana mereka duduk, dan tampaklah lidah lidah seperti nyala api yang bertebaran hinggap atas mereka masing masing, serta setelah mereka penuh dengan Roh Kudus, lalu  mereka mulai dengan bahasa lain seperti yang diberikan Roh Kudus kepada mereka untuk mengatakannya. Setelah para murid dan para pengikut-Nya yang lain kepenuhan Roh Kudus, yang sangat mencolok mereka bisa berbahasa yang sebelumnya tidak bisa. Tentunya hal itu menjadi keuntungan tersendiri bagi para murid untuk memberitakan Injil kerajaan Allah.

Peran serta Roh Kudus kepada para murid dalam menjalankan amanat agung Kristus tidaklah kecil, sumbangsih-Nya sangat besar, Ia memberikan kuasa untuk menyembuhkan orang sakit kusta, buta, lumpuh dan mengusir setan. Dia juga memberi keberanian untuk melakukan pengetahuan dan keberanian untuk melakukan pembelaan (Apologet) tentang Injil dari serangan serangan para penguasa dan orang yang tidak suka terhadap berita Injil. Roh Kudus juga memberitakan kewibawaan kepada para Rasul termasuk Petrus, pada saat ia khotbah banyak orang bertobat dan minta dibaptis dan masih banyak lagi perkara perkara besar yang dilakukan Roh Kudus bersama sama dengan para murid Kristus sejak saat itu hingga sekarang dan sampai selama lamanya. Dia selalu membangkitkan motivasi dan mendorong para murid ketika berada di dalam titik terendah karena banyak tantangan pelayanan baik yang datang dari dalam dirinya sendiri maupun yang datang dari luar, karena orang orang yang tidak suka terhadap berita Injil tersebar luas di muka bumi.

Supaya mereka sanggup melakukan tugas yang maha berat itu para Rasul dan pengikut-Nya ada momentum untuk bangkit dan momentum itu adalah pada saat hari Pentakosta itu (turunnya Roh Kudus.) Hal itu menjadi titik awal bagi kebangkitan para murid untuk memberitakan Injil ke muka bumi ini. Pasca peristiwa Pentakosta itu membawa semangat baru, hidup baru dan cara kerja baru bagi para murid-Nya. Pasca Pentakosta itu para murid tidak ada lelah-lelahnya dan takut-takutnya untuk memberitakan Injil walaupun tantangan dan hambatan menghalang-halangi tetapi tetap pantang menyerah untuk memberitakan kabar sukacita itu.

Apabila Roh kudus tidak ada yang memberikan kekuatan, keberanian dan pengetahuan sebab dalam menjalankan tugas dari Allah untuk memberitakan amanat agung Kristus yang dihadapi bukan yang bisa di lihat oleh mata tetapi yang tidak bisa dilihat oleh mata jasmani. Hal itu digambarkan oleh Rasul Paulus demikian: Karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging tetapi melawan pemerintah pemerintah, melawan penguasa-penguasa, penghulu-penghulu dunia yang gelap, ini, melawan roh-roh jahat di udara.

Karena hal di atas menjadikan diri para murid pun menghadapi permasalahan persoalan dan pencobaan. Saat kita berada di dalam situasi yang sulit, dan tidak mampu menemukan jalan keluar. Atas permasalahan diatas siapa yang sanggup memberikan pertolongan? Yang sanggup melakukannya adalah tiada yang lain hanyalah Allah Roh Kudus.

Perjuangan para murid menemukan momentum kebangkitan untuk memberitakan Injil saat turunnya Roh Kudus, demikian juga dengan perjuangan bangsa ini untuk melawan imperialisme yang menguasai bangsa ini. Tetapi bangsa ini di dalam melawan penjajah juga mempunyai momentum yaitu kebangkitan nasional tahun 1908. Sejak saat itulah perlawanan tidak bersifat kedaerahan lagi tetapi bangsa ini menemukan kesadaran bahwa hanya kesatuan dan persatuan yang bisa menjadi satu senjata ampuh untuk melawan penjajah. Baik pengikut Kristus maupun bangsa ini sama sama menemukan momentum yang indah untuk bangkit dan mendapatkan kemenangan. Bagaimana dengan kita para pengikut Kristus apakah kita juga mempunyai momentum untuk bangkit. Apabila belum minta Roh Kudus untuk menolong, memberi keberanian  dan pengetahuan serta undang Dia untuk masuk dalam hidup kita. Dengan hadirnya Dia dalam hidup kita menjadikan kita semakin dekat dengan Tuhan dan dengan Roh Kudus ada di dalam kehidupan kita amanat agung dapat kita laksanakan dengan baik. Markus S



Leave a Reply